FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN
Umum
7. Ada tiga faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang yaitu :
a. Penyebab penyakit.
b. Manusia sebagai tuan rumah.
c. Lingkungan hidup.
Gangguan keseimbangan antara ke tiga faktor tersobut menyebabkan timbulnya penyakit.
Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat ditujukan untuk mengendalikan keseimbangan dan ke tiganya sehingga setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
a. Penyebab Penyakit
Penyebab penyakit dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:
1) Golongan exogen
Yaitu penyebab penyakit yang terdapat di luar tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat.
2) Golongan endogen
Yaitu penyebab penyakit gang terdapat di dalam tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat.
1) Golongan exogen
Golongan exogen dibagi dalam
a) Yang nyata dan hidup
Penyebab penyakit ini sering disebut bibit penyakit, berupa bakteri, virus, rickettsia, jamur, protozoa, cacing dan sebagainya.
b) Yang nyata tak hidup
(1) Zat-zat kimia: racun, asam atau alkali kuat, logam dsb.
(2) Trauma (ruda paksa)
- Trauma elektrik : kena arus listrik.
- Trauma mokanik : terpukul, tertabrak.
- Trauma thermik terbakar.
(3) Makanan kekurangan beberapa zat makanan seperti protein, vitamin atau kekurangan makanan secara keseluruhan (kelaparan).
c) Yang abstrak
(1) Bidang ekonomi : kemiskinan
(2) Bidang sosial : sifat a-sosial; anti social
(3) Bidang mental (kejiwaan) kesusahan, rasa cema, rasa takut.
Catatan :
- Sifat a-sosial yaitu. sifat orang yang tak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga seringkali melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat. Orang demikian biasanya dibenci masyarakat.
- Sifat anti sosial yaitu sifat orang yang terangterangan tindakannya bertentangan dengan hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Orang-orang ini sangat merugikan masyarakat.
2) Golongan endogen
Penyebab penyakit golongan endogen terdiri atas komplex sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir, yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu.
Ke dalam golongan ini termasuk antara lain
- Habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan yang tinggi, kurus dan berdada sernpit dikatakan mudah terserang penyakit tuberculosa.
- Penyakit-penyakit turunan misalnya : asthma, buta warna, haemophili.
- Faktor usia : daya tahan tubuh pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan pada usia lanjut berbeda-beda.
b. Manusia sebagai tuan rumah
Berbicara tentang kesehatan, maka jelaslah manusia sebagai tuan rumah, yaitu manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor yang sangat penting.
Bila seseorang dikenai sesuatu penyebab penyakit atau: ditulari bibit penyakit, belum tentu akan menjadi sakit, karena-masih tergantung pada beberapa hal.
Salah satu diantaranya yaitu daya tahan tubuh orang tersebut. Daya tahan tubuh yang tinggi baik jasmani, rohani maupun sosialnya dapat menghindarkan manusia dan berbagai jenis penyakit.
Daya tahan tubuh ini dapat dipertinggi dengan :
- Makanan yang sehat, cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
- Vaksinasi untuk mencegah penyakit infeksi tertentu.
- Pemeliharaan pembinaan kesempatan jasmani dengan olah raga secara teratur.
- Cara hidup yang teratur bekerja, beristirahat, berrekreasi dan menikmati hiburan pada waktunya.
- Menambah pengetahuan baik dengan menuntut ilmu dibangku sekolah, mernbaca buku-buku ilmu pengetahuan ataupun dari pengalaman-pengalaman hidup dalam masyarakat.
- Patuh pada ajaran agama.
Daya tahan. masyarakat tergantung pula pada daya tahan perorangan yang membentuk masyarakat tersebut. Makin tinggi daya tahan perorangannya, serta makin banyak peroraugan yang meningkatkan daya tahan tubuhnya, akan makin tinggi pulalah daya tahan masyarakat, sehingga kesehatan masyarakatnya akan lebih terjamin.
Catatan :
- Rekreasi adalah :
Kegiatan manusia yang memberikan kepadanya rasa senang, puas, bahagia sehingga ia seakan-akan menjadi manusia baru yang diciptakan kembali (direkreasikan) dalam bentuk yang lebih mampu.
Kegiatan manusia yang lain dad pada kegiatan routine, dilakukan demi kegiatan itu sendiri atas pilihan bebas dan dapat membawa manusia kepada rasa penemuan diri kembali.
- Rekreasi tidak sarna dengan hiburan.
Hiburan dapat membawa manusia kepada rasa lupa akan dukanya tapi belum tentu sanggup mencapai keadaan penemuan diri kembali.
c. Lingkungan hidup
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia, yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat.
Lingkungan hidup ini dapat dibagi dalatn empat golongan yaitu:
1) Lingkungan biologik.
2) Lingkungan fisik.
3) Lingkungan ekonomi.
4) Lingkungan mental sosial.
Ke empat macam lingkungan hidup ini masing-masing ada yang berguna dan ada yang merugikan, serta yang satu mempengaruhi yang lainnya secara timbal balik.
1) Lingkungan biologik
Terdiri atas organisme-organiasme hidup yang berada di sekitar manusia.
- Yang merugikan
Bibit-bibit penyakit seperti bakteri, virus, jamur, nickettsia, protozoa, cacing dan sebagainya.
Binatang penyebar penyakit seperti : lalat, nyamuk, kutu-kutu dan sebagainya.
Organisme-organisme sebagai hama tanaman atau pembunuh ternak.
- Yang berguna
Tumbuh-tumbuhan dan hewan sebagai sumber bahan makanan.
Organisme yang berguna untuk industri misahiya untuk pembuatan antibiotika atau sebagai bahan obat.
2) Lingkungan fisik
Terdiri atas benda-benda yang talc hidup yang berada di sekitar manusia. Termasuk ke dalam golongan ini udara, sinar matahan, tanah, air, perumahan, sampah dan sebagainya..
- Yang merugikan
Udara yang berdebu, mengandung gas-gas yang merugikan yang yang berasal dari kendaraan bermotor maupun pabrik-pabrik.
Iklim yang buruk.
Tanah yang tandus.
Air rumah tangga yang buruk.
Perumahan yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Pembuangan sampah dan kotoran yang tidak teratur.
- Yang berguna
Udara yang bersih.
Tanah yang subur dengan iklim yang baik.
Makanan, pakaian dan perumahan yang sehat.
3) Lingkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi merupakan lingkungan hidup yang abstrak :
- Yang merugikan
Kemiskinan
Kemiskinan merupakan lingkungan hidup yang sancjat membahayakan kesehatan manusia (jasmani, rohani dan sosial). Karena miskin, orang tidak dapat memenuhi kebutuhan akan makanan yang sehat, yang akan melemahkan daya tahan tubuh, sehingga mudah terserang sesuatu penyakit. Bahkan karena kekurangan makanan itu sendiri dapat menyebabkan orang menjadi sakit seperti.
Busung lapar pada orang dewasa.
Kwashiorkor (protein-calori malnutrition) pada anak-anak.
Penyakit-penyakit karena kekurangan vitamin misalnya: Xerophthalmi, scorbut, beri-beri.
Kemiskinan yang parah dapat meruntuhkan ahiak manusia secara total sehingga tidak lagi menunaikan kewajiban-kewajiban sosialnya. Menjadikan manusia menjadi kurang/ tidak bertanggung jawab. Menumbuhkan sifat-sifat egoistis (mementingkan diri sendiri) dan munculnya berbagai jenis kejahatan baik yang dilakukan anak-anak/ remaja maupun yang dilakukan orang dewasa. Karena itu perkembangan dalam bidang kesehatan harus pula sejalan dengan perkembangan dalam bidang sosio-konomi. Usaha-usaha kesehatan harus diselenggarakan agar keadaan sosio-ekonomi mendapat kemajuan, sebaliknya pula hanya dalam keadaan sosio-ekonomi yang baiklah usaha-usaha kesehatan dapat berkembang dengan sebaik-baiknya.
- Yang menguntungkan
Kemakmuran yang merata pada setiap warga masyrarakat.
4) Lingkungan mental sosial
Juga merupakan lingkungan hidup yang abstrak.
- Yang merugikan
Sifat-sifat a-sosial, anti sosial, kebiadaban, sifat momentingkan diri sendiri.
- Yang menguntungkan
Sifat gotong-royong, patuh dan menghormati hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat, berperi kemanusiaan berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
Ke empat macam lingkungan hidup di atas, saling pengaruh mempengaruhi secara timbal balik. Kemiskinan bila disertai dengan sifat-sifat a-sosial dan anti sosial, akan menyebabkan keruntuhan ahlak secara total.
Bibit penyakit akan bertambah banyak di tempat-tempat mana pembuangan sampah dan kotoran yang tak teratur.
Usaha-usaha kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehatan
Usaha-usaha kesehatan ditujukan untuk mengendalikan ke faktor yang mempengaruhi kesehatan tersebut sehingga manusia tetap hidup sehat, yaitu dengan :
a. Terhadap faktor penyebab penyakit
1) Memberantas sumber penularan penyakit, baik dengan mengobati penderita ataupun carrier (pembawa basil) maupun dengan meniadakan reservoir penyakitnya.
2) Mencegah terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.
3) Meningkatkan taraf hidup rakyat, sehinga mereka dapat memperbaiki dan memelihara kesehatannya.
4) Mencegah terjadinya penyakit keturunan yang disebabkan factor endogen.
b. Terhadap faktor manusia
Mempentinggi daya tahan tubuh manusia dan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pninsip-pninsip kesehatan perseorangan
c. Terhadap faktor lingkungan
Mengubah atau mempengaruhi lingkungan hidup, sehingga factor - faktor yang tidak baik dapat diawasi sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia.
BAB IV
PENCEGAHAN PENYAKIT (USAHA PREVENTIF)
Umum
19. Dalam garis besarnya usaha-usaha kesehatan ,dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu:
-usaha pencegahan (usaha preventif)
-usaha pengobatan (usaha kuratif)
-usaha rehabilitasi
Dari ke tiga jenis usaha ini,usaha pencegahan penyakit medapat tempat yang utama,karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik,serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan maupun rehabilitasi.Dapat kita mengerti mencegah agar kaki tidak patah akan memberikan hasil yang lebih baik serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan mengobati kaki yang sudah patah ataupun merehabilitasi kaki patah dengan kaki buatan.
Tingkat-tingkat usaha pencegahan
20. Leavell dan clark dalam bukunya “Preventive Medicine for the doctor in his community” membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit.
Usaha-usaha pencegahan itu adalah :
-Masa sebelum sakit
a.Mempertinggi nilai kesehatan (Health promotion)
b.Memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit (Specific protection).
-Pada masa sakit
c. Mengenal dan mengetahui jenis pada tingkat awal,serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera. (Early diagnosis and treatment).
d.Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability limitation).
e.Rehabilitasi (Rehabilitation).
a.Mempertinggi nilai kesehatan
21. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
Beberapa usaha di antaranya :
-Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
-Perbaikan hygien dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air rumah tangga
yang baik,perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.
-Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
-Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
b.Memberikan perlindungan Khusus terhadap sesuatu penyakit
22. Usaha ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tertentu.
Beberapa usaha di antaranya :
-Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.
-Isolasi penderitaan penyakit menular .
-Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.
c. Mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingkat awal serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera.
23. Tujuan utama dari usaha ini adalah :
1)Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera.
2)Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya menular.
3) Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan sesuatu penyakit.
Beberapa usaha di antaranya :
-Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalam pemeriksaan : misalnya pemeriksaan darah,roentgent paru-paru dan sebagainya serta segera memberikan pengobatan
-Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar derita penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan dan tindakan-tindakan lain yang perlu misalnya isolasi,desinfeksi dan sebagainya.
-Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu menyadari bahwa berhasil atau tindaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya jenis obat serta keahlian tenaga kesehatannya,melainkan juga tergantung pada kapan pengobatan itu diberikan.
Pengobatan yang terlambat akan menyebabkan :
-Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit,bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya pengobatan kanker (neoplasma) yang terlambat.
-Kemungkinan terjadinya kecacatan lebih besar.
-Penderitaan si sakit menjadi lebih lama.
-Biaya untuk perawatan dan pengobatan menjadi lebih besar.
d. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit.
24.Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha ad. C, yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat.
Bila sudah terjadi kecacatan maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertambah
berat (dibatasi),dan fungsi dari alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.
e.Rehabilitasi
26.Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat,sehingga dapat berfungsi laig sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat,semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuannya.
Rehabilitasi ini terdiri atas :
1)Rehabilitasi fisik
yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya.
Misalnya,seseorang yang karena kecelakaan,patah kakinya perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah ini sama dengan kaki yang sesungguhnya.
2)Rehabilitasi mental
yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan social secara memuaskan.
Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental.
Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelumm kembali ke dalam masyarakat.
3)Rehabilitasi sosial vokasional
yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatn dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.
4)Rehabilitasi aesthesis
usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya : penggunaan mata palsu.
26. Usaha mengembalikan bekas penderita ini ke dalam masyarakat,memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keadaan mereka (fisik,mentaldan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam proses penyesuaian dirinya dalam masyarakat,dalam keadaannya yang sekarang ini.
Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah pancasila yang berdasarkan unsure kemanusiaan yang sekarang ini.
Mereka yang direhabilitasi ini memerlukan bantuan dari setiap warga masyarakat,bukan hanya berdasarkan belas kasihan semata-mata,melainkan juga berdasarkan hak azasinya sebagai manusia.
Usaha pencegahan dan kejadian penyakit
27. Bila seseorang seseorang jatuh sakit; dengan pengobatan akan terjadi tiga kemungkinan yaitu :
a. Sembuh sempurna.
b. Sembuh dengan cacat
c. Tidak sembuh lagi (meninggal)
yang terbaik yaitu bila terjadi kesembuhan secar sempurna seandainya terjadi kecacatan, maka alat tubuh yang cacat ini akan tetap dimilikinya dan seringkali merupakan beban (penderitaan) untuk selama-lamanya.
Bila alat-alat mobil rusak,kit adapt membeli yang baru untuk menggantinya,dan ia akan berfungsi lagi dengan baik,seolah-olah mobil tersebut dalam keadaan baru kembali.
Lain halnya dengan alat tubuh manusia, bila rusak (sakit) kita hanya berusaha untuk memperbaikinya (mengobatinya)dengan segala daya, dan tetap memakainya lagi, walaupun perbaikannya tidak mencapai kesempurnaan (cacat).
Penggantian dengan alat buatan (prothese),tidak akan menjadi sebaik seperti asalnya.
Karena itu sangatlah bijaksana, bila kita selalu serprinsip lebih baik mencegah timbulnya penyakit dari pada mengobati maupun merehabilitasinya
BAB V
USAHA-USAHA KESEHATAN MASYARAKAT
Umum
Usaha keehatan poko (basic health service) yang diajukan organisasi kesehatan sedunia (WHO) sebagai dasar pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah :
1) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
2) Kessejahteraan Ibu dan Anak
3) Hygiene dan sanitasi lingkungan
4) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
5) Pengumpulan data-data untuk perencanaan dan penilaian (statistik kesehatan)
6) Perawatan kesehatan masyarakat
7) Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan
1. Dalam program kesehatan nasional tercantum 17 macam usaha/kegiatan Kesehatan masyarakat yaitu :
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
3. Kesejahteraan ibu dan anak
4. Hygiene dan sanitasi lingkungan
5. Usaha Kesehatan Sekolah
6. Usaha Kesehatan Gigi
7. Usaha Kesehatan Mata
8. Usaha Kesehatan Jiwa
9. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
10. Usaha Gizi
11. Perawatan Kesehatan Masyarakat
12. Keluarga Berencana
13. Rehabilitasi
14. Usaha-usaha Farmasi
15. Laboratorium
16. statistik Kesehatan
17. administrasi usaha kesehatan masyarakat
V. 1) PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR
Beberapa Pengertian.
Penyakit menular (communicable diseases) adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dari reservoir ataupun dari benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia-manusia yang sehat.
Penyakit Infeksi
Adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu bibit penyakit seperti : bacteri, virus, ricketsia, jamur, cacing dsb.
Infeksi
Adalah masuknya disertai pertumbuhan dan perkembang biakan suatu bibit penyakit didalam tubuh manusia atau hewan sehingga timbul gejala-gejala penyakit
Kontaminasi
Adalah pengotoran permukaan tubih aatau benda-benda oleh sesuatu bibit penyakit
Desinfeksi
Adalah tindakan untuk membubuh bibit penyakit yang berada diluar tubuh manusia.
Isolasi
Adalah pemisahan penderita penyakit infeksi dari orang-orang yang sehat disekitarnya untuk menghindari terjadinya penularan.
Karantina
Adalah pembatasan kebebasan (kemerdekaan) seseorang yang diduga telah mendapatkan penularan suatu penyakit karantina, selama masa inkubasi penyakit karantina yang diduga. Bila sselama dalam pengawasan ini ia benar-benar menderita penyakit karantina yanag diduga, ia kemudian akan diisolasikan. Bila setelah lewat masa inkubasinya, ia tetap sehat maka ia akan dibebaskan kembali.
Tindakan Karantina
Adalah tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menolak masuknya dan mencegah keluarnya penyakit penyakit-penyakit karantina melalui alat hubungan lalulintas seperti : kapal laut, pesawat udara.
Masa inkubasi (Masa Tunas)
Adalah waktu antara masuknya suatu bibit penyakit ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala-gejala penyakit.
Hospes (Host= Tuan rumah)
Adalah manusia atau hewan yang ditumpangi sesuatu parasit.
Parasit
Adalah organisme (mahluk hidup) yang hidupnya menumpang pada mahluk hidup yang lain dan merugikan mahluk hidup yang ditumpanginya.
Carrier (Pembawa basil)
Adalah orang yang mengandung sesuatu bibit penyakit, tapi ia sendiri tidak menunjukkan gejala-gejala penyakitnya.
Reservior
Adalah manusia, hewan ataupun benda-benda lain yang merupakan tempat berkembang-biaknya bibit penyakit sehingga merupakan sumber penularan.
Vektor (Transmitter)
Adalah hewan yang merupakan pemindah bibit penyakit sehingga terjadi penularan.
Epidemi (Wabah)
Adalah penyebaran suatu penyakit secara cepat sehingga dalam waktu yang bersamaan atau secara bergiliran banyak orang menderita penyakit yang sama.
Pandemi
Adalah epidemi yang menyerang seluruh dunia.
Endemi
Adalah berkecamuknya sesuatu penyakit infeksi yang terus menerus terdapat di suatu daerah mengenai segolongan penduduk.
Epizootie
Adalah epidemic pada binatang.
Virulensi
Adalah ukuran keganasan suatu bibit penyakit untuk menimbulkan penyakit.
Bakteri pathogen
Adalah bakteri yang dapat menimbulkan penyakit.
Cara-cara penularan penyakit
30. Bibit penyakit dapat menular (berpindah) dengan cara-cara :
a. Melalui kontak jasmaniah (Personal contact)
1) Kontak lansung (Direct contact)
Bibit penyakit menular karena kontak badan dengan badan, antara penderita dengan orang yang ditulari.
Misalnya cara penularan penyakit kelamin, penyakit kulit dan sebagainya.
2) Kontak tak langsung (Indirect contact)
Bibit penyakit menular dengan perantaraan benda-benda terkontaminasi karena telah berhubungan dengan penderita.
Misalnya melalui handuk, pakaian, sapu-tangan dan sebagainya.
b. Melalui makanan dan minuman (Food borne infection)
Bibit penyakit menular dengan perantaraan makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.Penyakit-penyakit menular dengan cara ini terutama penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan seperti : Cholera, Typus abdominalis, Poliomyelitis, Dysentri, Hepatitisinfectiosa, penyakit-penyakit cacing.
Di Negara-negara dimana masih banyak orang yang menggunakan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga, penyakit-penyakit tersebut seringkali menular melalui air. Karena itu penyakit-penyakit ini dinamakan juga “water borne diseases”.
c. Melalui serangga (Arthropod borne infections)
Bibit penyakit menular dengan perantaraan serangga (arthropoda- insecta)
Dalam hal ini, serangganya pun dapat merupakan hospes dari parasitnya ataupun hanya sebagai transmitter saja.
Misalnya :
- Malaria disebabkan oleh Plasmodium sp., ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp.
- Demam berdarah (Dengue haemorrhagic fever) disebabkan oleh virus, ditularkan oleh nyamuk Aedes agypti.
- Yellow fever (Demam kuning) disebabkan oleh virus ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
- Elephantiasis (Filariasis) yang disebabkan oleh cacing Filaria bancrofti atau Filaria malayi,ditularkan oleh nyamuk Culex fatigans.
- Penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan dan minuman dapat ditularkan oleh lalat, karena lalat tersebut memindahkan bibit penyakitnya dari faeces (kotoran) penderita ke makanan ataupun alat-alat makan.
d. Melalui udara (Air borne infections)
Penyakit-penyakit yang menular secara ini terutama penyakit saluran pernapasan.
1) Melalui debu-debu di udara yang menagndung bibit penyakitnya, misalnya penularan penyakit Tuberculosa.
2) Melalui tetes ludah halus (Droplet infections).
Bibit penyakit menular dengan perantaraan percikan ludah pada waktu penderita batuk atau bercakap-cakap.Misalnya cara penularan penyakit Diphtheri, Pertussis.
Pembagian penyakit menular
31. Menurut cara timbulnya gejala dan sifat-sifat penyebarannya penyakit menular dibagi dalam :
a. Penyakit-penyakit akut epidemis
Gejala penyakitnya datang secara mendadak (akut) dan penyebarannya seringkali berupa wabah (epidemi).
Penyakit-penyakit akut epidemis dibagi dalam :
1) Penyakit-penyakit karantina (Quarantinable diseases)
Penyakit-penyakit yang termasuk dalam penyakit-penyakit karantina ditentukan secara internasional (International Sanitary Regulation).
Daftar penyakit-penyakit tersebut dalam perundang-undangan di Indonesia tercantum dalam Undang-undang No. 1 tahun 1962 tentang Karantina Laut dan Undang-undang No. 2 tahun 1962 tentang Karantina Udara.
Penyakit-penyakit karantina itu adalah :
a) Pes (Plague).
b) Kolera (Cholera).
c) Demam kuning (Yellow fever).
d) Cacar (Smallpox).
e) Typhus bercak wabahi – Typhus exanthematicus infectiosa – (Louse borne typhus).
f) Demam balik-balik (Louse borne relapsing fever).
2) Penyakit-penyakit menular yang ketentuannya dimasukkan dalam Undang-undang wabah
Ketentuan tentang penyakit ini ditentukan oleh negara yang bersangkutan.
Dalam perundang-undangan di Indonesia, termuat dalam Undang-undang No. 6 tahun 1962 tentang Wabah, bahwa wabah ini meliputi :
a) Penyakit-penyakit karantina.
b) (1) Typhus perut (Typhus abdominalis).
(2) Para-typhus A, B dan C.
(3) Disentri (mejan) basili (Dysenteria bacillaris).
(4) Radang hati menular (Hepatitis infectiosa).
(5) Para-cholera Eltor *)
(6) Diphtheria.
(7) Kejang tengkuk (Meningitis cerebropinalis epidemica).
(8) Lumpuh kanak-kanak (Poliomyelitis anterior acuta).
3) Penyakit-penyakit menular lainnya
Misalnya : Influenza, Pertussis, Morbili.
b. Penyakit-penyakit khronis endemis
Gejala penyakitnya dating secara lambat (menahun = khronis) dan sering bersifat endemis.
Termasuk penyakit khronis endemis adalah : Malaria, Tuberculosa, Lepra, Framboesia, Syphilis.
32. Penyakit-penyakit menular ini masih banyak terdapat di kalangan rakyat Indonesia seperti : Malaria, Tuberculosa, Lepra, Trachoma, Framboesia, penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan dan saluran pernapasan.
Diantara penyakit-penyakit karantina yang ada di Indonesia adalah : Cholera, Pes, Cacar. **)
Kekebalan (Immunitas)
Bila seseorang di tulari bibit penyakit dengan cara-cara seperti yang di sebutkan di atas,belum tentu orang tersebut akan menjadi sakit. Hal ini antara lain di sebabkan karena adanya kekebalan yang dimiliki oleh orang tersebut.
Kekebalan terjadi karena bila tubuh di masuki oleh suatu antigen baik berupa bakteri,virus ataupun toxinnya; tubuh akan bereaksi dengan membuat antibody atau anti-toxin dalam jumlah yang berlebihan, sehingga setelah tubuh selesai menghadapi serangan antigen ini, di dalam serumnya masih terdapat sisa zat anti yang dapat di pakai untuk melawan serangan antigen yang sama. Misalnya : seseorang yang telah menderita cacar atau telah di vaksinasi cacar, akan kebal terhadap cacar karena di dalam serumnya terdapat zat anti yang telah di pakai untuk melawan serangan virusnya.
Banyaknya sisa zat anti ini akan menentukan berapa lama orang tersebut akan kebal terhadap penyakitnya.
Macam-macam kekebalan
34. Menurut cara di perolehnya zat anti tersebut, kekebalan di bagi dalam :
a. Kekebalan aktif
Yaitu kekebalan yang di peroleh, di mana tubuh orang tersebut aktif membuat zat anti sendiri.
Kekebalan aktif di bagi dia yaitu :
1) Kekebalan aktif alami(Naturally acquired immunity)
Orang ini menjadi kebal setelah menderita penyakitnya. Misalnya orang kebal terhadap cacar setelah sembuh daru cacar.
2) Kekebalan aktif disengaja (Artifally induced active immunity)
Yaitu kekebalan yang di peroleh setelah orang mendapatkan vaksinasi.
Misalnya seseorang menjadi kebal terhadap cacar setelah ia mendapatkan vaksinasi cacar.
b. Kekebalan pasif
Yaitu kekebalan yang di peroleh karena orang tersebut mendapatkan zat anti daru luar.
Kekebalan pasif di bagi dua yaitu:
1) Kekebalan pasif yang di turunkan (congenital immunity)
Yaitu kekebalan pada bayi-bayi, karena mendapatkan zat anti yang di turunkan dari ibu nya, ketika ia masih berada di dalam kandungan. Antibody dari darah ibu, melalui placenta, masuk kedalam darah si bayi.
Macam dan jumlah zat anti yang di dapatkannya tergantung pada macam dan jumlah zat anti yang di miliki ibunya.
Macam kekebalan yang di turunkan antara lain : Terhadap tetanus,diphtheria,pertusiss,typus.
Kekebalan ini biasanya berlangsung sampai umur 3 – 5 bulan,karena zat anti ini makin lama makin berkurang, sedang ia sendiri tidak membuatnya.
3) Kekebalan pasif disengaja (Artificially induced passive immunity)
Yaitu kekebalan yang di peroleh seseorang karena orang itu diberi zat anti dari luar.
Pemberian zat anti dapat berupa pengobatan (therapeutica) maupun sebagai usaha pencegahan (prophylactic).
Misalnya : seorang yang luka karena menginjak paku, karena ia takut menderita tetanus, ia di suntik A.T.S. (Anti Tetenus Serum), sebagai usaha pencegahan. Orang lain, yang luka pula,tapi karena tidak tahu ataupun karena hal-hal lain, tidak di suntik A.T.S., kemudian kejang-kejang, yaitu suatu gajala-gejala tetenis, maka sekarang pemberian A.T.S. adalah sebagai usaha pengobatan.
Penyakit dan vaksinnya
35. Tidak semua penyakit dapat di cegah dengan vaksinasi.
Beberapa penyakit yang sudah di temukan vaksinnya adalah :
- Cacar, Tuberculosa (Vaksin B.C.G.), Rabies, Pes.
- Diphtheri, Pertusiss, Tetenus (Vaksin DPT = Diphteri, Pertusiss dan Tetenus).
- Poliomyelitis (Lumpuh anak-anak),
- Cholera, Typhus, Paratyphus, (Vaksin Chotipa).
Beberapa penyakit menular beserta usaha pencegahan dan pemberntasannya.
36. CACAR (VARIOLA = SMALLPOX)
a. Etiologi (penyebab)
Virus variola.
b. Masa inkubasi
Antara 7 sampai 14 hari.
Menurut undang-undang Karantina di tetapkan 14 hari.
c. Cara penularan
Penularannya melalui kontak langsun ataupun tak langsung tapi infeksi primernya selalu melalui hawa napas.
Virusnya yang terdapat di udara, berasal dari debu pakaian, tempat tidur, dari keropeng yang jatuh dari tanah ataupun hawa napas dari si penderita, terhirup bersama hawa pernapasan sehingga terjadi penularan.
Cacar adalah penyakit yang sangat menular.
d. Gejala penyakit
Penyakit cacar adalah suatu penyakit infeksi yang akut dengan gejala-gejala berupa : demam, sakit kepala, sakit pinggang dan anggota gerak, kadand-kadang mengigil di sertai rasa mual atau muntah yang berlangsung selama 3-4 hari.Kemudian panasnya menurun dan timbul kelainan-kelainan pada kulit berturut-turut :
- erythem = titik-titik kemerahan pada kulit.
- Macula = bercak-bercak kemerahan pada kulit.
- Papula = bercak kemerahan pada kulit yang agak menonjol dari permukaan kulit (bentolan).
- Vesikula = gelombung berisi cairan jernih.
- Pustule = gelembung berisi nanah.
- Crusta = keropeng, terjadi karena nanah pada pustule mongering.
Erupsi (ruam) pada kulit ini biasanya symetris dan mengenai
Seluruh tubuh terutama muka, lengan dan kaki. Bila sembuh
Akan meninggalkan bekas pada kulit yang tak hilang seumur
(bopeng).
Berdasarkan angka kematian dikenal dua bentuk variola yaitu:
- Variola minor (alastrim) angka kematian 1%.
- Variola major (classical smallpox) angka kematian 25-40%.
Salah satu bentuk variola major yaitu variola haemorrhagica, angka kematian 80%. Pada bentuk ini terjadi pendarahan-pendarahan dan kematian dapat terjadi 3-4 hari dari permulaan penyakitnya.
Ada bentuk variola yang gejal-gejalanya ringan menyerupai varicella (cacar air) yang di sebut variolois.
Variolois terjadi pada orang yang mempunyai kekebalan tetapi tidak cukup kuat, sehingga tidak terhindar sama sekali dari penyakit cacar.
Orang ini sangat berbahaya bagi penularan karena di sangka penderita cacar air.
e. Perbedaan Cacar (Varioll) dan cacar air (Varicella)
Cacar air adalh penyakit yang sangat menular dan berbahaya.
Karena itu janganlah sampai keliru dengan cacr air yang Merupakan penyakit yang ringan. Untuk amannya, bila terjadi kematian karena penyakit ruam (rash) kulit anggaplah penyakit itu sebagai penyakit cacar.
PERBEDAAN ANTARA CACAR DAN CACAR AIR
Cacar (variola)
o Penderita mulaisakit antara hari ke7-17 sesudah kontak erat dengan penderita cacar.
o 2-4 hari sebelum rash penderita biasanya demam dan merasa lemah.
o Kelainan kulit (macula-papula dll) lebih banyak terdapat di muka, tangan dan kaki.
o Keropeng biasanya terbentuk antara hari ke 10-14 sesudah rash.
o Keropeng mulai terlepas dalam waktu 14-28 hari sesudah rash.
Cacar Air (Vericella)
o Penderita mulai sakit antara hari ke 14-21 sesudah kontak erat dengan penderita cacr air.
o Penderita umumnya tidak menunjukan gejala apa-apa sebelum kelainan kulit (rash) timbul.
o Kelainan kulit (macula – papul dll) lebih banyak terdapat di badan di bandingkan dengan di bagian tunkai (lengan-kaki)
o Keropeng biasanya terbentuk antara hari ke 4-7 sesudah rash.
o Keropeng mulai terlepas dalam wakyu 14 hari sesudah rash.
f. Cacar di indonesia
Cacar mulai ada di Indonesia sejak tahun 1948, yang di duga datang dari singapura, menjalar ke Sumatra, jawa dan terus ke pulau-pulau yang lainnya.
Sudah lebih dari 20 tahun Indonesia dapat kesulitan karena penyakit ini, misalnya tahun 1970 terdapat jumlah penderita sebanyak 1.180 orang.
Sampai sekarang belum ada antibiotic ataupun chemotherapoetica yang dapat di pergunakan untuk mengobati penyakit ini, Tapi 100% dapat di cegah dengan vaksinasi.
Walaupun penyakit cacar sangat menular, kadang-kadang penyebarannya terjadi perlahan-lahan. Hal ini trejadi bila sebagian dari anggota masyarakat mempunyai kekebalan karena vaksinasi yang pernah di dapatnnya.
Banyaknya anggota masyarakat yang kebal, dalam masyarakat ini, merupakan tanggul (barrier) yang sangat penting untuk menghambat jalannya penyebaran.
Makin banyak orang yang kebal terdapat dalam masyarakat, akan makin sulit pula lah terjadinya penyebaran. Dan bila semua anggota masyarakat kebal terhadap cacar, maka penyakit ini akan lenyap dari muka bumi ini, karena virus hanya dapat tumbuh dan berkembang biak dalam sel yang masih hidup.
Untuk mencapai keadaan ini maka perlu sekali kesadaran setiap anggota masyarakat untuk membantu setiap usaha pengebalan masyarakat dengan jalan mau di vaksinasi.
Dengan vaksinasi yang teratur di Indonesia bebas cacar sejak tahun 1974.
g. Usaha pencegahan dan pemberantasan / pembasmian
Pada prinsipnya pemberantasan / pembasmian penyakit cacar dilaksanakan dengan :
1) Meningkatkan kekebalan masyarakat dengan melaksanakan vaksinasi rutin sebaik-baiknya. (setiap bayi di cacar pada umur 1-2 bulan).
2) Menanggulangi wabah dengan menggunakan Team Gerak Cepat.
3) Tugas Team Gerak Cepat ini adalah :
1) Mencari dan mengumpulkan laporan-laporan penderita cacar, baik secara aktif maupun pasif.
2) Mengadakan pengecekan laporan dan mendiagnosa penyakit cacar.
3) Mengadakan penyelidikan untuk mendapatkan tambahan penderita baru.
4) Memberikan vaksinasi pada semua golongan umur di sekitar penderita.
5) Melakukan tindakan desinfeksi terhadap benda-benda yang mungkin terkontaminasi virus dari penderita.
6) Mengisolasikan penderita.
7) Mengadakan pengawasan terhadap orang-orang yang langsung kontak, dan terhadap daerah-daerah yang telah di lakukan vaksinasi sampai tidak terdapat lagi penderita baru.
CHOLERA (KOLERA)
a. Etiologi
Cholera asiatica penyebabnya : Vibrio cholera
Para cholera Eltor : Vibrio Eltor
b. Masa Incubasi
Beberapa jam sampai 5 hari.
Menurut Undang undang karantina ditetapkan 5 hari
c. Cara Penularan
Penularan melalui maknan dan minuman yang terkontaminasi oelh bibit penyakitnya.
d. Gejala-gejala Penyakit
Gejala cholera datang secara mendadak berupa muntah dan berak (diarrchooea) yang sangat sering. Biasanya gejala muntahnya datang lebih belakangan dari diarrchoeanya.
Faeces penderita cair keputih-putihan dengan sedikit lendir yang mengambang.
Karena muntah dan berak yang sangat sering ini, penderita akan banyak kehilangan cairan dan ellektrolit yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu 12 jam dari permulaan penyakitnya.
e. Cholera di Indonesia
Berkecamuknya cholera erat sekali dengan hubungannya dengan keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan terutama menyangkut persediaan air untuk rumah tangga, dan cara pembuangan kotoran yang tidak baik.
Keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan yang buruk inilah yang menyebabkan penyakit cholera . Di indonesia dari awal Januari1972 sampai akhir juli 1972 dilaporkan d13.327 penderita dengan kematian sebanyak 2.262 orang
f. Usa Pencegahan dan Pengobatannya
Dalam daris besarnya pemberantasan penyakit cholera dilaksanakan dengan usaha-usaha :
1) Penemuan penderita sedini mungkin.
2) Isolasi penderita dan desinfeksi benda-benda yang berbahaya untuk penularan.
3) Pengobatan penderita untuk penyembuhan dan meniadakannya sumber penularan.
4) Penyediaan dan pemeriksaan epidemiologis dilapangan berupa :
Pemeriksaan contact person
Pemeriksaan persediaan air yang dikonsumsi penderita
Pemeriksaan mmakanan dan minuman yang dikonsumsi penderita.
5) Pendidikan kessehatan kepada masyarakat.
6) Penyediaan air yang baik untuk masyarakat
7) Peningkatan hyigiene lingkungan terutama perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran, dan air limbah.
8) Tindakan karantina di Dinas Kesehatan Pelabuan Laut
PES (PLAGUE = SAMPAR)
a. EtiologiMasa inkubasi
Bakteri Pasteurella pestis
b. Masa Incubasi
Pes Bubo antara 2-6 hari
Menurut Undang-undang Keshatan ditetapkan 6 hari
c. Cara penularan
Pes Bubo penularannya terjadi karena gigitan kutu tikus yang memindahkan bibit penyakitnya dari tikus yang menderita pes ke manusia yang sehat.
Penularan pes paru-paaru terjadi melalui hawa napas.
d. Gejala-gejala penyakit
Demam, yang tinggi, muntah-muntah, kesadaran yang menurun, shock dan sangat lemah.
Angka kematian pada pes bubo antara 25 – 50%.
e. Penyebaran penyakit pes
Penyakit pes sebenarnya bukan penyakit manusia melainkan penyakit pada rodent (binatang mengerat) terutama tikus.
f. Pes di Indonesia.
Pes diindonesi sejak tahun 1910 karena tikus menderita pes didalam kapal yanag mengangkut beras ke Indonesia. Pada saat itu terjadi wabah pes dari Surabaya menjalar ke Malang, Kediri, Madiun, Surakarta dan Yogyakarta.
Pada tahun d1970 menjadi endemis dibeberapa tempat di jawa. Pusat kegiatan pemberantasannya pes ada di Jawa Tengah (kab. Boyolali, Temanggung, Wonosobo, Magelang) dan Yogyakarta.
g. Usaha Pencegahan
Pencegahan penyakit pes tidak pernah digantungkan pada satu faset belaka, terlebih manusia sebagai sebenarnya hanya merupakan cabang belaka dari siklus kuman yang berpusat di tikus dan kutunya.
Menjauhkan tikus dari tempat kediaman manusia tetap merupakan usaha utama.
Dalam garis besarnya usaha pencegahan dan pemberantasan pes dijalankan berupa :
1) Pemberantasan tikus terutama didaerah yang diduga daerah pes.
2) Penyemprotan kutunya dengan DDT
3) Pemeriksaan tikus dan kutunya terhadap adanya pasteurella pestis di Laboratorium
4) Vaksinasi.
MALARIA
a. Etiologi
Plasmodium sp
Dikenal 4 species plasmodium yaitu :
1) Plasmodium falcifarum penyebab malaria tropica
2) Plasmodium vivac penyebab malaria tertiana
3) Plasmodium malariae penyebab malaria quartana
4) Plasmodium ovale penyebab malaria ovale
b. Masa inkubasi
Antara 12 sampai 30 hari
c. Cara penularan
Penularan dengan cara gigitan nyamuk anopheles sp. Merupakan vektor penyakit malaaria.
Yang terpenting diantaranya yaitu :
Di pantai laut : Anopheles sundaicus
Di sawah : Anopheles aconitus
Di sumber air : Anopheles maculatus
Di hutan : Anopheles leucosphyrus
Di rawa-rawa : Anopheles hyrcanu
d. Gejala-gejala penyakit
Penderita merasa sakit kepala, lesu diikuti demam tinggi seringkali disertai meracau dan menggigil diakhiri keringat yang banyak.
e. Malaria di Indonesia.
Tersebar diseluruh Indonesia pada tahun 1958 jumlah penderita sebanyak 30.000.000 per tahun kematian nya sejumlah 12.000 pertahun.
f. Usaha Pencegahan
Usaha pencegahannya ditukan pada 3 faktor yaitu :
1) Tindakan terhadap manusia
1. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat terhindar dari penyakit malaria dngan usaaha sendiri misalnya tidur berkelambu, dan juga agar mereka turut aktif dalam usaha pemeberantasannya.
2. Pengobatan semua penderiita untuk penyembuhan dan peniadaan sumber penularan
2) Tindakan terhadap Plasmodium sp.
Dengan obat anti malaria seperti : kina, paludrine, chloroquine, primaquin,, semua plasmodium sp.
3) Tindakan terhadap vektor penyakitnya
a. Usaha untuk membasmi larva (jentik-jentik)nya
b. Usaha untuk membunuh imagonya (serangga dewasa)
TUBERCULOSE (TBC)
A. Etiologi
Bakteri mycobacterium tuberculose
B. Masa Incubasi
Antara 4 – 6 minggu
C. Cara Penularan
1. Melalui hawa napas
Bakterinya masuk ke dalam paru-paru bersama udara
2. Melalui susu sapi yang diminum tanpa dipasteurrisir terlebih dahulu
D. Gejala-gejala penyakit
Penyakit TBC merupakan penyakit yang khronis . Seringkali gejala permulaannya sangat ringan berupa rasa lesu, demam yang tidak begitu tinggi, berat badan yang tidak mau naik, berkeringat malam, batuk-batuk yang sukar sembuh. Kadang - kadang penyakit ini tidak menunjukkan gejala sama sekali, sehingga sangat berbahaya untuk penularan.
Penyakit TBC terutama menyerang paru-paru.
Paru-paru merupakan organ tubuh yang sangat rapuh (gelembung paru-paru) sehingga bila terserang TBC dapat terjadi bolong-bolong (caverne) dalam paru-paru.
Bila penyakitnya bertambah berat, penderita makin kurus, pucat, sangat lemah dan batuk darah. Kadang-kadang terjadi pendarahan yang hebat karena terputusnya pembuluh darah yang besar didalam paru-paru. Selain menyerang paru-paru, TBC dapat pula menyerang ginjal, tulang, usus, alat kandungan, kelenjar lympha dan otak.
TBC, Otak, pengobatannya sangat sulit dan bila sembuh, seringkali meninggalkan gejala-gejala sisa (cacat) berupa kelumpuhan, kecerdasan yang menurun dan gejala-gejala kelainan syaraf yang lainnya.
E. Penyebaran Penyakit TBC
Dahulu kala bahwa TBC lebih banyak terdapat di kota-kota. Tapi karena adanya urbanisasi dan adanya alat angkutan yang semakin lancar, keadaan TBC di desa dan di kota sama saja, sama-sama banyak.
Mycobacterium tuberculose yang berjuta-juta banyaknya yang berasal dari dahak si penderita yang mengering, beterbangan dalam debu-debu di udara, dalam kereta api, bus-bus umum, ruang-ruang bioskop dan tempat-tempat lain bekas penderita berada; TBC basil yang melayang-layang di udara ini akan terhirup oleh orang-orang, yang akan menambah jumlah penderita baru.
Untuk mencegah penyebaran TBC semacam ini, diharapkan sekali keinsyafan dari para penderita untuk tidak membuang dahak dimana saja dan bila batuk menutup mulutnya dengan sapu tangan.
Berkecamuknya penyakit TBC disebabkan oleh adanya sumber penularan (penderita) dan adanya orang-orang yang rentan dalam masyarakat.
Kerentanan akan TBC ini terjadi karena daya tahan tubuh yang rendah yang disebabkan karena: gizi yang buruk, terlalu leleah, kedinginan dan cara hidup yang tak teratur. Karena itulah penyakit TBC lebih banyak terdapat pada golongan masyarakat dimana keadaan sosio-ekonominya rendah, dimana terdapat kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang cara-cara hidup yang sehat. Rupanya hal ini pulalah yang menyebabkan penyakit TBC masih banyak di kalangan rakyat Indonesia.
Banyaknya penderita TBC (sumber penularan) dalam masyarakat sangat mengancam kesehatan warga masyarakat yang lainnya.
F. Penyakit TBC di Indonesia
Penyakit TBC di Indonesia masih merupakan masalah masyarakat yang cukup besar, karena tiga index (penunjuk) utama yang berhubungan dengan penyakit ini adalah :
1. Tuberculose index pada anak umur 10-14 tahun di Indonesia adalah 40.6%. Menurut WHO, TBC bukan merupakan masalah kesehatan masyarakat lagi bila ini 1% atau kurang
2. Prevalensi penderita dengan spuntum positif 0,3-0,4 % di pedusunan (Malang-Jawa Timur) dan 0,5-0,8 % di kota (Yogyakarta-Jawa Tengah)
Untuk angka ini, 1% ke atas dipandang tinggi, 0,2% sampai 1% sdang dan 0,2 kebawah rendah.
3. Prevalensi kelainan paru-paru dengan sinar X adalah 3,3%
G. Usaha pencegahan dan pemberantansannya
Pada prinsipnya pencegahan dan pemberantasan TBC dijalankan dengan usaha-usaha :
1. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentagn penyakit TBC, bahaya-bahayanya, cara penularannya, serta usaha-usaha pencegahannya.
2. Pencegahan dengan :
a. Vaksinasi BCG pada anak-anak umur 0-14 tahun.
b. Chemoprophylsctic dengan I.N.H pada keluarga penderita atau orang-orang yang pernah kontak dengan penderita.
3. Menghilangkan sumber penularan dengan mencari dan mengobati semua penderita dalam masyarakat.
Berhasil atau tidaknya usaha pemberantasan TBC tergantung pada :
1. Keadaan sosio-ekonomi masyarakat
Makin buruk keadaan sosio-ekonomi masyarakat, sehingga makin jelek nilai gizi dan hygiene lingkungannya, yang akan menyebabkan rendahnya daya tahan tubuh mereka, sehingga memudahkan menjadi sakit, seandainya mendapatkan penularan. Keadaan gizi yang jelek, selain mempersulit penyembuhan juga memudahkan kembuhnya kembali TBC yang sudah reda.
2. Keadaan berobat si penderita
a. Pengobatan TBC memerlukan waktu yang lama (minimal 2 tahun secara teratur), sebab obab anti TBC barulah bersifat tuberculostatica, belum bersifat tuberculosida.
b. Kadang-kadang walaupun penyakitnya agak berat si penderita tidak merasa sakit,sehingga tidak mencari pengobatan. Menurut hasil penyelidikan W.H.O ; 50% penderita TBC tidak menunjukan gejala apa-apa. Orang-orang ini akan lebih berbahaya lagi sebagai sumber penularan karena bebas bercampur dengan masyarakat.
3. Pengetahuan penderita, keluarga dan masyarakat pada umumnya tentang penyakit TBC.
Makin rendah pengetahuan penderita tentang bahaya penyakit TBC untuk dirinya, keluarga dan masyarakat disekitarnya, makin besar pulalah bahaya si penderita sebagai sumber penularan, baik di rumah maupun di tempat pekerjaannya, untuk keluarga dan orang-orang disekitarnya. Sebaliknya pengetahuan yang baik tentang penyakit ini, akan menolong masyarakat dalam menghindarkannya.
. LEPRA (KUSTA = MORBUS HANSEN)
A. Etiologi
Bakteri mycobacterium leprae
B. Masa incubasi
Belum dapat ditentukan dengan tepat , diduga beberapa bulan sampai nenenrapa tahun.
Seseorang dapat mendapatkan penularannya pada masa kanak-kanak, tapi gejala penyakitnya baru nampak setelah dewasa.
C. Cara penularan
Melalui kontak langsung maupun tak langsung, melalui kulit yang ada lukanya atau lecet, dengan kontak yang lama dan berulang-berulang.
Lepra merupakan penyakit yang tidak mudah menular
D. Gejala penyakit
Gejala lepra berkembang sangat lambat
Gejala pertamanya berupa bercak keputih-putihan (macula hypopigmentasi) yang kurang atau hilang perasaannya (anaesthesia). Pengenalan tanda pertama ini sangat penting untuk berhasilnya pengobatan dan pencegahan kecacatan akibat lepra.
Bila mengenai kulit muka akan mengakibatkan tampang seseorang menjadi sangat menakutkan yang disebut facies leonina (muka singa)
Terkenanya sistem syaraf ditandai dengan terjadinya gangguan perasaan (tuna rasa), gangguan tropik terhadap tu;ang dan otot, kelumpuhan dan borok-borok karena terganggunya peredaran zat. Gerakan anggota badan (lengan dan kaki) terganggu dan menimbulkan kecacatan.
Mycobacterium leprae daoat oula menyerang mata sehingga buta, menyerang alat-alat dalam seperti : paru-paru, ginjal dan sebagainya.
E. Pengertian mengenai penyakit lepra
Penyakit lepra merupakan penyakit yang sangat ditakuti, karena merupakan penyakit menahun, sukar disembuhkan serta membawa akibat-akibat psikologis dan sosial, Rasa takut ini kadang-kadang sangat berlebihan sehingga tidak rasional lagi (phobia).
Untuk menghilangkan lepro-phobia dalam masyarakat, perlu penerangan kepada masyarakat bahwa :
• Penyakit lepra tidaklah mudah menular
• Lepra hanya menular melalui kontak yang lama dan berulang-ulang dengan penderita yang dalam taraf menularkan. Sebagian besar dari para penderita lepra tidak dalam keadaan dapat menularkan penyakitnya.
• Penyakit lepra dapat disembuhkan, asal penderita berobat secara teratur selama beberapa tahun.
• Lepra adalah suatu penyakit dan bukan kutukan Tuhan
• Penyakit lepra bukan penyakit keturunan
• Pengenalan penyakitnya pada tingkat awal sangat penting agar pengobatan dapat segera diberikan sehingga mencegah perkembangan lepra menjadi bentuk yang berat.
• Lepro-phobia (rasa takut yang tak wajar) menyebabkan kelangsungan penyakit inin dalam masyarakat dan menghambat pemberantasannya. Penderita tidak boleh disembunyikan, melainkan harus segera diobati.
F. Lepar di Indonesia
Lepra masih endemis di Indonesia
Penderita lepra masih ditemukan hampir disetiap pulau di Indonesia. Menurut WHO (tahun 1964), prevalens penderita lepra di Indonesia adalah antara 1-1,9%, berarti kira-kira 124.000 orang.
Jumlah case finding tahun 1969 adalah 55.514 orang
G. Usaha pencegahan dan pemberantasannya
Mycobacterium leprae hanya dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan tidak pada hewan. Juga penularannya melalui kontak yang lama karena pergaulan yang rapat dan berulang-ulang, karena itu penyakit ini akan hilang dengan sendirinya dengan perbaikan hygiene pribadi dan hygiene lingkungan
Uasaha pencegahan untuk pribadi adalah menghindari kontak dengan penderita, bila tidak dapat dihindari kontak hygiene badan cukup menjamin pencegahannya.
Kebersihan badan, mandi pakai sabun, kebersihan pakaian adalah syarat mutlak untuk menhindari penyakit tersebut.
Diduga kekebalan terhadap Mycobacterium Tuberculose ada hubungannya dengan kekebalan terhadap Mycobacterium leprae,karena itu adalah bijaksana bila setiap anak divaksinasi BCG.
Usaha pencegahan di masyarakat yaitu menghilangkan sumber penularan dengan mengobati semua penderita
Jaman dahulu pemberantasan lepra dijalankan dengan mengasingkan (mengisolasi) semua penderita dari masyarakat. Degan demikian diharapkan sumber-sumber penularan dalam masyarakat akan habis sehingga tidak ada penularan baru.
Tapi dengan cara ini hasilnya tidak baik karena :
1. Sejumlah penderita yang tidak mau diasingkan akan bersembunyi dan mereka akan tetap menjadi sumber penularan di masyarakat.
2. Pengasingan, menyebabkan penderita lepra terasing dari keluarga dan masyarakat untuk wakru lama, hal ini akan menyulitkan pemulihan mereka ke dalam masyarakat bila mereka sembuh.
3. Lephophobia yang masih ada dalam masyarakat akan semakin bertambah, hal mana akan menyukitkan usaha pemberantasan
Dengan ditemukannya obat-obat sulfon yaitu DDS (Diamino Dhipenil Sulfon) dapat mengurangi bahkan menghentikan penularan. Karena itu hanya penderita yang infectious (taraf menularkan) saja yang perlu tinggal di leprosari (pengasingan lepra) yang kemudian dapat bergeser menjadi non-infectous sehingga dapat berobat jalan ke poliklinik .
PUSKESMAS dan RUMAH SAKIT dapat :
- melayani pengobatan penderita termasuk mereka yang diduga menderita lepra.
- Pengobatan khusus lepra tidak dipungut biaya (gratis)
Mengingat bahwa pengobatan dapat menghentikan penularan, maka pemberantasannya dilakukan dengan tiga usaha pokok yaiutu :
1. Mencari dan menemukan semua penderita (case finding) dalam masyarakat untuk diberikan pengobatan yang sebaik-baiknya.
2. Mengobati dan mengikuti penderita (case holding)
a. Pengobatan dilaksanakan di Polikklinik yang semudah mungkin dicapai penderita.
b. Bila penderita tidak datang berobat ke polikklinik, dilakukan kunjungan rumah untuk diberikan pengobatan dan penerangan.
c. Setiap penderita pindah alamat harus diikuti dengan teliti agar tidak lepas dari pengobatan dan pengawasan. Hal ini perlu dilakukan karena jangka waktu pengobatannya sangat lama, minimal tiga tahun terus menerus.
3. Pendidikan kesehatan tentang penyakit lepra kepada masyarakat :
a. Agar masyarakat mempunyai penilaian yang bijaksana terhadap penyakit lepra tanpa membesar-besarkan.
b. Agar masyarakat mengenal gejala awal penyakit lepra, sehingga dapat memudahkan pengobatan sedini mungkin.
c. Agar masyarakat tahu bahwa penyakit lepra dapat disembuhkan, dengan pengobatan secara teratur. Pentingnya pengobatan selain sebagai terapi penyembuhan juga untuk pencegahan penularan kepada keluarga atau masyarakat sekitar.
d. Agar masyarakat tahu dan menyadari bahwa penghuni serumah (contact person) harus memeriksakan diri setiap tahun untuk menemukan gejala secara dini.
d. Gejala Penyakit
Pada masa inkubasi penderita merasa lesu, tidak enak badan dan demam.
Dalam stadium erupsi (masa timbulnya gejala), nyeri tulang dan sendi-sendi yang menghebat diwaktu malam, rasa tak enak dan panas pada tempat-tempat dimana erupsi akan timbul. Bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan di tempat masuknya, suatu luka yang sukar sembuh.
Setelah lewat masa inkubasi, luka tersebut dapat berbentuk ulcus (tukak), dapat berbentuk pepiloma (tonjolan-tonjolan), atau kombinasi menyerupai buah flamboesi.
Luka permulaan ini disebut : induk puru, babon patek, mother yaws atau inisial lesion. Kira-kira dua bulan setelah induk puru ini sembuh atau tanpa menunggu ia sembuh, timbul gejala yang khas pada kulit yang berupa papiloma banyak atau sedikit, tersebar luas di seluruh tubuh terutama di tempat-tempat sekitar lobang-lobang badan : mulut, hidung, anus, selangkang, lipat lutut dan periostitis (radang selaput tulang) pada tulang-tulang panjang dan jari-jari.
Papiloma, dan gejala kulit lainnya serta periostitis, tanpa pengobatan setelah beberapa bulan akan menghilang tanpa meninggalkan bekas, tapi penyakitnya belum sembuh yang disebut masa latent.
Masa latent ini dapat berlangsung beberapa bulan atau tahun. Masa lantent ini akan disusul lagi oleh timbulnya kembali (kumat) gejala-gejala di kulit dan ditulang pada waktu-waktu tertentu. Setelah gejala ini berlangsung beberapa waktu (2-3 bulan) akan menghilang dan masuk lagi ke masa latent. Timbul tenggelamnya dikulit dan tulang ini dapat berlangsung beberapa tahun.
Pada anak-anak ada kecenderungan lebih sering kumat daripada orang dewasa dan kumatnya gejala lebih sering terjadi dimusim hujan. Masa silih berganti latent dan kumat yang berlangsung pada 5 tahun pertama disebut stadium dini (early); setelah penderita akan masuk ke dalam stadium larut (late).
Satdium ini ditandai dengan adanya :
• Gumma (jaringan radang – borok) di kulit dan tulang, pertumbuhan yang menghancurkan menjadi luka-luka besar, kerusakan jaringan yang pada penyembuhan meninggalkan jaringan parut (cicatrix) yang nyata dan luas. Kontraktur (perpendekan ; pembongkokan) dari sendi-sendi dapat terjadi sehingga timbul kecacatan yang mengurangi / menghilangkan kemampuan bekerja.
• Radang sendi-sendi yang terasa nyeri dan menghebat diwaktu malam.
• Bila mengenai tulang hidung, akan meyebabkan hilangnya sekat rongnga hidung (septum nasi) hingga hidung tampak pesek (hidung pelana), dan bila kerusakannya makin menghebat, maka seluruh palatum (langit-langit) akan hilang dan seluruh hidung tinggal hanya satu lobang besar saja. Keadaan ini disebut rhinopharingitis mutilans.
Gejala-gejala stadium larut pun silih berganti dengan dengan masa latent.
Gambar 9 : Rhinopharingitis mutilans.
Framboesia tidak selalu berkembang menjadi stadium larut, tapi dapat sembuh sendiri (masa lantent yang sangat lama) walaupun tanpa pengobatan. Besar kecilnya prosentase yang masuk ke stadium larut dan yang menyembuh sendiri tergantung pada keadaan umum dan gizi masyarakat tersangkut. Makin buruk keadaan gizi dan keadaan umumnya makin besar kemungkinannya untuk masuk kedalam stadium larut. Karena itu Framboesia lebih bayak terdapat pada kalangan masyarakat dimana keadaan sosiol-ekonominya buruk.
e. Framboesia di Indonesia
Diperkirakan 8,76 % penduduk di pulau Jawa dan 18,22% penduduk di pulau lainnya menderita Framboesia.
f. Usaha Pencegahan dan Pemberantasannya
Bahan yang berbahaya untuk penularan adalah bibit penyakit yang terdapat pada borok-borok (babon) yang basah dan bernanah dan seringkali dirubung lalat.
1) Usaha pencegahan
(a.) Untuk pribadi
Terutama adalah menghindari kontak dengan penderita.
Bila kontak ini dapat dihindari maka, Higiene badan cukup menjamin pencegahannya. Kebersihan badan, mandi pakai sabun, kebersihan pakaian, hygiene lingkungan dan makanan yang sehat cukup kwalitas dan kwantitasnya.
Jika luka-luka kecil terjadi, maka penobatan dan pemeliharaan dan kebersihannya merupakan syarat mutlak. Lika-luka harus ditutup agar tidak dihinggapi lalat.
(b.) Untuk masyarakat
(1) Meniadakan sumber penularan dengan mengobati semua penderita.
(2) Pendidiakn kesehatan kepada masyarakat tentang :
• Cara penularannya
• Usaha-usaha pencegahannya
• Pentingnya diagnosa dini untuk penyembuhan dan mencegah kecacatan.
• Setiap borok di badan harus secepatnya diobati di PUKESMAS
• Puskesmas memberikan pengobatan cuma-cuma pada penderita Framboesia.
1) Usaha pemberantasan
Pemberantasan Framboesia di Indonesia dilaksanakan dengan sistim TCPS (Treponematosis Control Project Simplified) yang dimulai oleh dr. Kodidat dan diperbaiki oleh Prof. dr. Soetopo dkk. Sistim TCPS ini bertujuan :
• Menghilangkan penyakit Framboesia dari bumi Indonesia untuk selama-lamanya, paling sedikit menghilangkan bahaya terhadap kesehatan manusia.
Pokok-pokok sistem TCPS :
a. Untuk memberantas Framboesia diantara masyarakat maka perlu menghilangkan semua sumber penularan, yaitu dengan menyembuhkan semua penderita.
b. Untuk dapat menyembuhkan semua penderita, maka seluruh penduduk harus diperiksa, maka semua penderita harus dicari dan diobati
c. Untuk dapat menemukan semua penderita, maka seluruh penduduk harus diperiksa,seorang demi seorang, sekeluarga demi sekeluarga, sekampung demi sekampung, dan seterusnya sampai seluruh Negara terperiksa.
d. Pemeriksaan penduduk dilakukan berulang-ulang dengan jangka waktu 1 tahun, untuk menemukan penderita baru, yang kumat dan yang tidak sembuh.
e. Untuk dapat memeriksa seluruh penduduk dan mengobati semua penderita maka petugas harus masuk ke desa-desa
f. Pemberantasan dilaksanakan secara gotong royong, seluruh masyarakat dan instansi-instansi yang berwenang diikutsertakan.
Sampai pada akhir tahun 1970, 85% penduduk Indonesia telah dilindungi terhadap penyakit Framboesia dan 11.000.000 penderita telah disembuhkan.
1) FILARIASIS (PENYAKIT KAKI GAJAH = ELEPHANTASIS)
a. Etiologi
Cacing Filaria bancrofti (Wuchereria bancrofti)
- Filaria malayi (Brugia malayi)
- Timor microfilaria
b. Masa Inkubasi
Antara 3-8 bulan, kadang-kadang 12 bulan.
c. Cara penularan
Melalui gigitan nyamuk : Culex fatigans
d. Gejala penyakit
Cacing Filaria sp. Hidup didalam pembuluh-pembuluh dan kelenjar getah bening (jaringan lympha).
Karena itu gejala penyakitnya ditandai denan radang pada pembuluh-pembuluh dan kelenjar-kelenjar getah bening disertai dengan demam, yang dating secara mendadak dan berulang-ulang.
Peradang dan penyumbatan-penyumbatan pada saluran getah bening menyebabkan bendungan lympha disebelah distal sehingga terjadi pembengkakandi : scrotum (kantung buah kemaluan pria), dikaki (kaki gajah)
Bendungan dalam pembuluh getah bening dada (ductus thoracicus) akan menyebabkan pecahnya saluran lympha dlam ginjal sehingga urina (air seni) mengandung lymph (chyluria = air kencing tampak seperti susu karena mengandung lemak dari lymph)
e. Filariasis di Indonesia
Penyait Filariasis banyak terdapat di Idonesia seperti di pulau Jawa, Sumatera, Timor.
f. Usaha pencegahan dan pemberantasannya
1) Meniadakan sumber penularan dengan mencari dan mengobati semua penderita
2) Pendidikan kesehatan ekepada masyarakat tentang penyakit Filariasis :
- Usaha pencegahannya (tidur berkelambu)
- Perlunya pengenalan penyakit secara dini dan pengobatannya yang segera.
- Agar setiap anggota masyarakat turut aktif dalam usaha-usaha pemberantasan penyakitnya.
3) Memberantas vector penyakitnya yaitu memberantas nyamuk Culex fatigans dan larvanya.
a. PENYAKIT “PERUT”MENULAR
a. Umum
Penyebab penyakit “perut” menular (penyakit saluran pencernaan makanan = gastro - enteritis), keluar dari tubuh penderita bersama faeces, muntahan ataupun urina penderita dan menular dengan perantaraan makanan dan minum yang telah terkontaminasi oleh bibit penyakitnya.
Pengotoran (kontaminasi) ini dapat terjadi karena :
1) Makanan/minuman dimasak kurang matang atau sengaja dimakan mentah misalnya sayuran.
2) Makanan/alat-alat makan dihinggapi lalat yang memindahkan bibit penyakitnya.
3) Tidak cuci tangan sebelum makan
4) Makanan/alat-alat makan disediakan oleh orang yang emngandung bibit penyakitnya terutama carrier.
b. Penyebaran penyakitnya
Penyebaran penyakit gastro-enteritis serat sekali hubungannya dengan penyediaan air rumah tangga dan cara pembuangan kotoran yang tidak baik.
Dibegara-negara dimana masih banyak orang yang mengambil air kali untuk keperluan rumah tangga seringkali penyakit “perut” ini menular dengan perantaraan air, karena itu penyakit-penyakit ini disebut juga “water borne diseases”
Yang termasuk dalam “water borne diseases” adalah :
- Cholera dan Para cholera Eltor
- Typhus abdominalis dan Paratyphus A, B dan C
- Dysenteri bacilaris dan Dysenteri amoebica
- Hepatitis infectiosa
- Poliomyelitis anterior acuta
- Penyakit-penyakit karena cacing.
c. Usaha-usaha pencegahan dan pemberantasannya
Pencegahan dan pemberantasannya penyakit gastro-enteritis erat sekali hubungannya dengan hygine pribadi dan hygiene lingkungan yang harus lebih ditingkatkan.
Karena itu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam usaha pencegahan dan pemberantasannya adalah :
1) Penyediaan air rumah tangga yang baik, cukup kwalitas maupun kwantitasnya
2) Perbaikan cara pembuangan kotoran, sampah dan air limbah
3) Pemberantasan lalat
4) Pengawas kebersihan pasar dan tempat pemotongan hewan
5) Pengawasan pembuatan dan penjualan bahan-bahan makanan dan minuman yang sudah jadi.
6) Pencegahan dengan vaksinasi – Chotypa
- Anti polio
7) Meniadakan sumber penularan dengan mengobati penderita dan carrier
8) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
b. PENYAKIT KELAMIN (VENERAL DISEASES)
a. Umum
Penyakit kelamin terdapat banyak di Negara manapun juga, baik dinegara yang sedang berkembang maupun yang sudah maju, dan tersebat luas pada semua lapisan masyarakat baik miskin maupun kaya.
Banyaknya penyakit kelamin dalam masyarakat, mencerminkan keadaan sosial penderita karena sebagian besar tergantung pada tingkah laku manusia factor psikologis dan keadaan sisio ekonominya.
Pada dewasa ini walaupun ada pengobatan yang efektif dan diagnosa terpercaya, kenyataanya seluruh dunia ada dalam gangguan epidemic penyakit kelamin.
Dinas-dinas kesehatan nasional dengan resmi mencatat 300-500 Gonorrhoea per 100.000 penduduk, tapi mereka mengakui bahwa angka-angka ini hanya merupakan sebagian kecil dari jumlah seluruhnya. Hampir disemua Negara kenaikkan prevalencernya tinggi : 8-10 % dan terutama yang terkena orang muda umur 15-25 tahun.
Beberapa alas an yang dapat dikemukakan, yang menyebabkan kenaikan ini antara lain :
1) Kurangnya pengertian/kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit kelamin baik untuk dirinya maupun keturunannya
2) Meningkatkan kebebasan bergaul antara muda mudi pada khsusnya dan masyarakat pada umumnya.
3) Keadaan social ekonomi masyarakat pada umumnya.
4) Kurang patuhnya terhadap norma-norma kesusilaan dan agama
b. Jenis-jenis penyakit kelamin
Penyakit-penyakit kelamin yang terpenting adalah
1) Gonorrhoea disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoea
2) Syhipilis disebabkan oleh bakteri Treponema palida
3) Ulcus molle disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi
4) Lymphogranuloma vanereum disebabkan oleh virus lymphogranuloma venereum.
5) Granuloma inguinale disebabkan oleh Donovania granulomatis
c. Cara penularan
Penularan melalui kontak langsung dengan penderita (hubungan kelamin) ataupun tak langsung melalui benda-benda terkontaminasi
Syphilis dapat pula diturunkan dari seorang ibu kepada bayi yang sedang dikandungnya.
d. Usaha pencegahan dan pemberantasannya
Penyakit kelamin bukan saja merupakan penyakit menular yang harus diberantas menurut garis-garis epidemiologis, tapi juga merupakan masalah sosial yang mempunyai sifat-sifat yang sangat complex.
Dalam usaha pencegahan dan pemberantasannya perlu kerja sama yang baik dengan instansi-instansi lain seperti : Pendidikan, Sosial, Agama, Kepolisian dan sebagainya.
Dalam garis besranya usaha-usaha pencegahan dan pemberantasan dijalankan dengan :
1) Usaha-usaha yang ditujukan terhadap penderita dengan pengobatan, untuk penyembuhan dan menghilangkan sumber penularan. Untuk ini perlu :
a. Cara finding yaitu untuk mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan
b. Contac tracing yaitu menanyakan kepada penderita kepada siapa saja ia telah menularkan agar dapat diusut sehingga pengobatan dapat segera diberikan.
2) Pengawasan sumber penularan
Mengingat bahwa sebagian besar dari sumber penularan adalah wannita tuna-susila (WTS), maka perlu diusahakan registrasi dan lokalisasi WTS, agar dapat diberikan pengobatan secara periodik
3) Pendidikan dan penerangan kepada masyarakat
Masyarakat perlu mengetahui dan menyadari bahaya-bahaya hanya penyakit kelamin untuk dirinya, keluarga dan keturunannya, agar mereka menghindari penularan penyakit kelamin tersebut dan mereka yang merasa telah “berbuat” segera memeriksakan dirinya dan menghentikan “perbuatan” tersebut.
Menurut hasil penyelidikan yang dilakukan di Surabaya, 87 % dari WTS, menderita satu macam atau lebih penyakit kelamin, terutama Gonorrhoea san Syphilis.
46. KETERGANTUNGAN KEPADA OBAT
a. Umum
Ketergantungan kepada obat khususnya narkotika, bukan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh sesuatu bibit penyakit yang dapat berpindah, tapi dapat saja menular (menyebar) kepada anggota masyarakat lainnya dan menimbulkan wabah.
Walaupun penanggulan narkotika bukan merupakan masyalah kesehatan masyarakat yang utama, namun adalah bijaksana bila kita membendungnya sejak awal, karena tetap lebih baik dan lebih murah mencegah, dari pada mengobati maupun merehabilitasi.
Penggunaan obat-obat psychoactive untuk tujuan “rekreasi”, medis ataupun tujuan-tujuan lain, mungkin sudah mulai sejak zaman dahulu kala. Tapi pengguanaan obat-obat narkotika dalam jumlah seprti sekarang ini dan kekhawatiran tentang kerugian yang mungkin disebabkannya adalah hal yang baru.
Kalau dahulu penggunaan obat-obat psychoactive hanya persoalan pada golongan-golongan kecil saja, maka sekarang sudah mengancam kehidupan seluruh masyarakat dan melanda semua tingkat golongan sosial-ekonomi.
Salah satu sebab yang memungkinkan perluasan ini adalah revolusi transport dan komunikasi yang mengmungkinkan ide-ide baur dan barang-barang berjalan keliling dunia dengan kecepatan luar biasa.
Penyakit ketergantungan kepada obat mempunyai sifat khusus yang sma dengan penyakit kelamin yaitu sebagian besar tergantung pada tingkah laku manusia (seeking behaviour). Dan yang lebih berbahaya lagi bahwa penyakit ini disebar luaskan oleh vector yang paling cerdik yaitu manusia.
Di amerika searikat diperkirakan ada 20 juta orang yang telah mencoba cannabis mulai dari yang segera menghentikannya setelah beberapa kali mencoba, hingga minoritas kecil yang menjadi pecandu dengan spektrum penuh di antaranya.
b. Usaha pencegahan dna pemberantasannya
Penggunaan obat-obat non medis sangat sulit untuk diatur. Untuk usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit ketergantungan kepada obat, masih memerlukan studi epidemologis untuk mengetahui: siapa-siapa yang tersangkut, bagaimana, dimana, mengapa, dan apa kemungkinan akibatnya. Tujuannya adalah untuk mencegah kerugian kesehatan yang disebabkannya baik pada perseorangan maupun pada masyarakat.
Bila nasehat-nasehat dan peraturan-peraturan mungkin sudah membosankan masyarakat maka :
- Suasana yang harmonis dalam keluarga serta contoh-contoh yang baik pada anak-anak merupakan jalan yang lebih baik
- Fasilitas-fasilitas rekreasi untuk masyarakat, sehingga dapat menggunakan waktu senggangnya dengan baik, merupakan salah satu jalan yang dapat ditempuh di samping usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga tidak banyak frustasi.
V. 2) KESEJAHTERAAN IBU DAN ANAK
(K.I.A)
Pendahuluan
47. Usaha Kesejahteraan Ibu dan Anak uang bergerak dalam pedidikan kesehatan, pencegahan penyakit, dan peningkatan kesehatan., penting sekali untuk meningkatkan kesehatan umum dari masyarakat.
Dinas K.I.A melayani pemeliharaan kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak sampai umur 5 tahun.
Di Indonesia diperkirakan jumlah ibu yang menyusui dan ibu yang hamil ada
± 7 % dan umur 0-5 tahun ± 18 %. Jadi jumlah yang harus dilayani Dinas K.I.A berjumlah ± 25 % dari seluruh pendududuk.
Tujuan
a) Usaha K.I.A bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu-ibu secara teratur dan terus menerus dalam wktu sakit dan sehat, pada masa ante-partum, intra-partum, post-partum dan masa menyusui serta pemeliharaan anak-anaknya dari mulai lahir sampai prasekolah.
b) Keluarga Berencana diberikan kepada ibu-ibu/suami-suami yang prlu diberikan dan membutuhkannya.
c) Usaha K.I.A mengadakan integrasi kedalam “general health services” (pelayanan kesehatan menyeluruh) dan mengadakan kerja sama serta koordinasi dengan lain-lain dinas kesehatan.
d) Usaha K.I.A mencari dan mengumpulkan masyalah-masyalah mengenai ibu, bayi dan, anak untuk dicari penyelesainnya.
Kegiatan-kegiatan yang dijalankan di B.K.I.A.
49. 1) Pemeriksaan dan pemeliharan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui
2) Pertolongan persalinan di luar Rumah Sakit.
3) Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan anak.
4) Immunisasi dasar dan re-vaksinasi
5) Pengobatan sederhana
6)Pencegahan dehydrasi pada anak yang menderita mencret-mencret dengan pemberian cairan per-oral.
7) Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi untuk ibu, bayi, dan anak serta mencegah timbulnya penyakit-penyakit karena kekurangan vitamin dan “protein calori malnutrition”.
8) Bimbingan kesehatan jiwa anak.
9) Menjalankan kunjungan rumah.
10) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
11) Kursus dukun.
12) Pelayanan Keluarga Berencana.
Kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan di atas dapat di bagi:
a. Usaha-usaha yang ditujukan kepada ibu.
1) Perawatan ante-partum (waktu hamil)
- Setiap ibu hamil sejak dari bulan pertama sampai akhir kehamilannya harus memeriksakannya secara teratur ke B.K.I.A.
- Yang di periksa antara lain : berat badan, tekanan darah Hb, W.R., golongan darah, letak bayi dalam kandungan, ukuran panggul dan sebagiannya.
2) Perawatan intra-partum (waktu melahirkan)
- Pertolongan persalinan di luar Rumah Sakit.
3)Perawatan post-partum (setelah melahirkan)
- Perawatan masa nifas, pemeriksaan jumlah air susu ibu, pemberian nasihat tentang merawat bayi, menyusun makanan ibu dan bayi, nasehat untuk menjarangkan kehamilan (Keluarga Berencana).
b. Usaha-usaha yang ditujuakan kepada bayi.
Meliputi pengawasan pertumbuhan dan perkembangannya makanan yang sehat dan tepat, pemberian vaksinasi dasar yaitu :
- Cacar : B.C.G. sebelum umur 1 bulan
- D.T.P. : Polio umur 3, 4, dan 5 bulan.
- Chotypa umur 6 bulan.
c. Usaha yang ditujukan kepada anak prasekolah
Meliputi pengawasan terhadap pertumbuhan dan perkembangannya, revaksinasi, pendidikan kesehatan melalui guru Taman Kanak-kanak.
d. Kursus dukun.
Untuk menurunkan angka kematian ibu bersalin dan bayi, diadakan kursus dukun karena di Indonesia ± 70 % dari persalinan diotlong oleh dukun.
Pada Kursus dukun ini yang diajarkan antara lain :
- Cara kerja secara steril misalnya : sebelum kerja harus cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun, memotong tali pusar dengan gunting yang telah digodok terlebih dahulu.
- Mengenai persalinan yang harus segera ditolong oleh dokter/bidan misalnya: kelainan letak bayi, pendarahan.
e. Kelurga Berencana.
Usaha Keluarga Berencana mempunyai aspek bermacam-macam. Salah satu aspeknya adalah penjarangan kehamilan, yang berutjuan meningkatkan derajat kesehatan ibu, yang mempunyai pengaruh baik terhadap bayi yang di lahirkan, anak-anak yang dibesarkan dan akhirnya keluarga secara keseluruhan.
V. 3) HYGIENE DAN SANITASI
LINGKUNGAN
Umum
50. Yang di maksud dengan hygiene dan sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan.
Pentingnya lingkungan yang sehat ini telah di buktikan W.H.O. dengan penyelidikan_penmyelidikan diseluruh dunia dimana didapatkan hasil bahwa: angka kematian (mortality), angka perbandingan orang sakit (mobidity) yang tinggi serta seringnya terjadi epidemic, terdapat di tempat-tempat di mana hygeni dan sanitasi lingkungannya buruk. Yaitu di tempat-tempat dimana terdapat banyak lalat, nyamuk, pembuangan kotoran, dan sampah yang tak teratur air rumah tangga yang buruk, perumahan yang terlalu sesak dan sosio ekonomi yang jelek. Ternyata pula bahwa di tempat-tempat di mana hygenie dan sanitasi lingkungan diperbaiki, mortality, morbidity menurun dan wabah berkurang dengan sendirinya.
Menurut penyilidikan W.H.O. bahwa di negara-negara yang sedang berkembang terdapat banyak penyakit khronis endemis, sering terjadi epidemi, masa hidup yang pendek, angka kematian bayi dan anak-anak yang tinggi, hal ini disebabkan oleh :
a) Pengotoran persediaan rumah tangga.
b) Infeksi karena kontak langsung ataupun tak langsung dengan faeces manusia.
c) Infeksi yang disebabkan oleh arthropoda, rodent, mollusca dan vector-vektor lainnya.
d) Pengotoran air susu dan makanan lainnya.
e) Perumahan yang terlalu sempit.
f) Penyakit-penyakit hewan yang berhubungan dengan manusia.
Mengingat hal-hal tersebut diatas maka usaha dalam hygiene dan sanitasi lingkungan di Indonesia terutama meliputi:
a) Menyediakan air rumah tangga yang baik, cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
b) Mengatur pembungan kotoran, sampah dan air limbah.
c) Mendirikan rumah-rumah sehat, menambah jumlah rumah agar rumah-rumah tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang sehat.
d) Pembasmian binatang-binatang penyebar penyakit seperti: lalat, nyamuk, kutu-kutu serta binatang reservoir penyakitnya.
Di samping itu juga di lakukan pengawasan terhadap:
- Bahaya pengotoran udara (air polution)
- bahaya radiasi dari sisa-sisa zat radio aktif sesuai dengan perkembangan negara.
a. Persediaan air rumah tangga.
Syarat-syarat air rumah tangga
51. Manusia tidak dapat hidup tanpa air.
Air ini diperlukan untuk minum, memasak, mandi, mencuci, membersihkan, dan keperluan-keperluan lainnya. Untuk semua ini diperlukan air yang memenuhi syarat kesehatan baik kwantitas maupun kwalitas.
1)Syarat kwantitas
Jumlah air untuk keperluan rumah tangga per hari per kapita tidaklah sama pada tiap negara.
Pada umumnya dapat dikatakan di negara-negara yang sudah maju, jumlah pemakaian air per hari per kapita lebih besar daripada di negara-negara yang sedang berkembang.
Di Amerika Serikat untuk keperluan rumah tangga, 50 gallon/hari/kapita (1 gallon = 3,78 liter).
Di Indonesia diperkirakan 100 liter/hari/kapita dengan perincian :
- minum : 5 liter
- memasak : 5 liter
- membersihkan/mencuci : 15 liter
- mandi : 30 liter
- kakus (W.C.) : 45 liter
Jumlah : 100 liter/hari/kapita
2) Syarat kwalitas
Air rumah tangga harus memenuhi syarat: fisis, khemis,dan syarat bakteriologis.
Syarat fisis yaitu: - Jernih.
- Tak berwarna.
- Tak berasa.
- Tak berbau.
Syarat khemis (syarat kimiawi):
Yaitu tidak mengandung zat-zat yang berbahaya untuk kesehatan seperti zat-zat racun, dan tidak mengandung mineral-mineral serta zat-zat organic lebih tinggi dari jumlah yang telah ditentukan.
Misalnya :
- Zn tidak boleh dari 0.05 mg/L.
- Pb ………………. 0.05 mg/L
- Cu ………………. 0.05 mg/L
- Fe ………………. 0.10 mg/L
- Cl ………………. 250.00 mg/L
- Sulfat ………………. 250.00 mg/L
- Flourida ………………. 1.00 mg/L
- Zat organic ……………… 10.00 mg/L
- P.H (keasamaan) antara 6 – 8
- Kesadahan antara 5 – 10 derajat Jerman.
( 1 derajat Jerman = 10 mg CaO/L)
Syarat bakteriologis
Air tidak mengandung sesuatu bibit penyakit. Penyakit-penyakit yang sering menular dengan perantaraan air adalah penyakit-penyakit yang tergolong dalam golongan “water borne diseases” yaitu:
- Cholera dan Paracholera Eltor.
- Typus abdominalis dan Paratyphus A, B, dan C.
- Dysenteria bacillaris dan Dysenteria amoebica.
- Hepatitis infectiosa.
- Polimyelistis anterior acuta.
- Penyakit-penyakit karena cacing.
Karena bibit penyakit keluar bersama faeces penderita, maka disyaratakan air rumah tangga tidak boleh dikotori faeces manusia. Sebagai penunjuk bahwa air telah dikotori faeces manusia, adalah adanya bakteri Escherichia coli, karena bakteri ini selalu terdapat dalam faeces manusia baik yang berasal dari orang sakit maupun sehat. Juga karena tidak mungkin menyediakan air rumah tangga yang steril, maka air boleh mengandung bakteri tanah yang saprophytis (tidak pathogen) dalam batas-batas tertentu.
Air rumah tangga dikatakan memnuhi syarat bakteriologis bila:
- Tidak mengandung sesuatu bibit penyakit.
- Tidak mengandung bakteri Escherichia coli.
- Bakteri saprophyt tidak lebih dari 100/mk air.
Sumber air
52. Sumber air di alam bagi dalam:
a. Air dalam tanah (Ground Water)
b. Air permukaan (Surface Water)
1) Air dalam tanah
Adalah air yang diperoleh dari perngumpulan air pada lapisan tanah yang dalam.
Air ini sangat bersih karena bebas dari pengotoran, tapi seringkali mengandung mineral-mineral dalam kadar yang terlalu tinggi.
Misalnya: air sumur, air dari mata-air.
2) Air permukaan
Adalah air yang terdapat pada permukaan tanah.
Air permukaan harus diolah terlebih dahulu sebelum dipergunakan karena umumnya telah mengalami pengotoran.
Misalnya : Air kali, air rawa,danau, kolam dan air hujan.
Air hujan bersifat lunak tapi lebih baik daripada air sungai bila ditampung langgsung dari langit.
Air Sumur
53. Sumur merupakan sumber air yang banyak dipergunakan masyarakat Indonesia (± 45%).
Agar air sumur memenuhi syarat kesehatan sebagai air rumah tangga, maka air sumur harus dilindungi terhadap bahaya-bahaya pengotoran.
Sumur yang baik harus memenuhi syarat-syarat :
a) Syarat lokalisasi .
b) Syarat konstruksi.
a) Syarat lokalisasi
- Untuk menghindari pengotoran yang harus diperhatikan adalah jarak sumur dengan : cubluk (kakus), lobang galian sampah,lobang galian untuk limbah (cesspool ; seepage pit) dan sumber-sumber pengotoran lainnya, Jarak ini tergantung pada keadaan tanah dan kemiringan tanah.
Pada umumnya dapat dikatakan jaraknya tidak kurang dari 10 meter dan diusahakan agar letaknya tidak berada di bawah tempat-temat sumber pengotoran seperti yang disebutkan di atas.
- Dibuat di tempat yang ada airnya dalam tanah.
- Jangan dibuat di tanah rendah yang mungkin terendam bila banjir (hujan).
b) Syarat konstruksi
1) Sumur gaili tanpa pompa
- Dinding sumur, 3 meter dalamnya dari permukaan tanah dibuat dari tembok yang tak tembus air (di semen) agar perembesan air tak terjadi dari lapisan ini, sebab tanahnya mengandung bakteri (Bakterinya hanya dapat hidup di lapisan tanah, sampai 3 meter di bawah tana).
- 1.5 meter dinding berikutnya (setelah bawahnya) dibuat dari bata yang tidak ditembok, untuk bidang perembesan dan bila ditimba dinding sumur tidak runtuh.
- Kedalaman sumur dibuat sampai mencapai lapisan tanah yang mengandung air cukup banyak walaupun pada musim kemarau.
- Di atas tanah dibuat dinding tembol yang kedap air, setinggi minimal 70 cm, untuk mencegah pengotoran dari air permukaan dan untuk keselamatan.
- Lantai Sumur :
Dibuat lantai sumur yang ditembok (kedap air) ± 1.5 meter lebarnya dari dinding sumur.
Dibuat agar miring dan ditinggikan 20 cm di atas permukaan tanah, bentuknya bulat atau segi empat.
- Dasat sumur diberi kerikil agar airnya tidak keruh bila ditimba.
- Permukaan tanah sekitar bangunan sumur dibuat miring untuk memudahkan pengeringan.
- Saluran pembuangan air limbah dari sekitar sumur dibuat dari temok yang kedap air dan panjangnya sekuran-kurangnya 10 meter.
(2) Sumur gali yang dilengkapi pompa
- Pembuatannya sama dengan sumur gali tanpa pompa,hanya disini air sumurdiambil dengan mempergunakan pompa.
Dalam hal ini kemungkinan pengotoran lebih sedikit karena sumur selalu tertutup.
Pompa yang dipergunakan dapat dengan pompa tangan maupun pompa listrik.
(3) Sumur pompa
-Saringan atau pipa-pipa yang berlubang berada di lapisan tanah yang mengandung air.
-Lapisan yang kedap air antara permukaan tanah dan pipa saringan sekurang-kurangnya 3 meter.
-Lantai sumur yang kedap air ditinggikan 20 cm dari permukaaan tanah dan lebarnya ± 1½ meter sekililing pompa.
-Saluran pembuangan air limbah harus ditembok kedap air, minimal 10 meter panjangnya.
- Untuk mengambil air dapat dipergunakan pompa tangan atau pompa listrik.
Desinfeksi air sumur.
54.Walaupun sumur sudah dibuat menurut aturan-aturan kesehatan tapi kemungkinan pengotoran pada saat pembuatan dan pemakainnya tetap ada. Untuk ini air sumur perlu didesinfeksi.
Sebagai desinfektan yang sering dipergunakan adalah kaporit. Dosis kaporit 1 gram/100 liter.
Gambar 18.
Pemberian kaporit dan tindakan disenfeksi pada sumur gali baru.
a. Pemberian kaporit pada sumur baru
1) Sumur gali
Buat larutan kaporit sebanyak 20 liter. 20 liter air diberikan ½ sendok makan kaporit.
Desinfeksi dinding sumur, lantai sumur dan timba dengan cara menyikatnya, dengan sikat yang terlebih dahulu dicelupkan de dalam larutan kaporti.
Ukur banyak air sumur.
Untuk setiap 1 liter kubik tambahkan20 liter larutan kaporit.
2 ) Sumur pompa
Buat larutan kaporit sebanyak 20 liter ( 20 liter di tambah 2 sendok makan
Kaporit ).
Pompa dilepas dari pipia dan tuangkan 20 liter larutan kaporit tersebut. Biarkan selama 24 jam.
Pasang kembali pompa pada pipa. Air dipompa ( dibuang ) sampai bau kaporit tidak ada lagi.
b. pemberian kaportit pada waktu ada wabah penyakita “ perut” menular .
pada waktu ada wabah penyakit “ perut “ menulara terutama cholera, semua persedian air ruamh tangga di desinfeks.
Caranya :
Potong seruas bambu yang berukuran 50 cm panjangnya dan diameter 5 cm.
Buat dua lubang pada dasar bambu sebelah menyebelah 2 kali 20 mm.
Buat lubang pada ujung atas bamboo dengan diameter 1,5 cm.k
Masukan sedikit ijuk sampai pada dasar bamboo untuk menutupi lubang – lubang agar pasir tidak keluar.
Masukan segelas pasir halus.
Masukan 2 gelas campuran pasir halus dan 100 gram kaporit.
Masukan lagi pasir halus 1 gelas atau sampai tabung bambu penuh.k
Gantungkan batu bata pada ujung bawah bambu dan biarkan tenggelam 1 liter di bawah permukaan air sumur.
Gambar 19.
Pemberian kaporit pada waktu ada wabah penyakit “ perut “
Menular, dengan menggunakan tabung bambu
Pengolahan air permukaan untuk keperluan rumah tangga ( Purfikasi air ).
55. Air permukaan pada umunya telah mengalami pengotoran, kerena itu perlu di olah
terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk keperluan rumah tangga.
Pengolahan ( purfikasi ) air ini dapat dibagi dalam dua golongan yaitu :
1. purfikasi alam
Air permukaan selalu mengandung Lumpur.
Bila air ini kita diamkan maka lumpurnya akan mengendap, tapi Lumpur yang diameternya kecil ( halus ) tak akan mengendap sehingga airnya kurang jernih.
Di alam terdapat penguraian zat – zat organik, oleh bakteri – bakteri pembusuk dan akan terbentuk antara lain asam – asam, seperti nitrit dan nitrat.
Asam – asam ini akan membunuh bakteri – bakteri pathogen, yang terdapat di dalam air.
Selain itu bakteri – bakteri pathogen karena bersifat parasitis, akan mati dengan sendirinya bila dipisahkan dari hospesnya. Pemusnahan bibit penyakit dilakukan pula oleh plankton – plankton yang terdapat dalam air. Jadi penyiapan air yang cukup lama mempunyai nilai purfikasi asal di jaga agar tempat penampungannya terhindar dari pengotoran .
2. purfikasi buatan
Di tempat – tempat dimana terdapat banyak air permukaan ( air kali, air sawah, rawa , danau dan sebagainya ) dapat dilakukan purfikasi buatan yang dapat dikerjakan di tiap rumah.
Dalam purfikasi buatan ini air mengalami proses secara bertahap yaitu :
a ) Proses koagulasi.
b) Proses filtrasi.
c) Proses desinfeksi
a ) Proses Koagulasia ( penggumpalan )
Air permukaan selalu mengandung Lumpur. Diamter Lumpur ini ada yang bersar dan ada yang kecil. Makin kecil diameternya makin sukar untuk diendapkan maupun di saring. Untuk memperbesar diameter lumpuir, ditambahakan zat – zat penggumpal Lumpur.
Yang sering dipakai :
- Alumunium Sulfat dosis 10 gram/100 L
- Tawas dosis 20 gram/100 L
Dengan penambah zat pengumpul tadi, butir – butir Lumpur yang halus akan mengumpul berupa keeping –keping besar dalam waktu kurang dari 5 menit. Pada penambahan Alumunium Sulfat, air akan menjadi asam, karena dibebaskanya asam sulfat.
Untuk menetralkan asam yang terbentuk tadi, ke dalam air kita tambahakan bubuk kapur ( Calcium carbonat ) sebanyak 10 gram/100 L air.
B) Proses filtrasi ( Penyaringan )
Setelah buti – buti lumpur dikumpulkan menjadi keeping – keeping besar, dilakukan penyaringan ( filtrasi ) dengan saringan pasir ( sand filter ).
Alatnya terdiri atas bejana berisi :
- kerikir dengan butiran – butiran sebesar ± 0,5 cm setebal 5 cm.
- pasir dengan butiran sebesar 0,5 – 1 mm, setebal 15 cm, yang diltetakan diatas lapiran kerikil.
Pasir dengan kerikil ini harus dicuci terlebih dahulu, bebas dari lumpur, sebelum dipegunakan sebagai saringan .
c) Proses desinfeksi ( penyuci – hama )
Air permukaan selalu telah mengalami pengotoran, Untuk membunuh mikroba –mikroba pathogen yang mungkin terdapat didalamnya, kita tamah disenfektas. Yang sering dipergunakan adalah kaporit dengan dosis 1 gram/100 L air.
Karma penamabahan kaporit ini akan menyebabkan air berbau cholor, maka penambahan kaporit ini harus setepat tepatnya. Maka banyak kaporit ini diberikan akan makin keras pula baunya, tapi daya mematikan kikroba pathogennya akan makin kuat.
Tentang bau dan rasa cholor ini untuk tiap orang berbeda - beda seleranya, namun kirnaya perlu diketahui semboyan yang berlaku di Amerika Serikat yang bunyinya : “ The America does not drink water without a little chlorine taste”.
Untuk orang yang tidak suka berbau chlor, maka air ini harus disaring lagi dengan saring arang aktif atau arang batok kelapa, karena arang akan menyerap chlornya.
Daya serap arang akan lebih kuat bila dikukus terblebih dahulu selama satu jam sebelum dipergunakan.
Setelah menglami ke-tiga proses tadi barulah air permukaan, dapat digunakan untuk kepentingan rumah tangga.
Secara sederhana ditiap – tiap ruamah dapat dibuat instalasi pengolahan air sehingga memenuhi syarat kesehatan, yang akan sangat membantu pula pada usaha pencegahan dan pemberantasan “ water borne diseases “.
Untuk masyarakat luas pengolahan air permukaan air dilaksanakan di instalasi khusus yang dibangun pemerintah dibagikan melalui pipa ( air leiding )
Pembangunan instalsi penyediaan air yang memenuhi syarat kesehatan ini harus selalu termasuk dalma rencana pembangunan kokta.
Gambar 20.
Penjelasan gambar
56. 1) Bejana A ( sebuah tempayan, drum , tangki ) diisi dengan air permukaan.
Kedalam berturut – turut dibubuhkan :
a) Kaporit dengan dosisi 1 gram/ 100 L air.
diaduk selama 2 – 3 menit.
b) Aluminium sulfat dengan dosis 10 gram/100 L air
diaduk selam 2 -3 menit.
c) Bubuk batu kapur dengan dosisi 10 gram/100 L air .
diaduk selam 5 menit.
Agar Aluminium sulfat dan batu kapur cepat merata bila dimasukan kedalam bejana A, sebaiknaya dilarutkan terlebih dahulu dengan sedikit air dalam bejana – bejana yang terpisah. Pada pengaduakannya setelah diberi zat penggumpal, mula – mula dilakukan secara cepat, sesudah terlihat gumplan – gumpalan diaduk secaral lambat. Selalu dalam satu arah sehingga terbentuk gumpalan lupur yang besar – bersar.
Besar bejan A sebaiknaya disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga/pemakaian yaitu 100 L/hari /kapita.
2) Setelah lumpurnya menggumpal, bukalah karena (1), sehingga air mengalir ke
Dalam bejana B ( sehingga pasir ).
Pada temapat jatunya air di atas pasir hendaknya diletakan lempengan keca atau sepotang genting, agar tidak melobangi lapisan air, sehingga dengan demikian penyaringan tetap dilakukan oleh lapisna pasir seluruhnya.
Gambar 21.
Instalasi tangga yang dapat dibuat sendiri .
Bejana B ini berisi berturut – turut dari bawah ke atas
- kerikil setebal 5 cm.
- pasir tebal 15 cm.
Diatas lapisan pasir disediakan tempat kosong kira – kira setinggi 15 cm.
Pasir dan kerikil yang akan dipergunakn harurs dicuci terlebih dahulu, bebas dari lumpur agar daya saringnya baik. Juga bila telah lama dipergunakan dapat dicuci kembali.
3) Dengan dibukanya karena (2) air yang telah disaring dalam bejana B, masuk
Ke dalam bejana C.
Dalam bejan C, ditempatkan arang batok kelapa diantara dua lapisan ijuk, yang bertindak sebagai penyerap chlor dan juga seabagai saringan yang kedua.
Untuk saringan ini dapat dipergunakan pipa dari bambu, sepanjang ± 30 cm dengan diameter 10 – 15 cm.
Daya serap arang batok kelapa ini tetap baik selam 4 – 6 bulan dan dapat digunakan kembali setelah dikukus selama satu jam.
Dengan dibukanya karena ( 3 ) air akan keluar dari bejana C. Air ini jernih tak berbau chlor dan telah dibebaskan dari bibit penyakit sehingga dapat digunakan untuk kepentingan rumah tangga.
b. Waste disposa sanitation
57. yang dimaksud dengan waste ( sampah ) adalah zat – zat/benda – benda yang sudah
Tidak terpakai lagi , baik yang berasal dari rumah – rumah maupun dari sisa – sisa
prses industri.
Waste ini dibagi dalam :
1) Human excereta ( Feaces dan urina )
2) Sewage ( Air limbah )
3) Refuse ( sampah )
4) Industri wate ( Bahan – bahan buangan dari sisa – sisa proses industri ).
58. 1) Pembuangan kotoran ( Human excrete disposal )
Pembuangan kotoran ( faeces dan urina ) yang tidak menurut aturan memudahkan terjadi penyebaran “ water borne siseases”.
Syarat pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan menurut Ehlers Steel adalah :
(a) Tidak boleh mengotori tanah permukaan.
(b) Tidak boleh mengotori air permukaan.
(c) Tidak boleh mengotori air dalam tanah.
(d) Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat dipakai tempat lalat bertelur atau perkembang biakan vaktor penyakit lainnya.
(e) Kakus harus terlindungi dari penglihatan orang lain .
(f) Pembuatannya mudah dan murah.
Bangunan kakus ( Latrine = Water Closet )
Bangunan kakus yang memenuhi syarat kesehatan terdiri atas :
1. Rumah kakus. - agar pemakaian terlidung
2. Lantai kakus - sebaikanya ditembok agar mudah dibersihkan .
3. Slab ( tempat kaki memijak waktu si pemakai jongkok ).
4. Closet ( lubang termpat faeces masuk ).
5. Plit ( sumur penampung faeces = cubluk).
6. Bidang resapan .
Gambar 22.
Bangunan kakus ( Latrine = Water Closet ).
Perombakan excereta ( faces dan urina )
59. untuk dapat mengerti bagaiman seharunya cara pembuangan kotoran menurut aturan
Kesehatan . perlu pula diketahui tentang perombakan excereta itu di alam.
Excerta yang jatuh di tanah akan mengalami perombakan oleh bakteri – bakteri
saprophyt.
Hasil perombakan sebagian berbentuk gas seperti : CO2 NH3.CH4 dan sebagainya
Yang akan mampu ke udara. Sisianya berbntuk zat – zat organic dan air yang akan meresap ke dalam tanah.
Karena proses perombakan ini, volume sisa excreta yang teringgi menjadi sangat
Susut, sehigga pit tempat penampungannya tidak cepat penuh.
Pada proses perombakan ini dihasilkan pula asam, alcohol dan panas . panas asam –
Asam dan zat – zat organic lainnya akan menghambat pertumbuhan dan membunuyh bakteri – bakteri pathogen . karena itu bakteri – barteri pathogern tak akan tahan lama dari dua bulan dalam cubluk.
Telur cacing Ascaris tahan sampai tiga bulan, telur cacing tambang ( Ankylostoma )
Tahan sampai lima bulan .
Zat organik dan mineral yang terjadi sebagai hasil aktif dari perombakan ini
Merupakna pupuk yang baik sekali untuk tumbuh tumbuhan.
Macam macam kakus
60. 1) pit – privy (Cubluk )
Kakus ini dibuat dengan jalan membuat lubang ke dalam tanah dengan diameter 80 – 120 cm selama 2,5 sampai 8 meter.
Dindingnya diperkuat dengan batu/bata, dapat ditermbok ataupun tidak, agar tidak mudah ambruk,
Lama pemakaina antar 5 – 15 tahun.
Bila permukaan excreta sudah mencapai ± 50 cm dari permukaan tanah, diangap cubluk sudah penuh .
Cubluk yang sudah penuh ini ditimbuh dengan tanah . Tunggu 9 – 12 bulan. Isinyas digali untuk pupuk, sedangkan lubangnya dipergunakan kembali .
Sementara yang pernuh ditimbun, untuk defaectie dibuat cubluk yang baru.
Macam kakus ini hanya baik dibuat di tempat – tempat dimana air tanah letaknaya dalam .
Pada kakus ini harus diperhatikan :
- jangan diberi desinfektans karena menggangu proses pembusukan sehingga cubluk cepat penuh.
- Untuk mencegah bertelurnya naymuk tiap minggu diberi minyak tanhah.
- Agar tak telalu bau diberi kapur barus .
Gambar 23: pit – privy ( cubluk ).
2) Aqua – privy ( Cubluk berair )
Terdiri atas bak yang kedap air , diisi air di dalam tanah sebagai termpat pembuangan excreta.
Gambar 24. : Aqu – privy ( cubluk berair ).
Proses pemubusukan sama seperti halnya pemubusukan faeces dalam air kali..
Untuk kakus ini agar berfungsi dengan baik, perlu permasukan air setiap hari, baik sedang dipergunakan atau tidak.
Macam kaksu ini hanaya baik dibuat ditempat yang banyak air.k
Bila airnya penuh. Kelebihan dapat dialirkan ke sistim lain misalnya sistim rool, seepage pit ( sumur resapan ) ataupun cesspool.
3) Watersealed latrine ( Angsa – trune )
Kakus ini bukanlah merupakan type kaku tersendir tapi hanya modifikasi closetnya saja. Pada kakus ini closetnya berbentuk leher angsa sehingga akan selalu terisi . fungsi air ini gunanya sebagai sumbat sehigga bau busuk dari cubluk tidak tercium di ruangan rumah kakus.
Bila dipakai, feacesnya tertampung sebentar dan bila disiram air, baru masuk ke bagian yang menurun untuk masuk ke tempat penampungan ( pit ).
Gambar. Angas ( Angsa – trine ) di atas
Lubang cubluk.
2) Pembuangan Air Limbah (Sewage disposal)
Yang dimaksud dengan air limbah (sewage) adalah excreta manusia, air kotor dan dapur, kamar mandi dan W.C. dan perusahaan-perusahaan termasuk pula air kotor dan permukaan tanah dan air hujan.
Sewage ini dibedakan
- Domestic sewage : Sewage yang berasal dan rumah-rumah.
- Industrial sewage : Sewage yang berasal dan sisa-sisa proses industri.
Maksud pengaturan pembuangan air limbah adalah :
- Untuk mencegah pengotoran sumber air rumah tangga.
- Menjaga makanan kita misalnya : sayuran yang dicuci dengan air permukaan.
- Perlindungan terhadap ikan yang hidup dalam kolam ataupun di kali.
- Menghindari pengotoran tanah permukaan.
- Perlindungan air untuk ternak.
- Menghilangkan tempat berkembang biaknya bibit-bibit penyakit (cacing dan sebagainya) dan vector penyebar penyakit (nyamuk, lalat dan sebagainya).
- Menghilangkan adanya bau-bauan dan pemandangan yang tidak sedap.
Cara-cara pembuangan air limbah :
a) Dengan pengenceran (Disposal by dilution)
Air limbah dibuang ke sungai, danau atau laut agar mendapat pengenceran.
Cara ini hanya dapat dilaksanakan di tempat-tempat yang banyak air permukaannya.
Dengan cara ini air limbah akan mengalami purifikasi alami. Karena kontaminasi air permukaan oleh bakteri pathogen, larva dan telur cacing serta bibit penyakit lainnya yang berasal dan faeces penderita maka disyaratkan
- Sungai atau danau itu airnya tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
- Airnya harus cukup banyak sehingga pengencerannya paling sedikit 30 — 40 kali.
- Airnya harus cukup mengandung O2, artinya harus mengalir sehingga tidak bau.
b) Cresspool
Cesspool ini menyerupai sumur tapi gunanya untuk pembuangan air limbah.
Dibuat pada tanah yang poreus (berpasir) agar air buangan mudah meresap ke dalam tanah.
Bagian atasnya ditembok agar tak tembus air. Bila sudah penuh (± 6 bulan) lumpurnya diisap keluar atau sejak semula dibuat cesspool secara berangkai, sehingga bila yang satu penuh, airnya akan mengalir ke cesspool benikutnya.
Jarak dengan sumur 45 meter dan minimal 6 meter dan fondasi rumah.
Gambar 28.
Bila lumpurnya sudah penuh, diisap ke luar
c) Seepage pit (Sumur resapan)
Seepage pit merupakan sumur tempat menerima air limbah yang telah mengalami pengolahan dalam sistim lain, misalnya dan aqua-privy atau septik-tank.
Di dalam seepage pit ini airnya hanya tinggal mengalami peresapan saja ke dalam tanah.
Seepage pit dibuat pada tanah yang poreus.
Diameternya 1 — 2,5 meter, dalamnya 2,5 meter.
Lama pemakaian 6 — 10 tahun.
d) Septik tank
Merupakan cara yang terbaik yang dianjurkan WHO tapi biayanya mahal, tehniknya sukar dan memerlukan tanah yang luas.
Septic tank terdiri atas 4 bagian :
(1) Ruang pembusukan
(2) Ruang Lumpur
(3) Dosing chamber
(4) Bidang resapan
TANAH.......
Gambar 29. : Septik tank
Keterangan gambar
(1) Ruang pembusukan
Dalam ruang ini sewage akan tertahan 1 — 3 hari dan akan mengalami perombakan oleh bakteri-bakteri pembusuk.
Hasil perombakan ini berupa gas, cairan dan lumpur. Gas dan cairan melalui sebuah pipa akan masuk ke dalam dosing chamber.
Lumpur akan masuk ke dalam ruang lumpur. Pengaliran lumpur ini terjadi karena dasar ruang pembusukan dibuat miring.
(2) Ruang lumpur
Ruang ini merupakan tempat penampungan lumpur yang terjadi pada proses pembusukan. Bila lumpurnya sudah penuh dapat dipompa, ke luar.
(3) Dosing chamber
Dalam dosing chamber terdapat siphon Mc. Donald, gunanya untuk mengatur kecepatan air yang akan di alirkan ke bidang resapan, supaya teratur merata. Bila dosing chamber ini terlalu mahal, dapat ditiadakan.
(4) Bidang resapan
Bidang resapan ini akan mรชnyemp cairan keluar dan dosing chamber dan menyaringnya dan baktei-bakteri pathogen serta bibit-bibit penyakit lainnya.
Bidang resapan ini minimal panjangnya 10 meter dan dibuat pada tanah yang poreus.
e) Sistim riool (Sewerage)
Sistim riool merupakan cara pembuangan sewage di kota-kota dan selalu harus termasuk dalam rencana pembangunan kota.
Semua sewage baik dan rumah-rumah maupun dan perusahaan-perusahaan dialirkan ke sistim riool.
Kadang-kadang menampung pula kotoran dan lingkungan yang dialirkan air hujan.
Bila sistim riool ini dipakai pula untuk menampung air hujan disebut combined system; bila untuk menampung air hujan dipisahkan disebut separated system.
Di ujung kota agar tidak merugikan keperluan lain di bawah alirannya, misanya daerah peternakan, pertanian ataupun perikanan darat maka sewage yang dibuang ini masih perlu pengolahan.
Proses pengolahan yang dilakukan adalah
(1) Penyaringan (Screening)
Untuk penyaringan ini dipergunakan jalinan kawat atau atau lempeng logam yang berlubang-lubang untuk menangkap benda-benda yang terapung di atas permukaan air misalnya kayu-kayu, kertas ataupun kain-kain rombeng.
(2) Pengendapan (Sedimentation)
Air limbah dialirkan ke dalam bak yang besar (sand trap) sehingga alirannya menjadi lambat yang menyebabkan lumpur ataupun pasirnya mengendap.
(3) Proses biologis
Dalam hal ini dipergunakan mikroba-mikroba untuk memusnahkan zat-zat organik yang terdapat di dalam air limbah baik secara aerob maupun an-aerob.
(4) Disaring dengan saringan pasir (sand filter)
Kemudian sewage ini dalam alirannya dialirkan ke dalam saringan pasir (sand filter).
(5) Desinfeksi
Untuk membunuh mikroba-mikroba pathogen yang terdapat dalam air limbah, dilakukan desinfeksi dengan kaporit (10 Kg/1 juta liter sewage).
(6) Pengenceran
Akhirnya sewage ini dibuang ke sungai, danau, atau laut sehingga mengalami pengenceran.
Semua proses pengolahan sewage ini dilakukan dalam suatu instalasi khusus yang dibangun di ujung kota.
3) Pembuangan sampah (Refuse disposal)
Yang dimaksud dengan sampah. adalah semua zat/ benda yang sudah tidak terpakai lagi baik berasal dan rumah-rumah maupun sisa-sisa proses industri.
Sampah ini dibagi dalam :
a) Garbage : adalah sisa-sisa pengolahan ataupun sisa makanan yang mudah membusuk.
b) Rubbish: adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk. Rubbish ini ada yang mudah terbakar misalnya: kayu, kertas. Ada yang tidak terbakar misalnya kaleng, kawat dan sebagainya.
Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu pengaturan pembuangannya.
Dan sampah ini harus diperhatikan
(1) Penyimpanannya (Storage).
(2) Pengumpulan (Collection).
(3) Pembuangan (Disposal).
(1) Penyimpanan sampah
Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik.
Tempat sampah janganlah ditempatkan di dalam rumah atau di pojok dapur, karena akan merupakan gudang makanan bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak tikusnya.
Tempat sampah sebaiknya
- Terbuat dan bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.
- Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-binatang lainnya seperti : tikus, ayam, kucing dan sebagainya.
- Ditempatkan di luar rumah. Bila pengumpulannya dilakukan oleh pemerintah tempatkanlah tempat sampah sedemikian rupa sehingga karyawan pengumpul sampah mudah mencapainya.
(2) Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah dapat dilakukan :
(a) Perorangan
Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing-masing untuk dibuang pada tempat tertentu.
Gambar 30.
Buanglah sampah pada tempatnya, dengan baik.
(b) Pemerintah
Pengumpulan sampah di kota-kota dilakukan pemerintah dengan menggunakan truk sampah atau gerobak sampah.
(c) Swasta
Swasta hanya mengambil sampah-sampah tertentu sebagai bahan baku pada perusahaannya misalnya untuk pembuatan kertas, karton plastik.
Gambar 31. Menjaga Kebersihan Kota
(3) Pembuangan sampah
Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara :
(a) Land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah. Pembuangan sampah secara ini hanya baik untuk sampah-sampah jenis rubbish, sedangkan bila jenis garbage atau tercampur dengan garbage, tempat pembuangan sampah ini akan menjadi tempat perkembang biakan serangga, dan tikus, juga menimbulkan bau-bauan yang tidak sedap.
(b) Sanitary land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian ditutup lagi dengan tanah paling sedikit 60 cm, untuk mencegah pengorekan oleh anjing, tikus dan binatang-binatang lainnya.
Cara ini memenuhi syarat kesehatan.
(c) Individual incineration
Sampah dan rumah dikumpulkan sendiri, kemudian dibakar sendiri. Pembakaran sampah ini harus dilakukan dengan baik sebab bila tidak
- asapnya mengotori udara.
- bila tak terbakar sempurna sisanya berceceran kemana-mana.
(d) Incineration dengan incinerator khusus.
Cara ini dikerjakan oleh pemerintah. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan dari truk-truk/ gerobak-gerobak sampah dibakar dalam incinerator khusus (alat pembakar, sampah).
Incinerator ini mempunyai bagian-bagian :
- tempat pengumpulan sampah.
- ruang pengeringan.
- ruang pembakaran.
- cerobong asap.
Cara pembuangan sampah ini baik sekali tapi biayanya mahal.
Gambar 32.
Pembuangan sampah yang tidak menurut aturan, membahayakan kesehatan masyarakat.
(e) Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling (dihaluskan) dengan alat khusus, kemudian dibuang ke laut.
Dalam bentuk yang sudah digiling ini, sampah menjadi tidak disukai lagi baik oleh serangga maupun tikus-tikus.
(f) Composting (Dibuat pupuk)
Dari sampah yang terbuang masih dapat dibuat pupuk sebagai penyubur tanah pertanian. Cara ini telah banyak dikerjakan di negara-negara maju misalnya di Amerika Serikat.
Pada prinsipnya
- Mula-mula sampah-sampah dan gelas, logam dan bahan-bahan lainnya yang tak dapat dijadikan kompos dipisahkan terlebih dahulu.
- Setelah dipisah-pisahkan, sampah yang akan dijadikan kompos digiling menjadi halus agar proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pembusuk berlangsung dengan baik.
Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat dimana proses pembusukan akan terjadi. Tempat ini diperlengkapi dengan alat pengatur suhu, pengatur kelembaban dan pengaliran udara agar proses pembusukan terjadi secara optimum. Kadang-kadang ditambahkan strain mikro-organisme yang dapat mempercepat proses pembusukannya, tapi seringkali hal ini tidak perlu, karena pada sampah sendini telah cukup mengandung mikroorganisme tersebut.
Bila pada sampah yang sedang dibusukkan ini ditambahkan lumpur dan air limbah akan dihasilkan kompos yang baik sekali.
Lama proses pembusukannya bervariasi antara 2 hari sampai 6 minggu.
Untuk dijual ke pasaran, kompos ini dikeringkan, digiling kembali dan dibungkus.
(g) Hogfeeding (Sebagai makanan ternak)
Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran, ampas pembuatan tapioka, ampas pembuatan tahu dan sebagainya. Diberikan kepada ternak sebagai makanannya.
(h) Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, maka bagian-bagian sampah yang masih dapat dipakai/ digunakan diambil lagi: misalnya kertas-kertas, gelas-gelas, logam-logam dan sebagainya. Dari benda-benda ini dapat dihasilkan benda-benda baru yang berguna misalnya: karton, plastik alat-alat dari gelas dan sebagainya.
Sangat berbahaya untuk kesehatan bila kertas-kertas dan tempat sampah yang dikumpulkan kaum tuna wisma, dipergunakan sebagai kantong pembungkus makanan. Karena itu, sebaiknya sampah-sampah dan kertas segera dibakar setelah dibuang.
c. Perumahan
Keadaan perumahan adalah salah satu faktor yang menentukan keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan. Seperti yang dikemukakan W.H.O. bahwa perumahan yang tidak cukup dan terlalu sempit mengakibatkan pula tingginya kejadian penyakit dalam masyarakat.
Rumah sehat yang diajukan oleh Winslow :
1) Harus memenuhi kebutuhan fisiologis.
2) Harus memenuhi kebutuhan psikologis.
3) Harus dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan.
4) Harus dapat menghindarkan terjadinya penyakit.
1) Memenuhi kebutuhan fisiologis
a) Suhu Ruangan
Suhu ruangan harus dijaga agar jangan banyak berubah.
Sebaiknya tetap berkisar antara 18-200 C.
Suhu ruangan ini tergantung pada :
- Suhu udara luar.
- Pergerakan udara.
- Kelembaban udara.
- Suhu bendabenda disekitarnya.
Pada rumah-rumah modern, suhu ruangan ini dapat diatur dengan air-conditioning.
b) Harus cukup mendapat penerangan
Harus cukup mendapatkan penerangan baik siang maupun malam hari. Yang ideal adalah penerangan listrik.
Diusahakan agar ruangan-ruangan mendapatkan sinar matahad terutama pagi hari.
c) Harus cukup mendapatkan pertukaran hawa (ventilasi)
Pertukaran hawa yang cukup menyebabkan hawa ruangan tetap segar (cukup mengandung oxigen).
Untuk ini rumah-rumah harus cukup mempunyai jendela. Luas jendela keseluruhan ± 15% dari luas lantai. Susunan ruangan harus sedemikian rupa sehingga udara dapat mengalir bebas bila jendela dibuka.
d) Harus cukup mempunyal isolasi suara.
Dinding ruangan harus kedap suara, baik terhadap suara-suara yang berasal dan luar maupun dan dalam. Sebaiknya perumahan jauh dari sumber-sumber suara yang gaduh misalnya: pabnik, pasar, sekolah, lapangan terbang, stasion bus, stsion kereta api dan sebagainya.
2) Memenuhi kebutuhan psikologis
a) Keadaan rumah dan sekitarnya, cara pengaturannya harus memenuhi rasa keindahan (aesthetis) sehingga rumah tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang sehat.
b) Adanya jaminan kebebasan yang cukup, bagi setiap anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut.
c) Untuk tiap anggota keluarga, terutama yang mendekati dewasa harus mempunyai ruangan sendiri-sendiri sehingga privacynya tidak terganggu.
d) Harus ada ruangan untuk menjalankan kehidupan keluarga dimana semua anggota keluarga dapat berkumpul.
e) Harus ada ruangan untuk hidup bermasyarakat, jadi harus ada ruang untuk menerima tamu.
3) Menghindari terjadinya kecelakaan
a) Konstruksi rumah dan bahan-bahan bangunan harus kuat sehingga tidak mudah ambruk.
b) Sarana pencegahan terjadinya kecelakaan di sumur, kolam dan tempat-tempat lain terutama untuk anak-anak.
c) Diusahakan agar tidak mudah terbakar.
d) Adanya alat pemadarn kebakaran terutama yang mempergunakan gas.
4) Menghindari terjadinya penyakit
a) Adanya sumber air yang sehat, cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
b) Harus ada tempat pembuangan kotoran, sampah dan air limbah yang baik.
c) Harus dapat mencegah perkembang biakan vektor penyakit seperti: nyamuk, lalat, tikus dan sebagainya.
d) Harus cukup luas. Luas kamar tidur ± 5 m2 per kapita per luas lantai.
Hubungan rumah yang terlalu sempit dan kejadian penyakit
a) Kebersihan udara
Karena rumah terlalu sempit (terlalu banyak penghuninya), maka ruangan-ruangan akan kekurangan oxigen sehingga akan menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh sehingga memudahkan terjadinya penyakit.
Penularan penyakit-penyakit saluran pernapasan misalnya TBC akan mudah terjadi diantara penghuni rumah.
b) Fasilitas dalam rumah untuk tiap arang akan berkurang
Fasilitas dalam rumah untuk tiap orang akan berkurang karena harus dibagi dalam jumlah yang banyak. Misalnya air. Walaupun kwalitasnya baik, tapi karena pemakainya banyak maka kwantitasnya menjadi kurang, sehingga penghuni rumah tidak tiap hari mandi atau tiap hari tidak mandi. Hal ini akan memudahkan terjadinya penyakit kulit.
c) Memudahkan terjadinya penularan penyakit
Karena rumah terlalu sempit maka perpindahan (penularan) bibit penyakit dan manusia yang satu ke manusia yang lainnya akan lebih mudah terjadi misalnya TBC, penyakit-penyakit kulit dan penyakit-penyakit saluran pernapasan.
Kesehatan harus dimulai dari rumah
Rumah adalah pusat kesehatan keluarga karena :
a. Rumah merupakan tempat dimana anggota-anggota keluarga berkumpul dan saling berhubungan.
Seluruh anggota keluarga serta kebiasaan hidup sehari-harinya merupakan suatu kesatuan yang berhubungan erat. Penderitaan, kebahagiaan ataupun perbuatan salah seorang anggota keluarga, mempengaruhi pula pada anggota-anggota keluarga yang lainnya.
b. Rumah bukan hanya sekedar tempat istirahat, melainkan juga merupakan. tempat untuk mendpatkan kesenangan, kecintaan dan mendapatkan kebahagiaan.
Rumah adalah tempat dimana kesetiaan ditumpahkan; menimbulkan kerinduan bila jauh dan nnendatangkan kebahagiaan bila berada di dalamnya.
Itulah sebabnya kesehatan harus dimulai dan rumah, untuk ini rumah dan pengaturannya harus memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Rumah yang ideal adalah sehat, effisien dan murah.
c. Pembasmian binatang-binatang penyebar penyakit
Pembasmian binatang penyebar penyakit merupakan salah satu cara untuk memutuskan rantai penularan, dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
Usaha pembasmiannya erat sekali hubungannya dengan perbaikan cara pembuangan kotoran, sampah, air limbah dan perbaikan perumahan.
Di Indonesia dikenal penyakit-penyakit menular yang vektor dan binatag reservoirnya diketahui.
- Malaria disebabkan oleh Plasmodium sp., disebarkan oleh nyamuk Anopheles sp.
- Filariasis (Elephantiasis) disebabkan oleh cacing Filaria bancrofti (Wuchereria bancrofti) atau Brugia malayi, disebarkan oleh nyamuk Culex fatigans.
- Pes disebabkan oleh bakteri Pasteurella pestis, ditularkan oleh kutu tikus (Xenopsyla cheopis) dan binang reservoirnya tikus.
- Penyakit denam berdarah (Dengue haeniorrhagic fever) disebabkan oleh virus dengue, disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
- Penyakit “perut” menular seperti: Cholera, Typhus, Dysenten, Hepatitis infectiosa, Poliomyelitis anterior acua dan penyakit-penyakit cacing dapat ditularkan oleh lalat yang mernindahkan bibit penyakitnya dan faeces penderita.
1) Pemberantasan nyamuk
Dengan jalan :
a) Meniadakan tempat-tempat nyamuk bertelur yaitu dengan meniadakan air-air tergenang baik pada tanah-tanah yang rendah, kaleng-kaleng kosong yang berisi air hujan dan sebagainya.
b) Membunuh larva nyamuk dengan menipergunakan larvacida ataupun memelihara ikan pemakan jentik-jentik.
c) Membunuh imagonya dengan mempergunakan insecticida misalnya : D.D.T., Pyrethrum dan sebagainya.
2) Pemberantasan lalat
Lalat (Musca domestica) bertelur dan. mencari makan pada zat-zat organik yang sedang membusuk, misalnya pada faeces dan garbage Karena itu. lalat terdapat banyak di tempattempat dimana banyak sampah dan pembuangan kotoran yang tidak teratur.
Lalat berkembang biak dengan jalan bertelur, jumlah telurnya dan seekor lalat ± 2.000 butir.
Telur ini dalam waktu 6 — 12 jam akan menetas menjadi larva. Larvanya akan. menjadi pupa (kepompong) dalam waktu 7 hari. Pupa ini dalam waktu 3 — 4 hari kemudian akan menjadi imago (dewasa). Dalam waktu 3 hari setelah menjadi imago, lalat betinanya dapat menghasilkan telur kembali. Jadi dalam siklus hidupnya mulai dari telur sampai dapat menghasilkan telur kembali memerlukan waktu selama ± 14 hari.
Umur imagonya ± 30 — 60 hari. Karena itu dalam pemberantasannya walaupun tanpa menggunakan insecticida, lalat akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 2 bulan, dengan jalan memperbaiki cara pembuangan sampah kotoran dan perbaikan hygiene lingkungan pada umumnya.
Pemberantasan lalat dijalankan dengan :
a) Perbaikan hygiene lingkungan terutama perbaikan cara pembuangan sampah dan kotoran.
b) Membunuh lalat dengan insecticida.
3) Pemborantasan tikus dan kutunya
Selain dapat menyebarkan penyakit, tikus juga merugikan karena sering merusak tanaman misalnya padi, merusak pakaian dan barang-barang yang lainnya.
Penyakit-penyakit yang dapat disebarkan tikus dan kutunya antara lain :
- Pes disebabkan bakteri Pasteurella pestis.
- Penyakit Weil disebabkan bakteri Leptospira icterohaernorrhagica.
- Murine typhus disebabkan oleh Rickettsia mooseri.
Pemberantasan tikus dijalankan dengan :
a) Memperbaiki konstruksi rumah sehingga tidak ditempati tikus-tikus.
b) Meniadakan sumber makanan bagi tikus-tikus. Rumh-rumah yang kotor, banyak sisa-sisa makanan berceceran, banyak sampah terutama garbage akan lebih disenangi tikus-tikus daripada rumah-rumah yang bersih.
c) Peracunan, misalnya dengan: strychnii, warfarin. Setelah peracunan, harus diikuti dengan penyernprotan dengan insecticida untuk membunuh kutu-kutunya.
d) Dengan perangkap tikus.
e) Fumigasi dengan gas : HCN, SO2, CS2 atau Co.
f) Secara alami misalnya oleh kucing.
e. Sanitasi makanan dan minuman
Untuk memelihara kesehatan masyarakat perlu sekali pengawasan terhadap pembuatan dan penyediaan bahan-bahan makanan dan minuman agar tidak membahayakan kesehatan masya yang dapat membahayakan itu antara lain
1) Zat-zat kimia yang bersifat racun.
2) Bakteri-bakteri pathogen dan bibit penyakit lainnya.
3) Parasit-parasit yang berasal dan hewan.
4) Tumbuh-tumbuhan yang beracun.
1) Zat-zat kimia yang bersifat racun
Zat-zat kimia yang bersifat racun dapat berada dalarn makanan karena kelalaian, misalnya salah menempatkan racun tikus, ataupun sebagai akibat pert umbuhan bakteri-bakteri dalam makanan.
Bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan misalnya :
- Staphylococcus sp. sering terdapat pada daging, susu dan kue-kue.
Gejalanya:
Mula-mula penderita ingin meludah saja, kemudian mual-mual, muntah dan diarrhoea disertai kejang pada perut.
Pada orang dewasa jarang menimbulkan kematian.
- Clostridium botulinum sering terdapat pada daging, kacang-kacangan, sayuran dan sebagainya.
Gejalanya: mula-mula penderita merasa pusing dan lemah, kemudian mual-mual, muntah-muntah dan diarrhoea. Diikuti oleh obstipasi (tak dapat buang air besar), kelumpuhan otot bola mata dan otot pernapasan yang menyebabkan kematian penderita. Angka kematiannya ± 65 %.
2) Bakteri-bakteri pathogen dan bibit penyakit lainnya
Bakteri pathogen dan bibit penyakit lainnya dapat berada pada makanan dan minuman dengan beberapa cara :
- Dipindahkan lalat dan faeces yang terbuka.
- Makanan misalnya sayuran dicuci dalam air kali.
- Makanan/ minuman berasal dan hewan sakit, misalnya Mycobacterium tuberculosa terdapat dalam susu sapi yang mendenita TBC.
- Karena makanan/minuman disediakan oleh orang yang rnengandung bibit penyakitnya baik penderita maupun carrier.
3) Parasit-parasit yang berasal dan hewan
Parasit-parasit yang berasal dan hewan terutama cacing.
Misalnya :
- Taenia saginata dari sapi.
- Taenia solium dari babi.
- Taenia echinococcus dan anjing.
- Trichinella spiralis dan ternak.
- Diphylobotrium latum dan ikan.
Sebagai usaha pencegahan penyakit yang disebabkan karena parasit-parasit ini, maka di samping perlu cara pemasakan yang baik, juga harus dijaga agar hewan potongnyapun tidak boleh mengandung bibit penyakit (harus sehat).
Pada pemasakan seringkali suhu daging bagian dalam tidak begitu tinggi walaupun cukup lama dimasak, sehingga bila ada cacing di dalamnya tidak akan mati dan dapat menulari manusia.
Perroncito telah melakukan percobaan sebagai berikut :
- Daging paha sapi seberat 6 Kg, ditempatkan dalam wadah berisi air dingin. Kemudian dipanaskan.
Ternyata pada waktu airnya mendidih, suhu bagian tengahnya hanya 250 C., dan setelah mendidih selama 35 menit baru mencapai 400 C, setelah airnya mendidih selama 2 jam, bagian tengahnya hanya mencapai suhu 650 C.
Tentu akan lebih berbahaya lagi bila daging ini di masak setengah matang.
4) Tumbuh-tumbuhan yang beracun
Beberapa tumbuhan mengandung racun yang akan membahayakan manusia bila dimakan. Misalnya
Beberapa jenis jamur seperti :
- Amanita phalloides.
- Amanita muscaria.
- Agaricus campestnis.
Penyakit karena keracunan jamur disebut mycetismus. Racun jamur ini ada yang menyerang susunan syaraf; ada yang menyebabkan hancurnya sel darah merah (haemolysis), ada pula yang menyebabkan muntah berak.
Mycetismus dapat menyebabkan kematian bila tidak ditolong dengan segera.
- Beberapa jenis kentang mengandung racun yang disebut solanin (C42H75O12N4). Solanin terdapat pada Solanum nigrum dan Solanum dulcamara, dan terdapat lebih banyak dalam kentang muda yang belum dimasak.
- Beberapa jenis ketela mengandung asam biru (HCN) yang dapat menyebabkan kematian bila dimakan.
Untuk mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang disebabkan karena sanitasi makanan dan minuman yang buruk dilakukan usaha-usaha :
a) Pendidikan dan penerangan kepada masyarakat tentang perlunya hygiene dan sanitasi makanan/ minuman
- Makanan/minuman harus dimasak sampai matang.
- Jangan makan makanan yang telah dirubung lalat.
- Harus selalu menjaga kebersihan makanan beserta alat-alat makan pada umumnya.
- Dan sebagainya.
b) Pengawasan terhadap hewan-hewan potong hanya hewan-hewan yang sehatlah yang boleh dipotong dan dagingnya boleh diperdagangkan kepada masyarakat.
c) Susu sapi dan hasil-hasilnya
Pengawasan terhaclap penjualan dan pengedaran susu sapi kepada konsumen.
Sapi yang menderita TBC tidak boleh diperah susunya. Bila diperah juga, susunya harus dimasak dahulu sebelum dijual.
Untuk mencegah penyebaan TBC melalui susu sapi, ada peraturan yang mengharuskan setiap perusahaan susu untuk mempateurisir susunya terlebih dahulu sebelum menjualnya ke pasaran.
Secara internasional ditetapkan untuk pasteurisasi in susu sapi harus dipanaskan 1430 F (6170 C) selama 30 menit atau 1610 F (71,70 C) selama 15 menit.
d) Pengawasan terhadap pembua tambahan makanan dan minuman pada perusahaan-perusahaan makanan dan minuman.
Maksudnya adalah agar hasil produksi perusahaan-perusahaan ini tidak membahayakan para konsumennya (masyarakat).
Yang diawasi adalah :
- Bahan baku yang dipergunakan pada perusahaan.
- Alat-alat perlengkapan yang digunakan.
- Cara kerja dalam pengolahan.
- Kesehatan dan kebersihan para karyawannya.
- Cara penyimpanan dan pengiriman bahan makanan dan minuman yang sudah jadi.
- Hygiene dan sanitasi perusahaan pada umumnya seperti:
Kebersihan ruangan-ruangan, cara pembuangan sampah/ sisa – sisa pengolahan dan sebagainya.
- Adanya sumber air bersih, kakus, tempat cuci tangan dan sebagainya dalam perusahaan untuk para karyawannya.
e) Pengawasan kebersihan pasar dan tempat pemotongan hewan.
f) Pengawasan terhadap kebersihan restoran dan hotel.
f. Pengotoran udara (Air pollution)
Masalah Pengotoran udara sudah lama menjadi masyalah kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara industri dimana banyak terdapat pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor.
Pongotoran udara ini dapat terjadi karena :
- proses-proses pembakaran dan pabrik-pabrik, dan kendaraan-kendaraan bermotor dan rumah tangga dan sebagainya
- debu tanah.
- virus dan bakteri dan pernapasan penderita.
- tepung sari dan spora tumbuhan.
Sifat fisik dan benda-benda yang mengotori udara dapat berupa : debu; gas atau uap.
Zat-zat kimia yang berbahaya yang mengotori udara antara lain : SO2, H2S, HF, HCI, CC, CC2, NO, NO2, O3.
- zat-zat hydrocarbon, senyawa-senyawa aldehid, senyawa-senyawa keton, senyawa-senyawa nitrat.
- debu-debu logam seperti : seng, timah, arsen, silica.
- debu kapas, debu asbest dan sebagainya.
- tepung sari dan spora tumbuhan.
- makhluk hidup seperti : virus, bakteri dan penderita.
Pengaruh pengotoran udara terhadap kesehatan masyarakat
1) Akibat yang segera
Pengotoran udara dapat menyebabkan sakit mendadak, bahkan menimbulkan kematian. Misalnya di Poza Rica (tahun 1952), 22 orang meninggal, 320 orang perlu dirawat di rumah sakit dan berpuluh-puluh ternak mati karena pengotoran udara oleh H2S.
2) Akibat - akibat yang tidak segera
Udara kotor yang terhirup pada pernapasan akan menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga memudahkan terserang sesuatu penyakit misalnya : TBC, bronchitis, pneumonia.
Debu-debu seperti debu kapas pada perusahaan textil, debu silica dan tanah, debu asbes bila terhirup ke dalam paru - paru akan tertimbun mengotori paru-paru dengan segala akibatnya seperti : sesak napas, batuk-batuk, lekas lelah, daya kerja yang menurun dan sebagainya.
Diduga pula bahwa meningkatnya jumlah penderita kanker paru-paru berhubungan etat dengan meningkatnya pengotoran udara. Rangsangan yang khronis oleh zat-zat kimia yang berasal dan sisa-sisa pembakaran dan pabrik-pabrik, asap-asap kendaraan bermotor diduga menyebabkan perubahan -perubahan pada paru-paru yang kemudian menjadi kanker.
3) Pengaruh-pengaruh lain
Di samping mempunyai pengaruh buruk terhadap manusia, juga berakibat buruk pada binatang dan tumbuhan.
Senyawa fluorida yang menempel pada rumput-rumput, bila termakan ternak akan menyebabkan ternak menjadi kurus, poduksi susunya berkurang dan sebagainya.
Tumbuh-tumbuhan yang halus seperti bunga-bungaan, tomat mudah rusak karena udara kotor.
Debu-debu di udara juga mengotoni pakaian dan alat-alat rumah tangga.
Asam-asam seperti : H2SO4, HC1, HNO3, yang turun bersama air hujan akan merusak alat-alat rumah tangga dari logam, jembatan besi menjadi berkarat sehingga mudah rusak.
Usaha-usaha pencegahan pengotoran udara :
Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya-bahaya pengotoran udara maka dilakukan usaha-usaha
a) Terhadap udara kotor dan perusahaan-perusahaan.
Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya pengotoran udara yang berasal dan perusahaan-perusahaan, maka perusahaan-perusahaan diharuskan memenuhi syarat-syanat tententu untuk dapat diizinkan berdirinya.
Salah satu syarat diantaranya adalah syarat cara pembuangan udara kotor yang berasal dari perusahaan tersebut sehingga tidak membahayakan kesehatan masyarakat.
Udara kotor yang akan dibuang ice udara bebas harus diolah terlebih dahulu.
Pengolahan yang dapat dilakukan adalah :
(1) Untuk udara yang mengandung gas atau uap
(a) Dengan cara mencuci
Udara dialirkan ke dalam air atau cairan yang mudah bereaksi dengan gas atau uap yang. terdapat dalam udara kotor tersebut sehingga terikat.
(b) Dengan jalan membakar
Yaitu dengan cara melewatkan udara kotor melelaui alat pembakar agar terbakar sempurna.
(2) Untuk udara yang mengandung debu atau aerosol.
(a) Kamar pengendap
Kamar pengendap udara yang dibuang dialirkan ke dalam kamar pengendap agar debu-debunya mengendap.
(b) Perangkap kelembaban
Yaitu alat yang ketika udara kotor meliwatinya akan berubah arahnya sehingga partikel-partikel yang ada di dalamnya tidak ikut terus dengan aliran udara.
(c) Cyclone
Yaitu ruang yang dilewati udara kotor secara melingkar-lingkar sehingga partikel-partikel yang terdapat di dalamnya melekat di dinding.
(d) Presipitasi dinamis
Seperti baling-baling yang menyebabkan partikel-partikel terhempas dan terkumpul disekitar baling- baling.
(e) Saringan
Berupa saringan yang akan menahan partikelpartikel yang terdapat di udara kotor.
(f) Presipitasi listrik
Terjadi pengendapan debu-debu karena adanya perbedaan tegangan listrik diantara dua kutub listrik.
Setelah mendapat pengolahan, udara kotor ini dibuang ke udara bebas melalui cerobong asap yang tinggi. Maksudnya agar segera mendapatkan pengenceran dan udara luar dan tertiup angin, sehingga konsentrasinya menurun dan tak membahayakan kesehatan masyarakat.
88. b) Terhadap udara kotor dari kendaraan-kendaraan bermotor.
1) Di usahakan untuk lebih banyak mempergunakan bahan bakar yang sedikiit mungkin mengotori udara.
2) Dengan memperbaiki dan melebar jalan-jalan sehingga arus lalu-lintas tetap lancar.
Arus lalu-lintas yang macet disamping mengeotori udara juga banyak menghabiskan oxigen.
3) mengarut arus lalu-lintas sedemikian rupa sehingga kendaraan-kendaraan tertentu saja yang boleh lewat di tengah kota.
Yang ideal adalah tenaga listrik baik sebagai tenaga penggerak mobil maupun unutk keperluan rumah tangga ( memasak,penerang dan sebagainya) karena tidak menimbulkan pengotoran udara.
89. c) Dengan penghijauna kota-kota
Karena siang hari, tumbuh-tumbuhan mengadakan foto syntetesa, dimana tumbuhan mengambil CO2 dari sisa pembakaran dan penghasilan O2 yang berguna untuk manusia,mak penghijauna kota-kota sangat membantu dalam usaha mencegah pengotoran udara.
Usaha ini akan mencapai hasil yang sebesar-besarnya bila mendapat bantuan dari segenap warga masyarakat , misaslnya dengan menanam rumput dan pepoho0nan di halam rumah.
90. d) Oleh alam
Hujan menyebabkan kotoran di udara berkurang karena turun bersma air hujan.
Angin menyebabkan korotan di udara terbagi luas sehingga konsentrasinya menurun dan tidak membahayakan kesehatan.
g. Bahaya radiasi dari sisa-sisa zat radio aktif.
91. Zat radio aktif dapat menyebabkan penyakit-penyakit akut maupun khronis
tergantung pada dosisnya.
Dengan dosis besar (lebih dari 600 rad) dapat menyebabkan kematian dengan segera.
Penyakit-penyakit darah seperti : anemia, leukopenia.
Kemandulan
Kerusakan pada bayi yang sedang dikandung sehingga dapat menyebabkan keguguran atau terjadinya kecacatan.
Meninmbulkan terjadinya kangker (neoplasma).
Sekarang zat-zat radio aktif banyak digunakan untuk keperluan manusia misalnya:
Dalam bidang kedokteran,sebagai pembangkit tenaga listrik ataupun sebagai sumber
Tenaga pada proses-proses industri,beberapa negara digunakan untuk tenaga militer.
Dalam kegiatan-kegiatan dimana digunakan zat-zat radio aktif, perlu keahlian khusus untuk melingungi para kariawan dan masyarakat di sekitarnya.
V. 4) USAHA KESEHATAN SEKOLAH (U.K.S)
Umum
Usaha kesehatan sekolah (U.K.S) adalah usaha kesehatan masyarakat yang di tujukan kepada msyarakat sekolah, yaitu :
Anak didik, guru dan karyawan sekolah lainyaj.
Yang dimaksud dengan sekolah adalah sekolah mulai Sekolah dasar (S.D.) sampai dengan sekolah lanjutan atas (S.L.A) prioritas pelaksanaan U.K.S diberikan kepada S.D. mengingat S.D. merupakan dasr dari sekolah-sekolah lanjutnya.
Dasar titik tolak mengapa U.K.S perlu di jankan?
1) golongan masyarakat usia sekolah (6-18 tahun) merupakan bagian yang besar dari penduduk Indonesia (kurang lebih 29%), di perkirakan 50% dari jumlah tersebuta adalah anak-anak.
2) Masyrakat sekolah yang terdiri atas murid,serta orang tua murid merupakan masyarakat yang paling peka (sesitif) terhdap pengaruh modernisasi dan tersebar merata di seluruh indonesia.
3) Anak-anak dalam tarap pertumbuhan dan perkembangan sehingga masih mudah untuk di bina dan di bimbing.
4) Pendidikan kesehatan melalui sekolah ternyata yang paling efektif daripada usaha-usaha yang ada untuk mencapai kebiasaan hidup yang sehat dari masyarakat pada umumnya, karen masyarakat sekolah:
Prosentasenya tinggi
Teroganisir sehingga mudah untuk di capai.
Peka terhadap pendidikan dan pemabaharuan
Dapat menyebarkan modernisasi.
5) masyarakat sehat yang akan dating adalah merupakan wujud dari pada kebiasaan hidup sehat serta keadaan kesehatan yang dimiliki anak-anak masa kini
6) pembinaan anak-anak sekolah (jasmani,rohani dan sosialisasi) merupakan suatu infesmen dalam bidang men power dalam Negara dan bunga Indonesia.
7) Undango-undang No.9 tahun 1960 tentang poko-pokok kesehatan bab 1 pasal 2 dan bab 11 pasal 9 ayat 2 serta undang-undang No. 12 tahun 1945 tentang pokok pendidikan.
Tujuan usaha kesehatan sekolah
94. Umum : mempertinggi nilai kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta reabilitasi anak-anak sekolah dan lingkungan sehingga didapatkan anak-anak yang sehat jasmani, rohani dan sosialnya.
Khusus : mencapai keadaan kesehatan anak-anak sekolah dan lingkungannya sehingga dapat memberikan kesempatan tumbuh dan berkembang secara harmonis serta belajar secara efisien dan optimal.
Kegiatan-kegiatan kesehatan sekolah
95. 1) Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat (Healty School Living)
a) Bangunan dan perlengkapan sekolah yang sehat.
b) Kebersihan ruangan dan halaman sekolah.
c) Tersedianya kakus dan air yang memenuhi syarat kesehatan.
d) Hubungan yang baik antara guru.murid dan masyarakat/orang tua murid.
2) Pendidikan kesehatan (Healt education)
a) Pendidikan tentang kesehatan perorangan dan lingkungan.
b) Pendidikan tentang pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
c) Pendidikan tentang makanan sehat dan hidup yang teratur.
d) Pendidikan tentang sikap yang baik dan kebiasaan-kebiasaan yang rapih.
e) Pendidikan tentang pencegahan kecelakanaan.
3) usaha pemeliharaan kesehatan di sekolah (Healt sevice in school)
a) Pendidikan tentang kesehatan perorangan dan lilngkungan secara berkala.
b) Usaha pencegah dan pemberantasan penyakit menular(vaksinasi dan sebagainya).
c) Usaha kesehatan gigi sekolah.
d) Mengirimkan anak-anak yang memerlukan perawatan khusus ke pihak yang lebih ahli.
e) P.P.P.K dan pengobatan sederhana
Catatan
Undang-undang Pokok kesehatan tahun 1960
Bab I pasal 3.
1.Petumbuhan anak yang sempurna dalam lingkungan yang sehat adalah penting untuk mencapai generasi yang sehat dan bangsa yang kuat.
2.Pengertian dan kesadaran rakyat tentang pemeliharaan dan perlindungan kesehatan adalah sangat penting untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Bab II pasal 9 ayat 2.
Pemerintah mengadakan usaha-usaha khusus untuk keturunan dan pertumbuhan anak yang sempurna, baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan sekolah, seta lingkungan masyarakat remaja dan ke olah ragaan.
Undang-undang pokok pendidikan tahun 1954 No.12.
Membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang bertanggung
Jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
V. 5) USAHA KESEHATAN GIGI
Umum
96. penyakit gigi dan mulut, khususnya penyakit caris dentis,merupakan suatu penyakit
Yang tersebar luas pada sebagian besar penduduk di seluruh dunia, sehingga betul-
Betul menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Penelitian yang dilakukan di negara-negar Eropa dan Amerika menunjukan bahwa 90-100% anak-anak dibawah umur 18 tahun dihinggapi penyakit caries dentis.
Karena itu W.H.O menganjurkan berbagai usaha untuk mencegah dan meberantasnya.
Salah satu usaha yang telah dilakukan diberbagai negara dan berhasil baik, ialah dengan pemeliharaan kesehatan gigi anak-anak sekolah secara teratur dan sisitematis.
Di Indonesia Usaha Kesehatan gigi sekolah( U.K.S.G.S) Telah dimulai di bandung sejak tahun 1952.
Untuk menjalankan U.K.G.S telah digunakan perawat gigi sekolah dibawah pengawasan Dokter Gigi sekolah.
Penyakit-penyakit dan kelainan-kelaninan yang harus menjadi perhatian Perawat Gigi sekolah dalam pemriksaan adalah :
Kebersihan mulut dan gigi
Caris dentis
Penyakit-penyakit pridental
Bibir sumbing dan celah langit-langit
Tumor dan mulut
Kegiatan-kegiatan U.K.G.S meliputi. :
96. 1) pendidikan kesehatan dan kebersihan mulut dan gigi( Gosok gigi segera setelah selesai makan ).
2) extractive (pencabutan) gigi sulung dan gigi tetap yang dapat dilakukan hanya dengan anaesthesi setempat.
3) Tamabalan :
Umumnya dengan amal gam pada gigi sulung dan gigi tetap yang tidak memerlukan pengobatan urat syaraf.
V.6) USAHA KESEHATAN MATA
Umum
98 penyakit mata masih banyak terdapat dikalangan masyarakat Indonesia.
Penyakit mata ada yang menular dan ada yang tidak menular penyakit ini akan menyebabakan kebutaaan bila tidak segera diberikan pengobataan.
Usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit mata.
99. 1) usaha pencegahann timbulnya penyakit mata.
2) pengobatan dan perawatan penyakit mata untuk penyembuhan dan meniadakan
Sumber penularan bila penyakitnya menular.
4) Rehabilitasi penglihatan (visus) dan rehabilitasi awsthetiva (rasa keindahan)
100. a) Penyakit-penyakit mata yang menular.
1) Gonoblenorrhoea (Conjunctivis,gonorrhoeica)
Suatu penyakit mata yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir karen
Ibunya menderita gonorrhoea.
Gejalanya :mata bayi menjadi bengkak, bernanah dan tak dapat membuka
Dalam waktu 3 minggu bola mata akan pecah dan akan buta untuk
Selamanya.bila pengobatan akan diberikan pada satu minggu pertama,
Masih ada kemungkinan untuk dapat tertolong .untuk mencegah gonoblen
Orrhoea, dirumah sakit pada setiap bayi yang lahir diberikan laruatan
Procain penicilin 10.000 u/CC in aqua pada kedua mata bayi
Gonoblenorrhoea.dapat pula terjadi pada orang dewasa yang menderita
Gonorhoea secara auto-infek melalui tangan atau handuk. Banyak
Penyakit ini erat hubungannya dengan jumlah penderita kelamin dalam
Masyarakat.
2) Trachoma
Penyakit mata yang disebabkan oleh virus.
Penderita merasa sangat gatal, seperti ada pasir pada matanya dan sering
Sering berair.
Bulu mata dapat membalik kedalam (enteropia) yang akan menggores-
Gores bola mata sehingga akan timbul luka,bernanah dan dapat
Menimbulkan kebutaan bila tidak di obati.
Penularanya melalui kotoran tak langsung melalui sapu tangan, handuk
Atau dipindahkan oleh lalat.untuk mencegah kebutaan dan komplikasi
Lainya,pengobatan harus segera diberikan.penyakit ini dapat
Menimbulkan kekebalan sehingga infek ulangan akan sering terjadi.
101. b) penyakit-penyakit mata yang tidak menular.
1)Xerophthalmia
Suatu penyakit mata karena kekurangan penyakit vitamin A.terdapat
Banyak pada anak-anak umur 2-5 tahun,yang terlantar makananya karena
Kemiskinan otang tuanya atau sudah mempunyai adik lagi.Gejala penyakit
Datang secara berangsur-angsur sesuai dengan berat defisiensi Vitamin A-
Nya.Gejala pertama berupa pertumbuhan yang terhenti dan berat badan
Yang menurun,kemudian timbulnya kelainan-kelainan pada mata berupa:
Mula-mula buta senja (hemeralopia) kemudian
Xerophthamia, mata menjadi kering karena kelenjar air matanya tak berfungsi, sehingga mata mudah kena infeksi,terjadi keratitis (radang koronea mata)
Kemudian koronea mata melunak (keratomalacia) dan akhirnya bola mata pecah yang akan menimbulkan kebutaan.
Disamping menimbulkan gejala-gejala pada mata difisiensi vitamin A.menyebabkan pula daya tahan tubuh terhadap penyakit-penyakit infeksi menjadi kering,Xerophthamia merupakan penyebab kebutaan yang utama di Indonesia.untuk menanggulangi hal ini mak di usahakan menyuntik setiap anak yang berobat di PUSKESMAS.Balai pengobataan ataupun dirumah sakit dengan vitamin A. Dosis tinggi dua kali setahun.walaupun datang dengan penyakit lain.
Pentingnya penyuntikan vitamin A. Ini adalah sederajat dengan imunisasi terhadap penyakit-penyakit lain seperti : B.C.G.: Cacar,D.T.P.
Untuk pemberantasanya perlu pula penerangan kepada masyarakt terhadap makanan yang bernilai gizi tinggi.disamping itu diusahakan untuk mengisi makan-makanan khusus untuk bayi sapihan dengan Vitamin A. ]
2)Ulcus cornea
Luka pada kornea yang kemudian di tumbuhi oleh bakteri sehingga
Bernanah.terjadi karena kecelakaan, kemasukan pasir dan lain
Sebagainya. Perlu penanganan yang tepat dan segera.
3) Glaucoma
Suatu penyakit dimana tekanan dalam bola mata menjadi tinggi
Biasanya terdapat pada orang yang berusia lebih dari 40 tahun.
Dapat menyebabakan kebutaan bila pengobataan terlambat.
4) Chatharract.
Suatu penyakit pada mata dimana lensa mata (lensyrystalina)menjadi
Keruh dan tak tembus cahaya sehingga visus (ketajaman penglihatan)
Berkurang atau buta sama sekali.
5) Retinoblastoma
Penyakit kangker pada retina mata.
Usaha rehabilitasi
102. a) rehabilitasi visus
Rehabilitasi visus dilaksanakan dengan :
Menyediakan kaca mata untuk penderia-penderita yang memerlukannya
Transplantasi cornea pada penderita yang koroneanya keruh (tak tembus cahaya)
Operasi pada penderita catharract.
b) Rehabilitasi aesthetis
usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rassa
keindahan seperti :
Penggunaan mata palsu (prothese) –tak dapat melihat
Operasi trabismus (mata juling)
Untuk melayani kebutuhan usaha pemeriksaan, pengobataan dan perwatan
Penyakit mata pemerintah menyediakan rumah sakit mata.
V. 7) USAHA KESEHATAN JIWA
Umum
103.Segi kehidupan jiwa merupakan sala satu segi yang menentukan kriteria sehat sepetri yang dikemukakan dalam undang-undang No. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan .
Keadaan kesehatan jiwa adalah keadaan yang menggambarkan kesatuan hubungan yang erat antara pikiran, perasaan,ucapan dan tingkah lakul.karena itu akan sulit untuk memeberikan batasan kesahatan jiwa dengan kata-kata yang sederhana ,namun demikian dapat dikemukakan ciri-cirinya.seseorang dikatakan sehat jiwannya
Bila:
Dapat menyesuaikan diri terhadap setiap llingkungan dengan cukup baik.
Memperllihatkan emosi yang stabil.
Mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri untuk melakukan suatu perbuatan
Atau memperlihatkan prestasi sesuai dengan taraf dan perkembanganya.
Memiliki pengenalan yang benar terhadap realita.
Penyimpangan hal-hal di atas memperlihatkan adanya gangguan/kelainan jiwa.
Kelainan jiwa banyak macamnya,mulai dari ringan yang tidak perlu sampai yang berat memerlukan perawatan yang khusus.
104. Dalam Undang-undang No. 3 tahun 1966 tentang kesehatan jiwa Bab II .pasal 3 tercantum :
Dalam bidang kesehatan jiwa usaha-usaha pemerintah meliputi.:
a) Memelihara kesehatan jiwa dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
b) Mengusahakan keseimbangan jiwa penempatan tenaga selaras dengan bakat dan kemampuan.
c) Perbaikan tempat kerja dan suasana kerja dalam perusahaan dan sebaginya sesuai dengan kesehatan jiwa.
d) Mempertinggi taraf kesehatan jiwa seseorang hubungan dengan masyarakat.
Hygene mental
105.pengobatan penyakit jiwa biasanya merupakan suatu usaha yang sulilt.memerlukan waktu lam, biyaya yang besar dan biasanya merupakan beban yang berat bagi keluarga.masyrakat dan negara.
Mengingat hal ini maka usaha pemberantasan penyakit jiwa pada masa kiini telah ditujukan ke arah Hygen mental.
Yang dimaksud hygene mental (menurut america psyciatrik Association) adalah :
Usaha –usaha atau tindakan-tindakan untuk mengurangkan penyakit jiwa dengan jalan usaha pencegahaan dengan pngobtan yang dini serta peningkatan kesehatan derajat kesehatan jiwa.
106.Usaha hygene mental
Usaha-usaha hygene mental meliputi :
1. pendidikan kesehatan jiwa kepada masyarakat.
Suasana rumah tangga yang harmonis sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak dan kesehatan jiwa seluruh anggota.
2. usaha untuk mengenal gejala-gejala kelainan jiwa pada tingkata awal beserta pengobatannya.
3. memperbanyak dan meningkatkan fasillitas-fasilitas di dalam masyarakat yang memberikan suasana yang menguntungkan ke arah perkembangan peribadi yang baik,pengembangan daya kreatif dan fasilitas agar setiap anggota masyarakat dapt menggunakan waktu senggangnya dengan baik.
Fasilitas-fasilitas kesehatan jiwa
107. Fasilitas-fasilitas kesehatan jiwa yang tersedia adalah :
Rumah-rumah sakit jiwa (Pemerintah swasta)
Klinik-klinik fisikriati (pemerintah dan swasta)
Bagian Nerologi dan fisikiatri Universitas-universita
Pusat penampungan dan pendidikan luar biasa
Puasat Kesehatan Masyarakat( PUSKESMAS)
V. 8) PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT
Umum
108.pada umumnya dapat dikatakan bahwa semua usaha yang berhubungan dengan masyarakat –termasuk pula dalam bidang kesehatan –tidak akan berhasil baik, bila masyrakat tidak diberikan pendidikan dan penerangan yang sebaik-baiknya tentang soal-soal itu.
Berdasarkan ini maka jelaslah bahwa pendidikan kesehatan kepada masyarakat bermaksud.:
1. menimbulkan pengertian yang sebaik-baiknya tentang masalah-masalah kesehatan.
2. menggerakan masyarakat agar mereka turut serta secara efektif atas dasar pengertian tadi untuk mencapai tujuan usaha-usaha kesehatan.
Beberapa masalah yang harus di mengerti masyarakat :
109. masalah hygene rpribadi dan sanitasi lingkungan
Keadaan hyegen pribadi dan sanitsi lingkungan merupakan masalah yang cukup berat di Indonesia. Karena di perlukan partisipasi masyarakat secara menyeluruh dalam usaha peningkatannya.
Masalah hyegen dan sanitasi lingkungan pada hakekatnya merupakan masyalah sikap hidup dan penggarapan kearah perubahan sikap hidup tersebut adalah termasuk dalam kegiatan pendidikan kesehatan.
Sala satu hal yang paling berbahaya yang mengancam kesehatan manusia adalah ketidak mengertian (igonrance)
Pendidikan kesehatan membuat perorangan dan masyatakat, bebas dari ketidak
Mengertian ini , sehingga masyatakat menyadari bahwa pemeliharaan kebrshian diri dan lingkungan merupakan usah pencegahan penyakit yang palig efisien.
Kebersihan diri dan lingkungan baik untuk diri pribadi , dan juga membuat orang lain menjadi sehat. Karenanya setiap warga masyatakat wajib ikut ambil bagian dalam usaha pemeliharaan kebersihan dalam rangka meningkatkan kesehatan diri pribadi dan masyarakat.
110. Masyalah usah pencegahan (usaha prepentive)
Dalam masyarakat dimana tarap kecerdasan penduduk masih rendah, masyarakat belum perinsip pencegahaan dan baru mencari pemecahan persoalan bila masalahnya sudah nyata. Bisaanya pencegahan persoalan ini menjadi semakin berat dan sulit karena keadaan sudah terlambat.
Orang awan sering mengertikan bahwa kesehatan adalah rumah sakit, perawat dan dokter. Oleh karena itu mereka baru memperhatikan kesehatan setelah menjadi sakit. Dan pendapat umum pula, bila usaha pengobatan menjadi betamhah sulit bahkan kadang-kadang tidak berhasil , selalu menyerang fasilitas kesehatan , tidak baiknya pelayanan kesehatan dalam rumah sakit, kurangnya pelayanan dokter dan perawat dan lain sebaginya. Tapi tidak melihat mengapa menjadi sakit,misalnya mengapa dia menderita chlorea (muntah berak), jelaslah bahwa usaha pencegahaan kurang sekali dihayati dan disadari,karena sejak dahulu unsur kuratif (pengobatan) lebih menonjol, dan kita akan tetap terbelakang ,selama masyarakat masih saja menggunakan unsur kuratif dalam bidang kesehatan. Disisni pulalah memerlukan pendidikan kesehatan.tanpa pendidikan kesehatan maka akan tidak pernah mengubah sikap mental masyarakat tersebut.
111.Masalah kependudukan
Masalah kependudukan, khususnya masalah pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat, merupakan persoalan jangka panjang yang penangganannya memerlukan usaha yang terus menerus dan terutama masalah yang tak dapat di tunda, apalagi di abaikan.
Penanggulangannya menjadi bertambah berat dan sulit.
Sebagai gambaran adalah sebagai berikut :
pertumbuhan yang terlalu cepat, akan menyapu habis sumber-sumber yang diperlukan untuk memeperbaiki keadaan sosial dan ekonomi, pada tingkat nasional,pemerintah harus menanam modal yang semakin besar hanya untuk memeberikan pelayanan minimal untuk jumlah anak yang terus bertambah, pada tingkat keluarga ,keperluan yang sama menekan para orang tua keluarga-keluarga besar karena pada umunya ,15 tahun pertama dari kehidupan mereka, anak-anak belum dapat menghasilkan apa-apa.
Untuk pemerintah dan keluarga,lebih banyak anak berarti lebih banyak pengeluaran untuk makan,pakaian,perumahan,kesehatan pendidikan dan semua jenis layanan sosial yang penting.pada waktu anak-anak menjadi dewasa ,persoalan bertambah dengan meningkatnya jumlah pengangguran .lapangan kerja yang tidak mencukupi karena pemerintah yang sehari-harinya.menghadapi kebutuhan penduduk yang semakin meningkat,tidak mampu menanam modal dalam usaha-usaha menyediakan lapangan kerja.akibatnya lingkaran kemiskinanan yang semakin mencekam,dan seluruh karangka sosial ekonomi semakin goyah di tekan dengan beban ledakan penduduk.ketegangan sosial ,pergolakan politik dan pemberontakan irrasional.merupakan hasil terakhir dari pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali ,tidak ada masyarakat ataupun pemerintah yang akan sanggup memikul beban tekanan yang terus meningkat tersebut.
Ketidak mengertian pulalah yang menyebabkan maslah besar ini diabaikan ,tidak nampak walaupun,ada di depan pelupuk mata.
Langakah pertama dari usaha pencegahan timbulnya mala petaka adalah pengenalan dari bahaya-bahaya itu sendiri.
Disini pulalah pentingnya pendidikan guna menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengendalian laju pertumbuhan penduduk, untuk kepentingan keluarga, bangsa dan Negara. Lebih luas lagi bagi kebahagiaan, kemakmauran fan perdamaian umat manusia di dunia.
Pada dasarnya semua kegiatan kesehatan harus selalu didampingi pendidikan kesehatan agar usaha-usaha kesehatan dapat berhasil dengan baik.
Metode pendidikan kesehatan.
112. Metoda pendidikan kesehatan beraneka ragam dan variasi tergantung pada bentuk masyarakat ini ditentukan oleh factor-faktor : sosial, ekonomi, kulutr, religi, taraf kepandaiaan penduduk dan sebagainya.
Secara umum metode pendidikan kesehatan dijalankan secara lisan, tulisan ataupun audio –visual.
Gambar 36.
Untuk mentapkan merode mana yang akan dilaksanakan baik bagi masyarakat kota telebih-lbih lagi bagi masyarakat desa diperlukan pengetahuan sosial anthropologis di daerah-daerah itu yaitu sikap (bhevior), getaran jiwa (emotion), adatisitiadat dan kebiasaan (habits and custom) dan orang-oranga yang berpengaruh didaerah itu.
Pada pokoknya diperlukan sikap bijaksana dalam mengahadapi masyarakat.
Kegiatan pendidikan kesehatan dijalankan dalam menghadapi masyarakat
- sekolah (U.K.S), B.K.I.A PUSKESMAS.
- Melalui berbagai mass media seperti : radio, televisi, Koran, majalah, poster-poster, dan sebagainya.
V. 9) USAHA GIZI
Umum
113. Masalah gizi di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Pada hakekatnya berpangkalnya pada keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan-makanan yang ada.
Penyakit-penyakit kerena kekurangan gizi di Indonesia terutauma adalah protein kalori, difesiensi vitamin A, dan difensiensi jodium (gondok dan cretinisme)
Untuk mengatasi masalah gizi, pemerintah menjalakan usaha :
a) penelitian dan survey gizi
b) perbaikan gizi dan proyekl gizi (usaha perbaikan gizi keluarga = UPGK)
c) penyuluhan gizi dan training
114. Usaha perbaikan gizi keluarga (applied Nutirition Program)
UPGK adalah usaha pendidikan dan dinas-dinas lainnta yang bersangkutan dengan tujuan untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakata terutama ibu-ibu dan anak-anak pedesaan.
Pedoman susunan makanan sehari-hari
115. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I telah menetapkan satu pedoman sebagai penuntun dalam menyusun makanan sehari-hari yang disebut pedoman susunan makanan seimbang.
Dalam ini semua unsure yang dibutuhkan tubuh dibagi dalam 3 golongan yaitu:
a) golongan unsur pemberi tenaga.
b) golongan unsure yang diperlukan untuk membangun sel-sel jaringan tubuh.
c) Golongan yang diperlukan untuk pekerjaan jaringan-jaringan tubuh.
Dalam susunan makanan sehat yang ketiga golongan unsur makanan tersebut harus terdapat dalam jumlah yang seimbang.
Dalam pedoman makanan SEIMBANG ini tidak dipergunakan isitilah makanan POKOK sering kali menimbulkan salah paham seolah-olah bahan-bahna makanan itulah yang paling penting (pokok), sedangkan yang lainnya dianggap sebagai penambah saja, dimana pengertian itu adalah salah.
Ketiga golongan unsur makanan itu di dalam makanan kita sama pentingnya, kerna masngi-masing sudah mempunyai guna sendiri-sendiri, tidak dapat yang satu digantikan oleh lainnya.
116. Unsur gizi pemberi tenaga
Sebagai unsur gizi pemberi tenaga adalah:
- hidrat arang (carbo hydrat)
- protein (putih telur)
- lemak
pada pembakaran di dalam tubuh, 1 gram hidrat arang mengahasilkan 4,1 gram kalori lemak, 1 gram protein menghasilkan 4,1 gram kalori, sedangkan 1 gram lemak menghasilkan 9,3 gram kalori.
117. Unsur gisi pembangun sel-sel jaringan adalah:
- protein
- mineral
- air
118. Unsur gizi pengatur pekerjaan jaringan tubuh
Unsure gizi pengatur pekerjaan tubuh adalah:
- vitamin-vitamin
- mineral-mineral
Sumber-sumber bahan makanan
119. a) Hidrat arang
Sebagai sumber hidrat arang adalah : beras, jagung, ubi kayu, ubi rambat, kentang, sagu, gandum, bulgur, dan sebagainya.
120. b) Lemak
Yang dimaksud lemak adalah bahan-bahan yang mengandung asam lemak lebih baik yang berbentuk padat maupun cair. Lemak yang cair pada suhu kamar disebut minyak. Sebagai sumber lemak adalah : lemak binatang, minyak ikan, minyak kelapa, minyak kemiri, minyak kacang, minyak sawit, minyak wijen, dan sebagainya.
121. c) Protein
(1) protein hewani
Jenis daging, ikan, telur.
(2) protein nabati
Kacang-kacangan seperti: kacang kedelai, kacang merah, kacang merah, kacang tanah.
Setiap jenis protein terdiri atas serangkaian molekul-molekul asam amino yang berikatan menjadi satu. Pada proses pencernaan makanan, protein akan dipecah menjadi bentuk dasarnya yaitu asam amino yang kemudian baru dapat diserap dinding usus .
Di dalam tubuh asam amino ini akan dishyntesakan kembali menjadi protein sebagai pembangun protoplasma sel-sel jaringan tubuh.
Dari bermacam-macam asam amino, ada beberapa yang mutlak diperlukan tubuh dan harus selalu terdapat di dalam makanana kita. Asam-asam amino demikian disebut asam amino essensiel.
Asam-asam aminos essensiel itu adalah :
1. Lysine
2. Phenil-phenil
3. Isleucine
4. Leucine
5. Valine
6. Tryptophan
7. Threonine
8. Methionine
Protein-protein yang terdapat dalam bahan makanan kita seringkali tidak lengkap mengandung semua asam amino essensiel, karema itu sebaiknya makanana kita selalu terdiriatas beberapa bahan makanan agar kekurangan dari yang satu dapat dipenuhi oleh bahan makanan yang lainnya. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa protein nabati agak kurang nilainya dibandingkan protein hewani, karena baik kadar maupun asam aminonya kurang mencukupi, tapi harga protein nabati lebih murah. Cara memilih bahan makanan yang sehat dan murah adalah penting bagi setiap ibu rumah tangga, karena bahan makanan yang mahal belum tentu mengandung nilai gizi yang tinggi. Sebaliknya pula bahan makana yang murah tidak selalu bernilai gizi rendah.
Kebutuhan protein setiap hari :
1. pada anak ± 3 gram per kilo berat badan. Sekurang-kurangnya dari jumlah ini sepertinganya harus terdiri atas protein hewani.
2. pada orang dewasa ± 1 gram per kilo berat badan badan. Sekurang-kurangnya dari jumlah ini seperlima harus terdiri atas protein hewani
Penyakit karena kekurangan protein :
1. kekurangan protein dalma makanan ana menyebabkan petumbuhan dan perkembangan yang terlambat baik fisik maupun psikis. Anak-anak akan menjadi kurus kering. Perangai yang apatis dan kecerdasan yang kurang.
Pada keadaan yang parah terjadi kwashiorkor (malignant malnutrition) dengan gejala-gejala sebagai berikut:
- berat badan anak dibawah ukuran yang normal
- lemah, cengeng, dan apatis
- rambutnya merah dan mudah dicabut
- terjadi pula kelainan pada alat dalam yaitu: jantung ginjal , otak dan sebagainya. Perubahan alat dalam ini sering kali tidak sembuh sempurna pada pengobatannya.
Kwashiorkor sering terjadi pada anak-anak usia 1-3 tahun
2. kekuarangan protein pada orang dewasa menyebabkan busung lapar (honger oedeem)
122. d) mineral
1.Garam kapur
Garam kapur penting untuk:
- pembentukan tulang dan gigi
- pada proses pembekuan darah
tubuh akan kekurangan kapur antara lain:
- garam dapur kurang dalam makanan
- proses penyerapan dalam usus berkurang
- tubuh memerlukan garam kpaur lebih banyak misalnya waktu hamil
2. garam phosphor
Semua sel tubuh mengandung phospor
66% dari phosphor yang terdapat dalam tubuh berada dalam tulang
Garam organic dalam phosphor berguna untuk membantu metabolisme tenaga
Bahan-bahan makanan yang mengandung kapur dan phosphor antara lain : ikan teri, telur ayam, bayam kacang panjang, sawi.
3. garam besi (Fe)
Fe merupakan unsure yang sangat penting untuk pembetukan hemoglobin (pigmen sel darah merah).
Kekurangan besi (Fe) menyebabkan penyakit kurang darah (anemia)
Bahan makanan yang banyak mengandung Fe ; kuning telur, hati, ginjal, bayam, kacang hijau.
4.garam jodium
Jodium adalah salah satu unsure pembentuk hormone thyroxin yang dihasilkan kelenjar thyroxin (kelenjar gondok). Kekurangan jodium dalam makanan menyebabkan penyakit struma (goiter = gondok). Struma lebih sering terjadi di daerah pegunungan dimana airnya sedikit mengandung jodium. Untuk mencegah terjadinya struma ini pemerintah menambahkan jodium pada garam dapur yang dijual dipasar(jodisasi garam). Kekurangan garam jodium pada anak-anak menyebabkan tinisme (kerdil). Untuk mencegah terjadu gondokk dan cretinisme ini maka dilakukukan penyutikan jodium (Lipiodol) pda masyarakat dimana terdapat gondok edemi dan cretin endemic.
5. Trace mineral
Trace mineral adlah mineral yang juga dibutuhkan tubuh tapi dalam jumlah yang sangat sedikit.
Yang termasuk trace mineral adalah : tembaga, mangan, seng., cobalt, fluor.
123. e) air
Air merupakan bagian yang terbesar dari tubuh manusia, karena itu merupakan unsure yang sangat penting untuk tubuh.
Air yang terdapat dalam tubuh berasal dari :
- air yang diminum
- air yang terdapat dalam bahan-bahan makanan
- air sebagai sisa pembakaran hidrat arang, lemak, dan protein
124. f) Vitamin
Vitamin adalah suatu zat organic yang tidak dapat dibuat oleh tubuh, yang selalu harus terdapat dalam bahan makanan, agar reaksi-reaksi di dalam tubuh berjalan normal.
Vitamin merupakan katalisator unutk reaksi-reasksi kimia di dalam makhluk hidup ( bio-katalisator)
Vitamin terbagi dalam dua golongan besar yaitu :
1. vitamin yang larut dalam lemak yaitu :
- vitamin A,D,E dan K
2. vitamin yang larut dalam air yaitu :
- vitamin C dan B kompleks
1. vitamin yang larut dalam lemak
vitamin A
vitamin A terdapat dalam hati, minyak ikan, lemak binatang. Pada tumbuhan terdapat pro-vitamin A (carotene).
Carotene ini di dalam tubuh (dalam hati) akan di ubah menjadi vitamin A
Carotene terdapat pada buah-buahan dan sayun-sayuran yang berwarna.
Kekurangan vitamin A menyebabkan kerusakan pada jaringan ephitel. Kerusakan jaringan ephitel ini memudahkan invasi bibit penyakit ke dalam tubuh, sehingga memudahkam terjadinya penyakit infeksi. Pada mata menyebabkan xerophthalmia.
Vitamin D
Di daerah tropic jarang orang kekurangan vitamin D, karena di dalam kulit terdapat pro-vitamin D (ergosterol) yang bila kena sinar matahari akan berubah menjadi vitamin D.
Kekurangan vitamin D menyebabkan penyakit rachitis. Pada penyakit ini tulang-tulang pada proses pengkakpurannya trganggu. Hal ini menyebabkan menyebabkan tulang-tulang menjadi bengkok terutama tulang yang menahan berat badan yaitu kaki, sehingga terjadi kaki X atau kaki O
Pada wanita hamil rachitis menyebabkan kesempitan panggul sehingga sulit pada proses persalinan.
Vitamin E
Vitamin E diduga penting untuk terjadinya fertilitas (kesanggupan untuk mempunyai anak)
Tapi pada manusia fungsinya masih belum begitu jelas.
Vitamin E terdapat pada biji-biji yang sedang tumbuh misal tauge
Vitamin K
Vitamin k penting untuk proses pembekuan darah, karena mempengaruhi pembentukan prothrobine di dalam hati.
Disamping terdapat makanan misalnya sayur-sayuran, hati, vitamin K dibuat juga oleh bakteri Escherichia coli di dalam colon (usus besar manusia).
2. vitamin-vitamin yang terlarut dalam air
vitamin C
vitamin C penting untuk menjaga kebutuhan zat pereka antar sel. Bila kekurangan akan mudah sekali menderita pendarahan karena dinding kapiler pada rapuh. Penyakit karena kekurangan vitamin C disebut scrobut, dengan gejala yang paling sering yaitu mundah terjadi pendarahan pada gusi.
Vitamin C penting juga untuk pembentukan sel darah merah.
Vitamin C mudah larut dlam air dan akan rusak karena pemanasan dan pada makanan yang tersimpan lama.
Vitamin C terdapat pada buah buahan yang segar.
Vitamin B kompleks
Vitamin-vitamin yang termasuk ke dalam B kompleks adalah :
- Vitamin B1 (Thiamin)
- Niacin
- Asam pantothen
- Cholin dan biotin
- Vitamin B2
- Vitamin B6
- Vitamin B12
- Asam folic
Vitamin B1 (Thiamin)
Kekurangan vitaman B1 akan menyebabkan penyakit beri-beri. Gejala penyakitnya : mula-mula berupa hilangnya nafsu makan, kelelahan kaki, mudah kesemutan, pegal-pegal pada kaki dan tangan, jantung berdebar-debar kemudian timbul oedem (pembengkakan) mula-mula pada kaki dapat menyebar ke seluruh tubuh.vitamin B1 banyak terdapat pada kulit beras , kacang hijau dan sayur-sayuran.
Vitamin B2 (Riblofalin)
Vitamin B2 penting untuk pernapasan jaringan, menjaga keutuhan jaringan saraf, ephitel dan kornea mata. Gejala kekurangan vitamin B2 antara lain luka-luka pada sudut mulut (cheilosis) dan pada kornea mata tampak tumbuh pembuluh-pembuluh darah halus.
Niacin (Asam nicotin)
Niacin penting untuk terjadinya proses oxidasi reduksi dalam sel jaringan.
Kekurangan niacin menyebabkan penyakit pellagra yang ditandai dengan gangguan sitem saraf, gangguan pencernaan makanan dan kealainan pada kulit. Kelainan kulitnya berupa pecah-pecah pada kulit terutama mengenai kulit yang sering kena sinar mata hari.
Pellagra sering terjadi pada oarnag yang mempergunakan jagung sebagai hidrat arangnya, Karen ajagug mengandung sedikit tryptophan yang dapat diubah menjadi niacin.
Vitamin B6 (Prydoxin)
Vitamin B6 penting untuk metabolisme protein dan lemak.
Kekurangan vitamin B6 menyebabkan anemia (kekurangan darah), cheilosis dan dermatitis (radang kulit).
Asam pantothe
Asam phantothem penting untuk sintesa dan sterol dalam tubuh.
Vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan vitamin B12 menyebabkan anemia perniciosa
Cholin dan biotin
Cholin dan biotin penting untuk metabolisme dan pengangkutan lemak bila kekurangan dalam hati sehingga fungsi hati terganggu
Asam folic
Asam folic penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan asam folic menyebabkan Anemia.
125. Makanan yang sehat harus memenuhi syarat kwalitas maupun kwantitas, disamping jangan mengandung zat-zat organic/organisme-organisme yang menyebabkan penyakit.
Jumlah kebutuhan makanan tidaklah sama pada setiap orang. Hal ini tergantung pada umur, jenis kelamin, tinggi dan berat badan, jenis pekerjaan dan keadaan kesehatan orang itu sendiri.
V. 10) PEMERIKSAAN PENGOBATAN DAN PERAWARAN
126. Usaha pemeriksaan pengobatan dan perawatan dijalankan pemerintah dengan menyediakan :
- Rumah Sakit Umum
- Rumah Sakit Khusus seperti :
R.S. Mata, R.S. Jiwa, R.S. Paru-paru, R. S bersalin
- Pusat Pelayanan Masyarakat
Disertai dengan kelengkapan-kelengkapan yang diperlukannya.
Dengan pemeriksaan yang dimaksudkan agar deiagnosa penyakit dapat ditegakan secara tepat dan segera sehingga penyakit-penyakit dapat diketahui pada tingkat awal, agar pengobatan diberikan setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya sehingga dapat menyembuhkan secepatnya.
Dalam usaha pengobatan penderitatidak hanya pengobatan penderita semakin kuratif saja melainkan juga memberi pengertian agar jangan sampai timbul komplikasi penyaki, jangan terulang kembali dan jangan sampai menular pada orang laon . jadi terdiri atas usaha kuratif, preventif, dan pendidikan kesehatan.
Dalam usaha perawatan, penderita-penderita yang menderita sakit berat mendapatkan rawat-inap di Rumah sakit. Sedangkan yang sakit ringan dan tak perlu tindakan isolasi yang cukup dengan berobat jalan dimana penderita dapat ke PUSKESMAS pada waktu yang sudah ditentukan.
v. 11) PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
127. perawatan kesehatan asyarakat (Publict Health Nursing) adalah usaha perawatan yang di jalankan dalam masyarakat yang di lakukan dalam waktu sakit meupun sehat, guna meningkatkan guna kesehatan, memperbiki hygienelingkungan, pencegahan penyakit dan rehabilitasi.
Usaha kesehatan masyarakat ini meliputi:
a) Kelakukan kunjungan rumah guna mengetahui benar-benar masalah kesehatan apa yang di hadapi keluarga-keluarganya dalam masyarakat. Kemudian membantu dan membimbing keluarga-keluarga tersebut untuk menyelesaikan masalah-masalahnya.
b) Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga-keluarganya seperti:
1. peyediaan air untuk rumah tangga
2. tentang peningkatan hygiene peribadi dan sanitasi lingkungan.
3. menyusun menu sehat dari bahan-bahan makanan yangada dan bagaimana memasaknya.
4. merawat bayi pemberian makanannya
5. tentang keluarga berencana
6. dan sebagainya
c) Memberikan perawatan dan pengobatan kepada keluatganya yang sakit
d) Memberikan perawatan lanjutan atau usaha rehabilitasi kepada penderita yang sudah di kemblikan ke rumahnya.
e) Dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, membantu menemukan atau sumber-sumber penularan lainnya.
f) Membantu terselenggaranya sistem penampungan (refeal system) antara rumah sakit atau Instansi-Instansi lainnya dengan masyarakat.
g) Membantu mengumpulkan data untuk statistik kesehatan.
v. 12) KELUARGA BERENCANA
Pengertian Kemuatga Berencana
128. Keluarga berencana adalah daya upaya menusia untuk mengatur secara sengaja, kehamilan dalam keluarga, secara tidak melawan hukum dan moral pancasila, demi untuk kesejahtraan keluarga.
Tujuan Keluarga Berencana
129. a. untuk meningkatkan serajat kesehatan dankesejahtraan ibu, anak, serta keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya.
b. untuk meningkatkan tarap kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran, sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan Negara untuk menaikan produksi dan penyediaan jasa-jasa.
Dari dua hal tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa Program Keluarga Berencana bertujuan untuk menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtra dan bersamaanpula dengan usaha penurunan angka kelahiran yang berkaitan erat dengan penurunan jumlah (jumlah anak) perkeluarga untuk terciptanya masyarakat yang bahagia dan sejahtra. Atau dengan kata lain Program Keluatga Berencana bertujuan untuk membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtra. (NKBS)
Usaha-usaha Keluaraga Berencana
130. meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahtraan keluarga.
a) Menjarangkan kehamilan dan membatasi jumlah anak
- penjarangan kehamilan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan, yang berpengaruh baik terhadap bayi yangdi lahirkan, anak yang di besarkan dan terhadap keluarga secra keseluruhan.
- Jumlah anak dan saat kelahiran dalam keluarga di atur setepat-tepatnya, di sesuaika dengan kesejahtraan keluarga yang optimal.
b) Mengobati kemandulan
- kira-kira 10% dari perkawinan mengalami kesukaran dalam mendapatkan keturunan.
- Suatu keluarga tidak akan merasa sejahtra tanpa adanya anak sebagai tumpuan kesehatan.
- Untuk kebahagian fisik , mental dan sosialnya, maka kasus-kasus kemandulan harus mendapatkan pengobatan.
c) Memberikan nasihat perkawinan
- nasihat perkawinan menolong pasangan-pasangan dalam menyesuaikan diri satu sama lain, baik fisik, mental social maupun psikologis untuk mencpai hidup perkawinan yang harmonis dan bahagia.
- Pasangan/calon orangtua yang menderita penyakit-penyakit tertentu yang dapat menutun pada anak-anaknya melalui sistim chromosom/gene perlu nasihat pencegahankehamilan untuk mencegah lahirnya anak-ana cacat mental maupun fisik karena:
(1) Anak-anak yang cacat bawaan yang tidak dapat di sembuhakan merupakan tekanan-tekanan mental bagi orang tuanya.
(2) Anak-anak ini akan menjadi beban keluarga, masyarakat dan Negara.
Menurunkan angka kelahiran
a) Usaha untuk menurunkan angka kelahiran secara langsung dengan penggunaan alat/obat kontrasepsi (pencegah kehamilan)
b) Melalui kebijaksanaan kependudukan yang terpadu yang secata tidak langsung menurunkan angka kelahiran.
Usaha-usaha ini meliputi:
(1) Peningkatan kependidika kependudukan.
(2) Pengembangan program kebudayaan yang di arahkan untuk menyenarluaskan ide keluarga kecil yang Bahagia da Sejahtra.
(3) Pemeratan kesempatan pendidikan (perhatian khusus pada wanita)
(4) Peningkatan mutu gizi dan derajat kesehatan yang mendukung usaha penurunan angka kematian khususnya kematian bayi dan anak-anak.
(5) Pemeratan kesempatan memperoleh pekerjaan (perhatian khusus pada wanita).
(6) Peningkatan program asuransi tenaga kerja untuk karyawa swasta.
(7) Pembatasan umur, usia perkawinan sebagai mana telah di atur dalam Undang-Undangperkawinan. (Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1974, tentang perkawinan, Bab II pasal 7 ayat 1).
Keluarga Berencana dalam hubungan masyalah-masyalah lain.
131. a) Keluarga berencana dan kesehatan keluatga
Salah satu aspek dari keluarga berencana adalah penjarangan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu yang mempunyai pengaruh baik terhadap bayi di lahirkan, anak yang di besarkan dan akhirnya terhadap kesehatan keluarga secara keseluruhan.
b) Keluarga berencana dan kesejahtraan keluarga
Kesejahtran keluarga adalah sasarantingkat keserasian pemenuhan kebutuhan-kebutuhan keluarga secara keseluruhan.
Dalam garis besarnya kebutuhan keluarga dapat di bagi dalam 5 golongan yaitu:
(1) Kebutuhan jasmaniah (physical needs)
Termasuk kedalamnya adalah kebutuhan akan makanan, pakaian, perumahan, keehatan dan sebagainya.
(2) Kebutuhan kecerdasan (intelectual needs)
Yaitu kebutuhan untuk menuntut ilmu pengetahuan menyekolahkan anak, membaca buku-buku, surat kabar, mendengarkan radio, melihat televisi dan sebagainya.
(3) Kebutuhan kemasyarakatan (Sosial needs)
Kenutuhan ini dapat di bagi dalam tiga macam kebutuhan yang di rasakan setiap manusra yaitu:
(a) Acceptance ialah keigninan untuk di akui sebagai sesama.
(b) Affection ialah keinginan untuk di sukai sesama.
(c) Achievement keinginan untuk dihargai oleh sesame.
(4) Kebutuhan rasa (emotional needs)
Kebutuhan ini meliputi keinginan manusia untuk bergembira, bercinta, berkasih sayang, tergaru dan sebagainya.
(5) Kebutuhan rohaniah (spiritual needs)
Yaitu kebutuhan yang dapat di penuhi dengan meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa, menjalankan ibadat dan sebagainya.
Perinsip dari perencanaan keluarga yang yang di maksud dalam keluarga berencana, ialah pengaturan kehamilan yang setepat-tepatnya, sehingga kelahiran dari anak-anaknya serasi dengan kesejahtraan keluarga yang optimal.
c) Keluarga Berencana sebagai hak azasi manusia.
Perogram kelurga berencana di laksanakan atas dasar suka rela, tanpa paksaan dalalm bentuk apapun.
Setiap keluarga berhak menentukan besarnya keluarga dan dan banyaknya anak yang diinginkannya. Juga para aseptor (pelaksana keluarga berencana) bebas memperoleh penerangan dan dan pengetahuan tentang cara pelaksanaannya.
d) Keluarga Berencana menurut pandangan agama
Agama memegang peranan penting dalam menentukan sikap hidup manusia, karena itu besat sekali pengaruhnya terhadap gaggasan keluarga berencana untuk dapat di terima dan di laksanakan oleh keluarga-keluarganya dengan penuh rasa kesadaran.
Semua agama yang ada di Indonesia pada umumnya mempunyai perinsipnya menerima gagasan keluarga berencana walaupunterdapat perbedaan pandangan terhadap metode pelaksanaan ataupun mengenai alat yang boleh dan tidak boleh dalam keluarga berencana tersebut.
e) Keluarga Berencana dan pembangunan Nasional
Yang di maksud dengan pembangunan pemerintah Indonesia adalah pembangunan yang menyeluruh baik dalam bidang material meupun dalam bidang spiritual, yang keduanya harus berjalan secara simultan dan harmonis.
Tujuan akhir dari pembangunan adalah kesejahtraan penduduk. Karena itu rencana pembangunan harus di sertai dengan penyediaan pangan, sandang, perumahan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, lapangan kerja dan segala jenis kebutuhan penduduk lainnya.
Dalam rangka perencanaan penduduk inilah maka pemerintah menyusun program keluarga berencana sebagai program Nasional.
Untuk mencapai kesejahteraaan umum dan untuk mewujudka masyarakat adil dan makmur yang di cita-citakan seluruh rakyat Indonesia, maka yang perlu di bina adalah kesejahteraan dari yunit-yunit terkecil masyarakat yaitu kesejahteraan keluarga, karena bila semua keluarga diindonesia sejahtera, maka sejahtera pula lah masyarakat dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
f) Keluarga Berencana dari kepadatan penduduk.
g) Masalah kepadatan penduduk merupakan masalah besat bagi kebanyakan Negara-negara yang sedang berkembang. Hal ini di sebabka karna angka pertunbuhan penduduk di Negara-negara tersebut cukup tinggi yaitu berkisar antara 2,5% sampai 4%.
h) Di Indonesia di perkirakan angka pertumbuhan penduduknya sebesar 2,5% dengan pertumbuhan penduduk sebesar 2,5% setahun, bila terjadi secara terus menerus maka dalam waktu 28 tahun jumlah penduduk Indonesia akan menjadi dua kali lipat. Jadi bila pendduduk Indonesia pada tahun 1972 di perkirakan 115 juta maka pada tahun 2000 akan mencapai 250 juta jiwa. Dengan adanya luas Negara Indonesia yang tetap maka akan besar sekali pengaruh pertumbuhan penduduk yang pesat ini dari tahun kr tahun.
i) Mengenai pertumbuhan penduduk yang tidak di kendalikan ada satu teori yang di kemukakan oleh Robert Malthus yang mengatakan bahwa:
j) - Bial tidak di kendalika maka pertumbuhan penduduk akan berjalan menurut deret ukur (1,2,4,8,16 dst) sedangkan peroduksi bahan makanan bertambah menurut deret hitung (1,3,,5,7,9 dst) sehingga pada suatu ketika akan terjadi peruses penduduk, yaitu suatu masa di manjumlah penduduk jauh melebihi jumlah bahan makanan yang ada. Pada masa ini akanterjadi bahaya kelaparan dengan segala akibatnya seperti: penuyakit, kematian, berkecamuknya wabah, krisis ahlak dengan timbulnya berbagai jebis kejahatan dan mungkin juga terjadi perang; karena pada masa kelaparan ini mungkin saja Negara yang kuat akan melanda Negara yang lemah demi untuk memberi makan rakyarnya.
Walaupun teori malthus in tidak 100% benar, tapi jelas bahwa laju pertambahan produksi bahan makanan dan hasil-hasil produksi lainnya.
Pada tahun 1970 saja menurut W.H.O. dua per tiga penduduk dunia berada dalam keadaan kurang makan (undernourish).
Dapat di katakana bahwa melawanbahaya kelaparan dengan meningkatkan hasil-hasil produksi tanpa disertai dengan usaha pengendalian laju pertumbuhan penduduk dapat di samakan dengan penangguhan hukumanmati.
Telah di akui olah pimpinan-pimpinan dunia bahwa keseimbangan adtara jumlah penduduk dunia dengan sumber-sumberdan produktifitas alam adalahsuatuhal yang penting bagi terselengaranya kebahagiaan, kemakmuran dan perdamaian dunia.
G) keluarga berencana dan penyalahgunanya
Masalah tuna susila, sudah lama ada, sebelum gagasan berencana ada.
Dengan adaya alat-alat kontrasepsi yang sapat mencegah terjadinya kegamilan. (salah satu risiko persetubuhan) ataupun kondom yang dapat mencegah penularan penyakit kelamin, di kawatirka tuna susila ini akan meningkat. Namun demikian untuk menghindati penyalahgunaan penertiban dan pengawasan tergadap alat-alat kotrasepsi ini.
Factor agama yang lebih penting lagi intuk usaha pencegahannya adalah asuhan dan bimbingan orang tua, pendidikandan agama.
Metode-metode keluarga berencana
132. dengan keluarga berencana, yang di cegah bukanlah kelahiran, melainkan pencegahan kehamilan (konsepsi) yang akan terjadi karena adanya pertemuan antara spermatozoa dari peria dan ovum (sel telue) dari wanita sekitar persetubuhan.
Dari semua metode keluarga Berencana di pergunakan cara-cara yang dapat dandi terima tidak membahayakan para akseptor.
Metode-metode yang dapat di pakai adalah:
a. Metode sedeerhana (simple method)
Yaitu dengan cara menghalangi pertemuan antara sperma dan ovum dengan mempergunakan halangan mekanis misalnya:
Kondom, jelly, tablet busa, diafrahma dan kap cervix.
b. Istibra berkala
Dalam hal ini berdasarkan pakta biologis bahwa wanita tidak selamanya subur dalam setiap siklus mensruesinya. Untuk mencegah kehamilan maka hanya di lakuka persetubuhan pada masa wanita tidak subur.
c. Membuat wanita seakan-akandalam keadaan hamil
Dalam hai ini di pergunakan hormon-hormon, dapat berupa pil yang di namakan maupun sebagai obat yang di suntikan.
d. Menggunakan intra Uterine Device (I.U.D)
Yaitu dengan memasukan suatu benda yang inert ke dalam uterus (rahim), sebagai pencegah kehamilan.
e. Dengan sterilisasi
Yaitu dengan cara oprasi yang dapat di lakukan baik pada pria (vasectomy) maupun pada wanita (tubectomy, ligasi tuba).
Dengan cara ini dapat di katakan bersifet permanent (tidak dapat di kembalikan).
133. pengetahuan tentang keluarga berencana tisak hanya perlu bagi mereka yang sudah berkeluarga dan beranak banyak, melainkan justeru perlu di ketahui oleh mereka yang segera akan berkeluarga sehingga betul-betuldapat membangunkeluarga yang sedah di rencanakan.
Tempat memperoleh pelayanan keluarga berencana.
134. pelayanan keluarga berencana dapat di peroleh di kelinik keluarga berencana.
Mengingat pentingnya keluarga berencana ini maka pelayanan keluarga berencana di integrasikan ke dalam pelayanan kesehatan pada umumnya berdasarkan ini maka kelinik keluarga berencana terdapat di: B.K.I.A. (balai kesejagtraan ibu dan anak), R.S.U.P. (rumah sakit umum pusat), R.S.U. (rumah skit umum), rumah sakit/kelinik bersalin dan PUSKESMAS (pusat kesehatan masyarakat).
Selain itu ada pula team medis keliling (TMK) yang tediri atas tenaga-tenaga klinik keluarga berncana yaitu dokter dan atau bidan, pemburu bidan dan pengembali lapangan keluarga berencana (PLKB) yang mengunjungi suatu daerah – biasanya yang jauh dari Klinik keluarga berencana – untuk memberikan layanan medis keluarga berencana kepada calon-calon peserta keluarga berencana dan pemeriksaan lanjutan pada peserta lama.
Biya Pelayanan Keluarga Berencana
135. Semua kenis layanankeluarga di berikan secara geratis (tidak di pungut bayaran), termasuk pula biaya perawatan dan pengobatan seandainya terjadi akibat sampingan (side effect) dari pemakaian kontrasepsi sesuai denan peraturan yang berlaku,.
136. rehabilitasi adalah usaha-usaha untuk mengembalikan bekas pendserita kedalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagisebagai masyarakat yang berguna sesuai dengan kemempuannya.
Usaha rehabilitasi ini meliputi:
a. Rehabilitasi fisik
b. Rehabilitasi mental
c. Rehabilitasi social vokalisional
d. Rehabilitasi aesthetis
v. 14) USAHA-USAHA FARMASI
137. dalam bidang kefarmasian, seperti tercantum dan undang-undang No. 9tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan bab II, pasal II:
(1) Pemerintah berusaha mencukupi keperluan rakyat akan obat.
(2) Pemerintah mengtasai mengatur dan mengawasi persediaan, pembuatan penyimpanan, peredaran dan pemakain obat-obat (termasuk obat bius dan minuman keras), bahan, obat, alat dan pembekalan bahan lainnya.
(3) Obat bahan obat, alat dan perbekalan kesehatan yang di maksud dalam ayat (2) harus memliki syarat-syarat yang di tetapkan dalam parmakopee Indonesia dan peraturan-peraturan lain.
(4) Obat-obat asli di Indonesia di selidiki dan di pergunakan sebaik-baiknya.
138. di samping itu mengikut sertakan masyarakat dalam usaha-usaha farmasi dengan jalan:
a) Memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai:
Pemakaian obat
Pengertian sederhana tentang ilmu obat
b) Mengikut sertaka masyarakat dalam:
Pengawasan obat-obat yang termasuk kesehatan seperti obat bius dan sebagainya
Pengumpulan data mengenai obat-obat asli Indonesia.
Peningkatan dan penyempurnaan peroduksi tanaman obat-obatan.
v. 15) LABORATORIUM
139. usaha di bidang laboratorium erat sekali hubungannya dengan pengawasan terhadap penykit-penykit akukt apidemis dan khronis endenis, juga dengan usaha pemeriksaan pengobatan dan perawatan orang sakit.
Usaha-usaha kesehatan tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan dari laboratorium.
Laboratorium ini di gunakan untuk:
pemeriksaan kimia klinis, faeces, darah dan urine.
Pemeriksaan serologis, bakteriologis, virologist, toxsikiligi makanan dan sebagainya.
Pemeriksaan mutu obat-obatan.
v. 16) STATISTIK KERSHATAN
Definisi Statistik
140. statistik adalah suatu pernyataanjumlah atau keterangan yang sebaik-baikya dinyatakan dengan angka dari keadaan yang timbul dari masyarakat.
GunaStatistik
141. a). untuk menilai hasil kerja yang sudah di laksanakan.
b). untuk di pergunakan sebagai bahan dalam menyusun rencana kerjauntuk menghadapi masa yang akandatang
beberapa data yang penting untuk perencanaan dalambidang kesehatan
a) data demografi
1. yaitu data-data tentang jumlah penduduk beserta pembagiannya menurut umur dan sex.
2. Perubahan di dalam jumlah dan pembagiannya, menyebabkan perubahan pula dalam pelayanan kesehatannya.
b) data vital statistic
yaitu tentang: angkan kelahiran, angka kematian, perkawinan dan sebagainya.
c) data tentang kesehatan
yaitu tentang berbagai macam penyakit, morbidity, kasus-kasus penyebab kematian dan sebagainya.
d) data tentang hygiene dan sanitasi lingkungan
sumber air masuk rumah tangga
cara pembuangan kotoran, sampah dan air limbah.
Keadaan perubahan dan debagainya.
e) data mengenai fasilitas kesehatan
jumlah rumah sakit umum/khusus, B.KI.A., PUSKESMAS.
Jumlah personil kesehatan
Dan sebagainya
f) data tentang lembaga-lembaga pendidikan kesehatan
g) data mengenai sumber-sumber fisik seperti alat-alat kesehatan
h) data mengenai kesehatan
v. 17) ADMINISRASI USAHA KESEHATAN MASYARAKAT
vi.
142. administrasi usaha kesehatan masyarakat terdiri atas:
a) penyusunan rencana kerja
b) penyusunan rencana pelaksanaan.
c) Koordinasi.
d) Pengawasan.
e) Penilaian.
BAB VI
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
(PUSKESMAS)
Batasan
144. PUSKESMAS (Health Centre) adalah suatu ksatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat dalah satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehtan pokok.
Usaha-usaha kesehatan pokok
145. Pada PUSKESMAS yang sempurna usaha-usaha kesehatan pokok (basic health services) yang dilaksanakan ada 17 macam seperti yang tercantum dalam Program Kesehatan Nasional.
Usaha-usaha kesehatan pokok yang dilaksanakan di PUSKESMAS., paling sedikit harus meliputi “basic seven” seperti yang dianjurkan W.H.O yaitu
1) Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.
2) Kesejahtraan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana.
3) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
4) Hygiene dan sanitasi lingkungan
5) Pendidikan kesehatan pada masyarakat.
6) Perawat kesehatan masyarakat.
7) Pengumpulan data-data untuk penilaian dan perencanaan.
(statistic kesehatan);
146. PUSKESMAS merupakan satu kesatuan organisasi yang bersifat fungsional dan langsung berada dalam pengawasan adminstratif maupun tehnis dari Dinas Kesehatan Kabupaten.
147. Pembentukan PUSKESMAS termasuk dalam program kesehatan nasional, dengan maksud memberikan palayanan kesehatan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang setingi-tingginya.
Dalam wilayah administrasi pemerintahan tempat kedudukan sebuah PUSKESMAS adalah di tingkat Kecamatan.
BAB VII
SRUKTUR ORGANISASI DAN TATAKERJA
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I.
148. Atas dasar Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 125/IV/Kab/B.V/75 tanggal 29 April 1975, sebagai pelaksanaan kepusan presiden R.I. No.44 Tahun 1974 dan No. 45 Tahun 1974, maka Struktur Organisasi dan Tata kerja Departemen R.I. adalah antara lain sebagai berikut :
I. Unsur Pemimpin : Menteri Kesehatan.
II. Unsur Pembantu : Sekretaris Jendral.
Pemimpin
III. Unsur Pelaksana : 1. Direktur jendral pembinaan kesehatan
Masyarakat.
2. Direktur Jendral pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (P.3.M).
3. Direktur Jendral pengawasan Obat dan
Makanan (P.O.M).
IV. Unsur pengawas : Inspektur Jenderal.
V. Yang sifat nya 1. Kepala pusat pendidikan dan latihan pegwai.
Tidak tercakup 2. Kepala Badan penlelitian dan pengembangan
Baik unsur pim- kesehatan Nasional.
Pinan, Unsur pe
laksana maupun
unsur pengawa-
san yg berada
lansung menteri
kesehatan.
VI. Instasi Vertikal id Wilayah.
149. Sekretasi Jenderal dibantu oleh 6 Kepal Biro yang masing-masing menepali Biro :
1) Biro Penrencanaan.
2) Biro Kepegawaian.
3) Biro Keuangan.
4) Biro Perlengkapan.
5) Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat.
6) Biro Umum.
150. Direktur Jenderal pembinaan kesehatan Masyarakat dibantu oleh 1 Sekretaris Direktorat Jenderal dan 4 Direktur yang masing-masing menepalai :
1) Sekeratian Direktorat Jenderal.
2) Direktorat Penyuluhan Kesehtan Masyarakat
3) Direktorat Pelayanan Medis Keluarga Berencana.
4) Direktorat Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
5) Direktorat Gizi.
151. Direktur Jenderal pelyanan kesehatan dibantu oleh 1 sekretaris Direktorat Jenderal dan 5 Direktur yang masing –masing mengepalai :
1) Sekretariat Direktorat Jenderal.
2) Direktorat Rumah Sakit.
3) Direktorat Kesehatan Gigi.
4) Direktorat Kesehtan Jiwa.
5) Direktorat Laboratorium Kesehatan.
6) Direktorat Instansi Kesehatan.
152. Direktur Jenderal penceganah dan pemberantasan penyakit Menular (P.3.M) dibantu oleh 1 sekretaris Direktorat Jenderal dan 4 Direktur yang masing-masing mengepalai :
1) Sekretariat Direktorat Jenderal
2) Direktorat Pemberantasan penyakit bersumber binatang.
3) Direktorat Pemberantasan penyakit menular langsung.
4) Direktorat Epidemiologi dan Karantina.
5) Direktorat Hygiene dan Sanitasi.
153. Direktur Jenderal Pengawas Obat dan Makanan (P.O.M) dibantu oleh 1 sekretaris Jenderal dan 5 Direktur yang masing –masing mengepalai :
1) Sekretariat Direktorat Jenderal.
2) Direktorat Pengawan Obat.
3) Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman.
4) Direktorat Pengawasan Kosmetika.
5) Direktorat Pengawasan Obat Tradisionil.
6) Direktorat Pengawasn Narkotika dan Obat Berbahaya.
154. Inspektur Jenderal dibantu oleh 1 Sekretaris Inspektorat Jenderal dan 3 Inspektur yang masing-masing mengepalai :
1) Secretariat Inpektorat Jenderal.
2) Inspektorat kepegawaian
3) Inspektorat Keuangan dan perlengkapan.
4) Inspektorat Tugas Umum dan proyek pembangunan.
155. Pusat Pendidikan dan Latihan pegawai terdiri atas :
1) Bagian Tata Usaha.
2) Bidang bina Program Pendidikan dan latihan.
3) Bidang penyelenggara dan Pengendalian.
4) Bidang Laporan dan Evaluasi.
156. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional terdiri atas :
1) Sekretaian Badan
2) Pusat penelitian dan pengembangan pelayanan Kesehatan
3) Pusat penelitian Bio medis.
4) Pusat penelitian Ekologi Kesehatan.
5) Pusat penelitian Farmasi
6) Pusat penelitian dan pengembangan Gizi.
7) Pusat penelitian dan pengembangan kanker dan Radiologi.
157. Kantor Wilayah Departemen Kesehatan R.I. adalah merupakan perwakilan Departemen Kesehtan di Provinsi yang diserahi tugas-tugas Koordinasi seluruh administrasi kesehatan yang menyangkut unit pelaksana vertical dan koordinasi seluruh administrasi kesehatan yang menyangkut unit pelaksana vertical dan sinkronisasi pemecahan masalah kesehatan di provinsi, pembinaan yang berazaskan pembantuan dan disentralisasi.
BAB VIII
HYGIENE PERUSAHAAN DAN KESEHATAN
KERJA
Pengertian
158. Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja merupkan bagian dari usaha kesehtan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat pekerja, masyarakt sekitar perusahaan dan masyarakat umum yang menjadi konsumen dari hasil-hasil produksi perusahaan.
Tujuan Hygiene Perusahaan dan Kesehtan Kerja.
159. a. Agar masyarakat pekerja (karyawan perusahaan, pegawai negeri, petani,
nelayan, pekerja-pekerja bebas dan sebagainya) dapat mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental dan sosialnya.
b. Agar masyarakat sekitar terlindung dari bahaya-bahaya pengotoran oleh
bahan-bahan yang berasal dari perusahaan.
c. Agar hasil produksi perusahaan tidak membahayakan kesehatan
masyarakat konsumen.
d. Agar efisiensi kerja dan daya produktifitas para karyawan meningkat dan
dengan demikian akan minigkatkan pula produktifitas perusahaan.
Usaha-usaha Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja
160. a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan-
Kecelakaan akibat kerja.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehtan tenaga kerja.
c. Pemeliharaan dan peningkatan efisiensi dan daya produktifitas tenaga
manusia.
d. Pemberantaasan kelelahan kerja dan penigkatan kegairahan kerja.
e. Pemeliharaan dan peningkatan Hygene dan sanitasi perusahaan pada
umumnya seperti kebersihan ruangan-ruangan, cara pembuangan
sampah /sisa-sisa pengelolahan dan sebagainya.
f. Perlindungan bagi masyarakt sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari
pengotoran oleh bahan-bahan dari perusahaan yang bersangkutan.
g. perlindungan masyarakat luas (konsumen) dari bahaya-bahaya yang
mungking ditimbulkan oleh hasil-hasil produksi perusahaan.
Penyakit-penyakit akibat kerja.
161. Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang ditimbulkan oleh atau didapat pada waktu melakukan pekerjaan. Sebenarnya menurut batasan ini , termasuk juga kecelakaan akibat kerja, tapi kecelakaan akibat kerja dipisahkan dari penyakit akibat kerja, dimana penyakit akibat kerja factor penyebabnya adalh factor makanis.
Faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja dan penyakit yang ditimbulkannya.
162. a. Golongan fisik
1) Suara yang keras dapat mengakibatkan tuli.
2) Suhu tinggi dapat mengakibakan heat stroke, heat cramps, atau
hyperpyrexia.
Suhu rendah menyebabkan chiliblains, trench foot, atau frostbite.
3) Pengerangan yang kurang atau yang terlalu terang (menyilaukan)
menyebabkan kelainan penglihatan dan meudahkan terjadinya
kecelakaan.
4) Penurunan tekanan udara (dekompressi) yang mendadak dapat
menyebabkan caisson disease.
5) Radiasi sinar Rooentgent atau sinar radio aktif menyebabkan penyakit
-penyakit darah, kemnadulan, kanker kulit dan sebagainya.
6) Sianr infra merah dapat menyebabkan catharract lensa mata.
7) Sinar ultra violet dapat meyebabkan conjunctivis photo electirca.
b. Golongan kimiawi
1) Gas yang menyebabkan keracunan misalnya : CO, HCN, H2S, SO2.
2) Uap dari logam dapat menyebabkan”metal fume faver” ataupun
Keracunan logam misalnya karena Hg,Pb.
3) Larutan ataupunj cairan misalnya H2SO4, HCl dapat menyebabkan
keracunan ataupun dermatosis (penyakit kulit).
4) Debu-debu misalnya debu silica, kapas, asbes ataupun debu logam
Berat bila terhirup ke dalam paru-paru dapat menyebabkan
Pneumoconiosis.
5) Awan atau kabut dari insecticida ataupun fungicida pada
Penyemprotan serangga dan hama tanamaan dapat menyebabkan
Keracunan.
c. Golongan penyakit infeksi
Misalnya penyakit anthrax yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis
Pada penyamak kulit pengmumpul wool. Penyakit-penyakit infeksi pada
Karyawan yang bekerja dalam bidang mikrobiologi ataupun dalam
Perawatan penderita panyakit menular.
d. Golongan fisologi
Penyakit yang disebabkan karena sikap badan yang kurang baik; karena
Konstruksi mesin yang tidak cocok, ataupun karena tempat duduk yang
Tidak sesuai.
e. Golongan mental-psikologi
Penyakit yang timbul karena hubungan yang kurang baik antara sesama
Karyawan, antara karyawan dengan pimpinan, karena pekerjaan yang
Tidak cocok dengan psikis karyawan, karena pkerjaan yang membosa-
nkan ataupun karena upah (imbalan) yang terlalu sedikit sehingga tenaga
pikirannya tidak dicurahkan kepada pekerjaan melainkan kepada usaha
usaha pribadi untuk menambah penghasilan.
Usaha-usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja
163. 1) Substitusi
Yaitu mengganti bahan-bahan yang berbahaya dengan bahan-bahan yang
Kurang berbahaya atau tidak membahayakan, tanpa mengurangi hasil
Pekerjaan maupum mutunya.
2) Isolasi
Yaitu dengan mengisolir (menyendirikan) proses-proses yang berbahaya
dalam perusahaan. Misalnya menyendirian mesin-mesin yang sangat
gemuruh, atau proses-proses yang menghasilkan gas tau uap yang
berbahaya.
3) Ventilasi umum
Yaitu dengan mengalirkan udara sebanyak perhitungan ruangan kerja,
agar kadar-kadar yang berbahaya oleh pemasukan udara ini akan
lebih rendah dari ambang batasnya.
Catatan :
Nilai ambang batas adalah kadar dari sesuatu zat dimana pada kadar
Tersebut atau dibawah kadar tersebut bila orang-orang menghirupnya
Lebih dari 8jam sehari, 5 hari seminggu, tidak akan menyebabkan
Penyakit ataupun kelainan.
4) Ventilasi keluar setempat
Yaitu dengan minghisap udara dari suatu ruang kerja agar bahan-bahan
yang berbahaya dihisap dan dialirkan ke luar. Sebelum dibuang ke udara
bebas, agar tidak membahayakan masyarakat, udara yang akan dibuang
ini harus diolah terlebih dahulu.
5) Mempergunakan alat pelindung perseorangan.
Para karyawan diperlengkapi dengan alat pelindung sesuai dengan jenis
Pekerjaannya.
Misalnya : masker, kacamata, sarung tangan, sepatu, topi, penutup
telinga, pakaian pelindung.
6) Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja
Sebelum bekerja para karyawan/calon karyawan diperiksa kesehatannya
(fisik dan psikisnya) agar penempatanya sesuai dengan jenis pekerjaan
atau jabatan yang dipegangnya secara optimal.
7) Penerangan/ penjelasan sebelum berkerja
Kepada karyawan diberikan penerangan/penjelasan sebelum bekerja
agar mereka mengetahui, mengerti dan mematuhi praturan-praturan serta
agar berhati-hati.
BAB IX
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN (P.P.P.K.)
U m u m
164. Petologan pertam adalah pertologan sementara yang diberikan kepada seoraang yang sakit mendadak atau mendapat kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari seorang ahli yaitu dokter.
Kecuali pada kecelakaan ringan. Pertolongan pertama tidak boleh menggantikan pertolongan yang diberikan dokter. Bahkan pada kecelakaan pada kecelakaan ringanpun sebaiknya setelah penderita mendapat pertolongan pertama, dianjurkan pula pergi ke dokter untuk mendapatkan pemriksaan dan penggobatan lebih lanjut.
Kecelakaan/sakit mendadak dapat terjadi dimana-mana dan sering pula nasib seseorang yang mendapat kecelakaan - bahkan kadang-kadang nyawanya
Tergantung pada pertolongna pertama yang didapatkan dari orang yang pertamakali menemukannya. Mengingat hal ini maka perlu pengetahuan P.P.P.K
Dimiliki setiap warga masyarakat, agar setiap pertolongan pertam yang diberkan kepada orang yang mendapatkan kecelakaan/sakit mendadak dapat diberikan dengan segera dan menurut cara yang benar.
Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam memberikan pertolongan pertama
165. Pada dasarnya setiap kecelakaan tindakan-tindakan yang harus dilakukan
adalah :
a. Panggilah dokter selekas mungkin, atau bila dokter tak mungkin segera
datang, kirimkanlah segera penderita kerumah sakit
b. Hendikan pendarahan.
c. Cegah dan atasi shock atau ganguan keaaan umum yang lainnya.
d. Cegah infeksi
Hal-hal yang memerlukan tindakan segera
166. Hal-hal yang harus didahulukan dalam memberikan pertolongan pertama ialah yang memerlukan tindakan segera yaitu yang menyangkut nyawa seseorang artinya bila pertolongan terlambat. Penderita akan meninggal,
Yaitu :
a. Perdarahan yang hebat.
b. Pernapasan yang berhenti
c. Keracunan.
d. Gangguan keadaan umum seperti : kalenger, shock, pingsan, mati suri.
.
Sikap si penolong
167. Dalam memberikan pertolongan ini sikap si penolong harus tenang dalam setiap tindakannya serta mendahulukan yang lebih penting.
Bertindak tegas tapi jangan terburu-buru. Ketegasan dan ketenangan ini tentu saja akan terjadi bila penolong mempunyai pengetahuan tentang P.P.P.K.
Pertolongan pertama tidaklah selalu mudah, karenanya perlu keuletan dan usaha yang sungguuh-sungguh dari si penolong.
Sikap yang diharapkan dari si penolong sesuai dengan falsafah Pancasila yang berdasarkan unsur kemanusiaan, karena pertolongan ini memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran dan kadang-kadang materi untuk menolong sesama manusia yang mendapat kecelakaan.
Gangguan keaadaan umum
168. Gangguan keadaan umum adalah gangguan yang mengenai alat-alat vital yang penting untuk hidup, yaitu:
a. Susunan pernafasan, gangguan yang ditandai dengan pernafasan yang tidak teratur sampai tak bernafas sama sekali.
b. Susunan syaraf pusat, gangguannya ditandai dengan menurunnya kesadaran
c. Sistim peredaran darah, gangguannya ditandai dengan denyut nadi/jantung yang tidak teratur sampai tidak berdenyut sama sekali.
Biasanya gangguan susunan pernafasan, susunan syaraf pusat dan sistim peredaran darah terjadi bersamaan karena antara yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan saling berpengaruh mempengaruhi.
Menurut berat ringannya gangguan keaadaan umum dibedakan:
a. Kelengar
Gejala-gejalanya:
Kesadaran menurun, muka pucat, berkeringat dingin nadi cepat dan hampir tak teraba. Bila keadaan menuju perbaikan, nadinya akan menjadi biasa kembali
Pernapasan biasa. Dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa menit. Tapi dapat pula memburuk sampai meninggal bila faktor penyebabnya tidak dihilangkan.
Penyebabnya:
Udara pernapasan yang kurang mengandung oksigen (misalnya dalam ruang tertutup yang berisi banya orang) terlalu capai, karena kepanasan, karena emosi (misalnya terlalu sedih), takut, ngeri (misalnya melihat darah) dan sebagainya.
Pertolongannya:
1) Bawalah se penderita ke tempat yang lebih nyaman teduh dan segar udaranya. Jangan dikerubungi orang.
2) Baringkanlah diatas bangku atau tanah. Kepala sama tinggi dengan badan. Kepala dimiringkan agar bila muntah akan mudah keluar dari mulutnya dan tidak masuk ke dalam paru-paru; Bila ada gigi palsu yang lepas harus dikeluarkan.
3) Pakaian yang menjepit leher, dada, dan perut dilonggarkan agar pernapasan tak terganggu.
4) Ciumkan penderita dengan bau-bauan yang merangsang, misalnya: ammonia, minyak wangi, bawang putih yang dipecah-pecah dan sebagainya.
Si penderta baru boleh diberi minum bila ia mau dan dapat membawa gelas ke mulutnya sendiri (setelah sadar).
Sebaiknya air the hangat pakai gula atau susu.
b. Pingsan
Pingsan adalah gangguan keadaan umum yang lebih berat dari kelengar.
Gejala-gejalanya:
Kesadaran menurun. Berbeda dengan kelengar, pada keadaan pingsan penderita tidak memberi reaksi menghindar bila dirangsang dengan rasa sakit. Pada kelengar masih ada reflex menghindari rangsang sakit dan bila dipanggil masih memberi jawaban walaupun tidak jelas. Pada orang pingsan tidak memberi jawaban sama sekali. Biasanya tak bergerak tapi dapat pula gelisah. Pernapasan dapat teratur maupun tidak. Nadi biasanya cepat dan sukar untuk diraba. Dapat pula lambat dan tidak teratur.
Penyebabnya
1) Darah kekurangan oksigen yang disebabkan kerena pernapasan terhalang misalnya : tercekik, saluran napas tersembat, tenggelam, tertimbun, atau karena udara pernapasan kurang mengandung kosigen, misalnya terkurung dalam ruang tertutup dan tidak berventilasi.
2) Kerusakan jaringan otak misalnya karena pukulan yang mengenai kepala, karena tabrakan
3) Keracunan dapat melelui makanan/minuman ataupun melalui pernapasan
4) Terkena arus listrik
5) Penyakit-penyakit misalnya : ayan
Pertolongannya
Pertolongannya sama dengan pada kelengar hanya harus disesuaikan dengan faktor pengebabnya.
Harus diusahakan agar penderita segera mendapatkan pertolongan dokter.
c. Shock
Shock adalah gangguan keadaan umum yang disebabkan karena pembuluh darah kurang terisi sehingga pengaliran darah terganggu.
Gejala-gejalanya
Kesadaran menurun, biasanya tak bergerak tapi dapat pula sangat gelisah. Muka pucat, bibir kering, penderita merasa sangat haus. Pernapasan tidak teratur, dapat cepat dan dangkal ataupun lambat dan dalam, sering diselingi menguap
Penyebabnya
Pendarahan, cairan tubuh banyak keluar karena hilang bersama muntah dan diarrhoea, pada luka bakar yang luas, keadaan alergi, sakit yang hebat.
Pertolongannya
1) Mintalah pertolongan dokter atau bawalah penderita segera ke rumah sakit.
2) Bawalah penderita ke tempat yang segar udaranya, dijauhkan dari tempat kecelakaan.
3) Pendarahan yang ada dihentikan dengan jalan membalutnya. Cegah terjadinya infeksi pada luka-luka yang ada.
4) Longgarkan pakaian yang menjepit leher, dada dan perut agar bernapasan tak terganggu.
5) Selimuti penderita agar tidak kedinginan, sebaliknya dijaga agar jangan berkeringat, jadi selimutnya jangan terlalu tebal.
6) Bila penderita masih sadar dan menginginkannya berilah minum air teh hangat bergula atau susu. Jangan diberri alkohol.
d. Mati Suri
Mati suri adalah gangguan keadaan umum dimana penderita tidak sadar, pergerakan napasa dan denyut jantung berhenti atau tak dapat dirasaka, tapi kaku mayat dan lebam mayat tidak terdapat.
Penyebabnya
Penyebabnya sama dengan penyebab pingsan atau gangguan keadaan umum yang lainnya, karena mati suri inipun merupakan lanjutan dari gangguan keadaan umum yang lainnya yang lebih ringan.
Bila dalam keadaan mati suri ini penderita masih belum mendapakan pertolongan, ia akan meninggal.
Pertolongannya
Yang terpenting adalah :
1) Perbaikan pernapasan dengan jalan melkukan ”pernapasan butan”
2) Perbaikan peredaran darah dengan jalan ”mengurut jantung ”
Sebaiknya pernapasan buatan dengan massage jantung dilakukan bersamaan.
Usaha pertolongan ini dilakukan sampai penderita berhapas teratur dan denyut nadi teraba di pergelangan tangan atau sampai penderita meninggal yang sedapat-dapatnya ditentukan oleh dokter.
Dalam memberikan pertolongan perlu keuletan dan usaha yang sungguh-sungguh, karena seringkari baru menunjukan ada hasilnya setelah dilakukan beberapa jam.
Tanda-tanda mati
Tanda-tanda mati perlu diketahui karena selama tanda-tanda ini belum nampak, maka usaha pernapasan buatan dan massage jantung masih harus terus dilakukan.
Tanda-tanda mati yang pasti adalah :
1) Kaku mayat (Rigor mortis)
Kaku mayat timbul 2 – 4 jam setelah penderita meninggal. Mula-mula otor rahang dan otot-otot kuduk terus ke otot-otot anggota gerak dan otot yang lainnya. Lengkap setelah 12 jam.
2) Lebam mayat (Livoris mortis)
Terjadinya 3 – 4 jam setelah penderita meninggal.
Berupa bercak-bercak biru ungu yang terdapat pada bagian-bagian terendah dari mayat. Bila terlentang terdapat pada punggung dan betis, bila telungkup terdapat pada bagian muka, perut bagian tubuh sebelah muka yang lainnya.
Pernapasan buatan (resusitasi)
169. Pernapasan buatan atau resusitasi adalah tindakan yang dilakukan pada seseorang dengan maksud untuk menimbulkan pernapasan yang spontan dan teratur, agar orang tertolong jiwanya.
Karena orang hanya dapat hidup beberapa menit saja tanpa bernafas, maka pernapasan buatan harus dilakukan dengan segera dan menurut cara yang benar.
Prinsip terjadinya pernapasan
170. Pernapasan bermaksud untuk mengambil O2 yang berguna untuk proses-proses oksidasi (pembakaran) di dalam sel-sel jaringan dan untuk mengeluarkan CO2 yang tidak berguna dari tubuh melalui paru-paru.
Pernapasan (respirasi) terjadi atas gerak menarik napas (inspirasi) dan gerak mengeluarkan napas (expirasi). Pada inspirasi, rongga dada membesar sehingga tekanan udara di dalamnya lebih kecil dari pada tekanan udara yang akan menyebabkan udara luar masuk ke dalam paru-paru.
Sebaliknya pada expirasi, tongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar dari pada tekanan udara luar sehingga udara keluar dari paru-paru.
Pada metoda-metoda pernapasan buatan delakukan pengembangan dan pengecilan rongga dada, sebagai usaha inspirasi dan expirai, meniru keadaan-keadaan seperti yang terjadi pda proses pernapasan dalam keadaan sehat.
Pedoman dalam melakukan pernapasan buatan
171. Sebelum melakukan pernapasan buatan terlebih dahulu :
a. Panggil dokter (oleh orang lain)
b. Bersihkan saluran pernapasan yaitu
Hidung jangan ada yang menghalangi
Mulut jangan ada lumpur atau makanannya.
Gigi palsu yang lepas harus dikeluarkan
c. Longgarkan pakaian yang menjepit leher, dada atau perut. Kemudian lakukan pernapasan buatan dengan pedoman :
a) Lakukan pernapasan buatan dengan segera, karena bila terlambat jiwa seseorang tak akan tertolong.
b) Lakukanlah cara pernapasan buatan yang diketahui dan betul dan disesuaikan dengan kaeadaan penderita.
Cara-cara/motoda-metoda pernapasan buatan
172. Cara pernapasan buatan yang dikerjakan hendaknya disesuaikan dengan keadaan penderita. Pada penderita yang mendapat luka diperut, tidak dapat dikerjakan cara dimana sikap penderitanya telungkup dan sebagainya.
Cara-cara yang ideal adalah :
Yang paling baik dalam memberikan pertukaran udara.
Yang paling mudah dikerjakan dan tidak melelahkan
a. Cara Silvester
Penderita dibaringkan terlentang. Penolong berlutut pada satu kaki dibelakang kepala si penderita dan menghadap ke muka penderita.
Bila lelah kaki yang berlutut dapat diganti. Penolong memegang lengan bawah si penderita dekat siputnya. Lalu mengangkatnya keatas, kemudian ke belakang samapai sikut penderita menyentuh lantai.
Dengan demikian terjadilah inspirasi. Setalah itu kedua lengan penderita diangkat ke atas dan kemuka, kemudian diturunkan hati-hati ke dada penderita dan menekan dadanya. Dengan demikian terjadilah expirasi.
Kemudian lengan penderita diangkat lagi keatas dan kebelakang seperti tadi untuk mengulangi gerak inspirasi. Inspirasi dan experasi ini diulangi menurut irama tetap, kira-kira 12 kali permenit.
Keuntungan cara ini
Hanya membutuhkan seorang penolong
Kerugiannya
Jalan napas terhalang
Kalau tekanan pada dada terlalu keras dapat menyebabkan patahnya tulang rusuk.
Pada cara ini penolong ekas leleh.
b. Cara Schafer
Penderita dibaringkan terlungkup. Mukanya menghadap ke samping, pipi rapat di atas tanah atau lantai.
Penolong berlutut sehingga badan penderita berada diantara kedua lututnya, dengan muka menghadap punggung penderita. Kedua telapak tangan penolong ditempatkan diatas tulang-tulang rusuk penderita sebelah bawah dengan jarak kedua ibu jari kurang lebih 3 cm dan sejajar dengan tulang punggung penderita. Kedua lengan lurus, kemudian bongkokanlah badan kedepan sehingga kedua tangan menekan secukupnya. Dengan demikian terjadilah expirasi.
Kemudian tegakkanlah badan seperti kedudukan semula, sehingga tekanan pada dinding rongga dada lenyap, tapi janganlah melepaskan tangan dari punggung penderita. Dengan lenyapnya tekanan pada dinding rongga dada ini terjadilah inspirasi secara pasif. Expirasi dan inspirasi tersebut diulangi 12 kali permenit.
Keuntungannya
Hanya perlu seorang penolong dan tidak melelahkan
Kerugiannya
Pertukaran – udara kurang begitu baik karena inspirasi terjadi secara pasif
c. Cara Schafer
Penderita dibaringkan telungkup diatas bangku yang dapat dijungkit-jungkitkan, muka penderita menghadap kesamping, pipi rapat dengan bangku. Inspirasi dilakukan dengan menjungkitkan bangku sehingga kepala lebih tinggi daripada kakinya. Sudutnya ± 30ยบ.
Gerakan expirasi dilakukan dengan membuat kepala letaknya lebih rendah dari kakinya. Inspirasi dan expirasi diulangi 12 kali permenit.
Keuntungannya
Tidak melelahkan.
Kerugiannya
Perlu bangku yang dapat dijungkit-jungkitkan.
d. Cara Holger-Nelsen
Cara ini merupakan cara yang paling baik karena :
Tidak cepat melelahkan dan penolongnya dapat digantikan.
Pertukaran udara cukup baik karena inspirasi dan expirasi dilakukan dengan aktif.
Mudah dipelajari
Caranya
Penderita dibaringkan telungkup dengan keningnya diletakan diatas kedua tangannya yang saling berhimpitan. Penolong berdiri diatas satu kaki dan satu lutut di muka kepala penderita. Pukulah penderita diantara kedua tulang belikatnya perlahan-lahan untuk mengeluarkan lidah penderita sehingga menjulur dan tidak menghalangi jalan nafasnya. Kemudian penolong meletakan tanggannya diatas tulang belikat penderita, dengan kedua ibu jari menghadap tulang punggung. Kedua lengan penolong harus lurus dan tidak dibengkokan pada sikut. Jari jari direnggangkan. Kedua ibu jari hampir bertemu yang satu dengan yang lainnya. Penolong membongkokan kedepan dengan lengan tetap lurus dan berat badan bagian atas ditekankan perlahan-lahan dan samarata pada punggung penderita.
2) Bila ada bagian yang patah tadi tidak dapat dipasang bidai, iktatkanlah bagian tersebut
ke badan sehigga pergerakannya berkurang.
3) Bagian badan yang terkena harus diistirahatkan, misalnya pada lengan dengan
mempergunakan mitella.
4) Setiap perdarahan dihetikan dan luka –luka dirawat dengan semestinay.
5) Kirimkanlah pernderitaaan ke rumah sakit atau kedoktor dengan segera.
Bidai
Bidadai diperguanakan pada patah kaki, lengan atau jari – jari agar kedua ujung patahan tulang begeser antara yang satu dengan yang lainnya.
Untuk mencegah pergeserasan tadi maka maka bidai haruslah melampaui kedua sandi, yang masing – masing terdapat di sebelah bawah dan sebelah atas tempat patah tulang tadi.
Bidai diikat dengan beberapa dasi lagi sekeliling sandi. Yang dapat dipergunakan sebagai bidai adalah sepotong papan tipis, bambu, karton tebal, dan sebagainya yang ada prinsinpnya cukup keras tapi tidak terlampau berat. Sebelum dipasang harus dibungkus tebal dengan kapas atau bahan lainnya agar tidak merusak kulir, dirasakan enak oleh penderita dan melekat erat pada badan.
Setiap kali memasang pembalut harus selalu diperiksa peredaran darahnya, sebab peredaran darah dapat terganggu karena ikatan yang terlampau kencang.
Keracunan
176. a. Keracuana makanan/minuman
Keracunan melalui makanan/minuman sangat berbahaya dan memerlukan
Pertolongan yang segar. Makin lama racun tersebut berada didalam lambung akan makin banyak racun yang terserap ke dalam tubuh dan akan makin berat pula akibat yang ditimbulkanya.
Gejalanya
Pederita mula – mula merasa pusing, mual dan kemudian muntah – muntah. Nyeri dan kenjang pada perut . kadang – kadang mencret. Kesadaran dan dapat menibulkan kematian .
Pertolongannya
1) harus diusahakan untuk mengetahui macam racun yang menyebabkan untuk dapat memberikan pertolongan yang tepat.
2) Diusahakan secepatnya mengeluarkan racun yang masih ada di dalam lambung dengan merangsang terjadinya muntah. Makin banyak dan makin segera muntahnya terjadi, makin besar pula harapan penderita dapat tertolong.
Rangsangan muntuh dapat dilakukan dengan ;
a) menggelitik tenggorokan penderita berkali kali.
b) Memberi minum air garam hangat. Satu sendok teh garam dalam satu gelas air hangat.
c) Memberi minum air sabun. Sepotong kecil sabun dalam gelas air hangat.
3) setelah racun dikeluarkan , penderita diberi minum susu atau putih telur
Mentah dari 2 -3 butir telur untuk melepaskan jaringan – jaringan yang rusak .
4) uk menyerap racun yang masih ada di dalam lambung, diberikan dua
sendok makan bubuk norit atau arang atau arang lainnya misalnya roti yang dibakar hangus,
5) harus segera memangil doktor atau mengirim penderita ke rumah sakit.
b. keracunan asam atau alkalit kuat
pada keracuan asam atau alkalit kuat, selaput lender mulut sampai lambung dapat terbakar . Pada keadaan ini berbahaya sekali bila penderita muntah.
Karerna itu pada pertolongan pertamnya dilakukan, penetralan atau pengenceran dari zat – zat tesebut.
1) keracunan asam kuat
Penderita diberi minum dua gelas susu atau dua sendok soda pemasak dalam segelas air atau air kapur.
2) keracunan alkali kuat
Pederita diberi minum satu gelas satu kecil cuka atau air perasan dari 3 – 4 jeruk peras dalam segelas air.
c. keracuan gas beracun
dapata terjadi karena menghirup gas beracun. Pada pertolongannya jangan dilakukan sendirian, demi keselamatan diri sendiri dan jangan menyalakan api, karena kemungkinan gasnya dapat terbakar.
Pertolongannya
1) penderita segera dibawa keluar , ke udara besih.
2) Beri minum kopi hangat atau teh bila penderita mau dan masih sadar.
3) Bila perlu lakukan pernapasan buatan
4) Panggilah doktor dengan segera atau kirmkanlah penderita ker rumah sakit secepatnya.
d. Digigit ular
bila digigit ular, anggaplah ular yang menggigit tu berbisa, karena sulit membedakan apakah seekor ular itu berbisa ataukah tidak.
Pertolongannya
1) segera pasang tali kebat antara jantung dengan luka gigtan ular tersebut.
Kira – kira 10 cm dari luka.
2 ) luka gigitan dilebarkan dengan ujung pisau yang telah dibakar terlebih
dahulu
3) luka gigitan dicucut sekeras – kerasnya dan ludahkanlah keluar . Bila
tertelanpun tidak berbahaya , tapi dalam mulut penolong tidak ada
lukanya . Sipenderita dapat mencucut lukanya sendiri. Yang paling baik
bila luka disedotkan dengan sedotan karet.
4) Taburkanlah pada luka tersebut kalium permanganat.
5) Setelah 20 menit lepaskanlah, pembalut kebat agar jaringan yang lainnya
Tidak mati karena tak mendapat darah. Setelah 2 menit lakukanlah balutan kebat dilepaskan tiap setelah setengah jam selama dua menit sampai penderita mendapat pertolongan doktor.
Penderita boleh diberi minuman kopi keras atau alkohol.
Kecelakaan karena arus listrik
177. Arus listrik dapat menyebabkan pingsan, mati suri sampai meninggal.
Arus listrik tidak dapat menjalar pada benda – benda dari karet, kertas, gelas, kain atau kayu kering. Tapi amat mudah menjalar pada logam, air , atau benda – benda yang basah.
Pertolongannya
a. penderita harus secepatnya dilepaskan hubungan dengan arus listrik. Hati hati
penolong sendiri jangan sampai terkena, berdirilah diatas papan , tikar atau karet dan lepaskanlah hubungan penderita dengan kawat listerik dengan mempergunakan tongkat dari kayu yang kering.
b.Pertolongan selanjutnaya dilakukan sesuai dengan keadaan penderita. Bila mati
suri, lakukanlah pernapasan buatan dan massage jantung
c.Panggilah doktor atau bawalah penderita segera ke rumah sakit.
Pembalut
178. Guna Pembalut
a. Menutup luka
b. Melakukan tekanan
c. Mengikat bidai
Macam – macam pembalut
a. Pembalut penutup, yaitu yang dipakai langsung menutupi luka.
b. Pembalut penahan yaitu yang dipakai :
1) Menahan pembalut penutup agar tetap pada temaptnya
2) Untuk mendukung bagian – bagian benda yang sakit termasuk penahan bidai.
3) Untuk menenakn bagian – bagian benda tertentu sehingga pendarahan dari
Sehingga pendarahan dari suatu luka terhenti .
Sebagai pembalut penutup banyak dipakai :
1. Kain kasa steril
Kain ini biasanya belapis dua. Ukuranya 16 x 16 cm, steril dan dibungkus dengan
Kertas minyak.
Makasih :) pas banget sama tugasku :)
BalasHapus